Pernahkah Parents merasa baru beberapa hari gajian tetapi kok uang sudah habis? Jjika mengalaminya, tampaknya Anda harus belajar beberapa metode alokasi gaji supaya kondisi keuangan aman terutama di tanggal tua.
Di awal bulan, pekerja akan merasa dirinya kaya. Mereka cenderung mengeluarkan uang untuk sesuatu yang sebenarnya tidak perlu. Buntutnya, gaji hanya numpang lewat dan terus berulang hingga gajian berikutnya.
Dengan menerapkan metode alokasi gaji, Anda akan dapat memiliki penganggaran yang lebih baik. Simak penjelasan lebih lengkapnya di bawah ini.
5 Metode Alokasi Gaji yang Bisa Diterapkan
1. Aturan 50, 30, 20
Seorang profesional keuangan, Stanley Poorman, menyarankan kepada para pekerja untuk menggunakan aturan 50, 30, 20 yang populer untuk alokasi gaji. Jadi, anggaran tersebut nantinya akan dialokasikan untuk kebutuhan yang berbeda, yaitu:
– Simpan kebutuhan pokok sekitar 50% dari gaji. Hal-hal seperti tagihan, sewa, bahan makanan, dan pembayaran utang harus berasal dari sekitar 50 persen gaji Parents. Keluarkan uang ini dari rekening utama segera, sehingga Anda tahu kebutuhan pokok Anda akan terpenuhi.
Cara ini umumnya berhasil, tetapi Poorman mengatakan jika tinggal di daerah berbiaya tinggi, Anda mungkin akan menghabiskan persentase yang lebih tinggi untuk kebutuhan pokok. Dengan kata lain, Anda harus pintar-pintar menyesuaikannya.
– Dedikasikan 20% untuk tabungan dan bayar utang. Ini adalah bagian dari gaji Anda yang disisihkan untuk memenuhi tujuan keuangan masa depan, entah itu jangka panjang atau relatif pendek. Sisihkan setengahnya untuk dana pensiun atau sekitar 10 persen dari gaji Anda.
Prioritas di sini adalah memberikan kontribusi yang cukup untuk rencana pensiun Anda dan membantu memenuhi tujuan jangka panjang Anda.
Sedangkan, setengah lainnya adalah uang untuk membayar utang. Namun jika tidak memiliki utang, Poorman menyarankan menggunakannya untuk menyiapkan dana darurat. Sehingga, Anda dapat siap secara finansial jika hidup berubah menjadi sulit.
– Gunakan 30% sisanya sesuka Anda. Poorman mengatakan perencanaan keuangan sebenarnya lebih tentang perilaku daripada angka. Karena itu, sesuaikan prioritas Anda sehingga menabung menjadi yang utama, sementara belanja yang kedua.
Artikel Terkait: Studi Terbaru Sebut Gaji Kecil Bikin Otak Cepat Tua, Ini Penjelasannya!
2. Metode Alokasi Gaji 4-3-2-1
Dengan menerapkan metode yang satu ini, diharapkan pengeluaran Anda bisa terkontrol dan berpotensi untuk masa depan yang lebih baik dan aman. Mari kita lihat bagaimana rumus pengaturan gaji 4-3-2-1 bisa diterapkan.
– Alokasikan 40% untuk biaya hidup sehari-hari. Rumus untuk menetapkan gaji pertama adalah dengan mengalokasikan 40 persen dari total gaji Anda untuk kebutuhan utama sehari-hari. Kebutuhan utama yang dimaksud meliputi pengeluaran untuk makan, transportasi, internet, listrik, belanja bulanan, pulsa, dan sebagainya.
Sebagai contoh, Anda memiliki gaji Rp 5 juta per bulan, maka uang yang harus dialokasikan untuk kebutuhan sehari-hari adalah Rp 2 juta. Jika uangnya masih memiliki sisa, maka Anda dapat menyimpannya untuk tabungan atau dana darurat.
– 30% untuk tagihan. Menurut pakar keuangan, persentase maksimum tagihan Anda tidak melebihi 30 persen dari total gaji yang diterima. Hal tersebut bertujuan untuk menghindari perilaku konsumtif yang bisa mengeluarkan uang melebihi batas wajar.
Jadi dengan kata lain, jika gaji Anda adalah Rp 5 juta, maka jumlah tagihan maksimum Anda adalah Rp 1,5 juta.
