Anak kecil identik dengan mainan, maka jangan heran jika di setiap sudut rumah Parents bisa saja ditemukan mainan anak-anak. Jika tidak dirapikan, apalagi sampai menumpuk, tentu saja mainan-mainan tersebut bisa membuat rumah terkesan berantakan. Oleh karena itu, merapikan mainan anak adalah hal yang patut diperhatikan.
Sayangnya, merapikan mainan anak termasuk salah satu kegiatan yang paling membuat orangtua, terutama ibu, mudah merasa kesal. Bahkan, bisa memicu perasaan stres dan jenuh, karena setelah dirapikan, pasti akan berantakan lagi lantaran dimainkan oleh anak. Setujukah Bunda?
Nah, agar tidak cepat jenuh dan kesal saat merapikan mainan anak, Bunda perlu mengetahui tips membereskan mainan dengan cara mudah dan menyenangkan.
Tips Merapikan Mainan Anak dengan Cara Mudah dan Menyenangkan
1. Menyediakan Tempat atau Ruangan Khusus untuk Mainan Anak
Untuk mencegah mainan anak berhamburan sampai tidak terkendali ke berbagai sudut rumah, Parents bisa menyediakan tempat atau ruangan khusus untuk menyimpan mainan anak.
Dengan memiliki tempat khusus untuk menyimpan mainan, Bunda lebih mudah mengajarkan anak untuk mulai menyimpan mainan sendiri. Kotak penyimpanan mainan bisa berupa kardus bekas atau kotak plastik dengan bentuk dan warna yang disukai buah hati.
Parents juga bisa menetapkan daerah bermain anak sehingga tidak semua penjuru rumah harus terlihat berantakan ketika anak mulai beraktivitas.
Artikel terkait: Asah kreativitas anak dengan 5 ide mainan edukatif di rumah
2. Ajak Anak untuk Merapikan Mainan Bersama
Mengajak anak untuk bisa membereskan mainannya sendiri memang membutuhkan waktu dan usaha. Jangan lupa untuk memuji buah hati ketika ia selesai dan berhasil membereskan mainannya. Buat kesepakatan dan pengertian terkait kegiatan membereskan mainan ini agar anak mengerti bahwa ia mesti bertanggung jawab atas barang miliknya sendiri.
3. Menetapkan Waktu untuk Membereskan Mainan
Parents tidak perlu langsung membersihkan mainan begitu rumah terlihat berantakan. Cukup tentukan waktu yang dibutuhkan untuk membereskan mainan anak, misalnya saat sore hari ketika anak sudah lelah untuk bermain.
Parents hanya akan menambah rasa lelah dan kesal ketika membereskan mainan saat anak masih aktif beraktivitas. Ujung-ujungnya, ia akan menghamburkan kembali mainannya karena mereka memang masih ingin bermain.
Artikel terkait: Punya Banyak Manfaat, Ini Tips Permainan Imajinasi yang Bisa Dilakukan Si Kecil
4. Menyingkirkan Mainan dan Barang yang Sudah Tidak Terpakai
Mainan anak yang terkumpul dari ia kecil hingga mulai beranjak besar tentu akan mencapai jumlah yang lumayan banyak. Oleh karenanya, Parents bisa mulai menyingkirkan mainan anak yang sudah tidak sesuai dengan perkembangan usianya.
Misalnya, mainan untuk melatih kekuatan gigitan tentu sudah tidak lagi cocok untuk balita berumur tiga tahun sehingga bisa Bunda singkirkan.
Mainan rusak yang sudah tidak pernah digunakan lagi oleh buah hati juga bisa Bunda singkirkan agar tidak memakan tempat di dalam rumah. Dengan memiliki lebih sedikit mainan, beban Bunda untuk bisa membereskan mainan anak menjadi lebih ringan.
Hal ini juga bisa Bunda terapkan pada barang-barang lain yang ada di rumah. Singkirkan barang tidak terpakai, sehingga bisa menyediakan ruang kosong dan rumah bisa terlihat lebih lapang.
Benda yang tidak terpakai tetapi tetap disimpan hanya akan membuat rumah terlihat penuh, sehingga Bunda lebih cepat merasa jenuh dan lelah, bahkan sebelum memulai kegiatan beberes rumah. Selain itu, benda tidak terpakai seperti ini juga bisa menjadi sarang debu dan kuman, serta bisa berbahaya jika dimainkan oleh buah hati.
5. Menerapkan Pembagian Tugas Merapikan Rumah dengan Suami
Meskipun terlihat sepele, kegiatan merapikan rumah menyita banyak tenaga dan waktu, sehingga Bunda memang perlu membaginya dengan pasangan. Buat kesepakatan tentang pembagian waktu dan jenis pekerjaan apa yang Bunda butuhkan bantuan dari suami.
Artikel terkait: Pasangan Bunda Perokok Berat? Ini 8 Tips Bantu Suami Berhenti Merokok
Melakukan kegiatan membereskan mainan anak memang menjemukan dan membuat diri rentan stres. Namun, masa perkembangan dan pertumbuhan anak sangat membutuhkan rangsangan dari permainan agar indra dan kemampuan otaknya terasah dengan baik.
Jika memang Bunda sedang berada di puncak rasa jenuh, beristirahatlah dan manjakan diri dengan hal yang disukai terlebih dahulu, seperti menonton televisi, membaca buku, dan yang lainnya. Semoga tips merapikan mainan anak ini bisa bermanfaat, ya!
Baca Juga:
5 Manfaat Humidifier untuk Buah Hati, Salah Satunya Bantu Bayi Tidur Nyenyak
id.theasianparent.com/nama-bayi-2021