– 20% untuk tabungan, investasi, dan dana darurat. Mengingat masa depan tidak bisa diprediksi, maka menyisihkan sebagian uang dari gaji Anda untuk disimpan adalah hal yang wajib. Alokasikan sebanyak 20 persen dari total gaji Anda untuk tabungan, kebutuhan investasi, dan dana darurat.
– 10% untuk kegiatan sosial. Kemudian, sisa 10 persen dari total gaji Anda dapat digunakan untuk kegiatan sosial seperti beramal. Anda bisa menyumbangkan uang tersebut kepada orang yang kurang beruntung, membantu pembangun tempat ibadah di sekitar, dan masih banyak lagi.
Artikel Terkait: Mengatur Keuangan Rumah Tangga dengan Gaji Rp2 Juta, Begini Caranya
3. Aturan 30-30-30-10
Aturan 30-30-30-10 juga cocok lho buat yang ingin memprioritaskan tujuan keuangan dalam anggarannya. Metode lainnya mencurahkan persentase yang lebih kecil untuk tabungan. Tetapi jika tujuan keuangan Anda adalah prioritas, maka pertimbangkan metode ini.
– 30% untuk kebutuhan seperti membayar sewa, mencicil rumah, kebutuhan rumah tangga, dan transportasi.
– 30% untuk kebutuhan pokok yang meliputi belanja harian, perlengkapan rumah tangga, biaya sekolah anak, pakaian, dan pajak.
– 10% untuk kebutuhan hiburan seperti nonton film di bioskop, makan malam cantik, langganan TV kabel, dan liburan.
– 30% untuk investasi dan tabungan. Atau, bisa juga untuk membeli asuransi maupun dana darurat.
4. Metode Alokasi Gaji 80-20
Metode penganggaran 80-20 ini didasarkan pada Prinsip Pareto terkenal yang mengatakan bahwa 80 persen gaji Anda berasal dari hanya 20 persen upaya Anda. Dan anggaran tersebut dipecah seperti ini:
– 80% digunakan untuk kebutuhan dan keinginan
– 20% digunakan untuk tujuan tabungan dan keuangan
Seperti yang bisa dilihat, anggaran 80-20 mengalokasikan persentase yang sama dari anggaran Anda untuk tujuan tabungan dan keuangan seperti anggaran 50-30-20.
Perbedaan besarnya adalah alih-alih menempatkan kebutuhan dan keinginan ke dalam dua kategori yang berbeda, metode ini menempatkan semua pengeluaran hanya ke dalam satu kategori yang menyumbang sebagian besar anggaran Anda.
Anggaran 80-20 mungkin tepat untuk Anda jika menginginkan pedoman umum untuk membantu merencanakan keuangan Anda, tetapi tidak ingin merasa dibatasi antara kebutuhan dan keinginan. Serta, lebih suka mengkategorikan semua pengeluaran bersama-sama.
Artikel Terkait: Catat! Begini Tips Investasi untuk Karyawan Gaji Rp 1 Juta Per Bulan
5. Metode 60-20-20
Metode 60-20-20 merupakan anggaran berbasis persentase sama seperti yang lainnya. Itu berarti setiap angka dalam aturan mewakili sebagian dari penghasilan Anda, yang meliputi:
– 60% total gaji digunakan untuk pengeluaran biaya hidup
– 20% dari pendapatan masuk ke tabungan
– 20% pendapatan digunakan untuk keinginan
Seperti metode lainnya, sistem 60-20-20 mudah diatur dan diikuti. Anda dapat menggunakan alat seperti setoran langsung dan transfer tabungan otomatis untuk membantu Anda menganggarkannya secara otomatis.
Selain mudah diimplementasikan, metode 60-20-20 juga menjadikan tabungan sebagai prioritas dan memberi Anda kekuatan untuk membuat perubahan dalam kebiasaan pengeluaran setiap bulannya.
Itulah sejumlah metode alokasi gaji yang bisa Anda terapkan supaya kebutuhan di akhir bulan bisa terpenuhi. Metode tersebut bisa disesuaikan dengan kondisi keuangan Anda. Happy budgeting!
***
Baca juga:
15 Kebiasaan Menabung Orang Tionghoa, Terapkan agar Kaya Raya!
8 Cara Menabung 50 Juta dalam Setahun yang Layak Dicoba
10 Kebiasaan Bisa Bikin Susah Kaya, Jauhi agar Cepat Sukses!