Angka kejadian Covid-19 di Indonesia makin bertambah. Beberapa yang dinyatakan positif merupakan ibu yang masih menyusui. Pertanyaannya, apakah menyusui saat positif corona bisa membahayakan bagi bayi?
Virus korona memang tidak memandang usia atau pun jenis kelamin. Artinya, siapa pun bisa berisiko tertular sehingga wajib menjaga kesehatan tubuh dan melakukan social distancing. Terlebih lagi untuk beberapa orang yang dianggap lebih rentan, seperti bayi yang daya tahan tubuhnya masih rendah.
Faktanya, tidak sedikit ibu menyusui yang dinyatakan positif. Kondisi ini pun jelas membuat khawatir, was-was jika proses menyusui bisa menularkan virus.
Terkait dengan menyusui saat positif corona, dr. Reni Utari selaku Medical Editor SehatQ mencoba menjawab beberapa pertanyaan yang kerap ditanyakan.
Fakta menyusui saat positif corona
Q : Dokter, apakah ibu menyusui memiliki risiko tinggi untuk menularkan Covid-19 pada bayinya?
Jawaban :
Menurut dr. Reni, hal yang ditakutkan ketika bayi menyusu adalah kontak dekat dengan ibu yang cenderung dapat terjadi penularan melalui droplet.
“Penularan Covid-19 terjadi melalui droplet ketika bersin atau batuk. Pemberian ASI merupakan nutrisi terbaik dari ibu untuk bayinya. Sampai saat ini belum ada penelitian yang mengatakan bahwa virus bisa terdapat pada ASI. Oleh karena itu, seorang ibu tetap masih bisa menyusui bayinya,” ujar dr. Reni.
Artikel Terkait : Sering tak terdeteksi, ini gejala Corona hari ke-1 sampai ke-17, wajib tahu!
Oleh karena itu, menyusui saat positif corona, ada beberapa hal yang sebaiknya dilakukan dan diperhatikan.
“Untuk itu, ibu menyusui disarankan untuk menjaga kesehatan dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang, menjaga kebersihan diri, membersihkan serta mendisinfeksi secara rutin permukaan benda yang sering disentuh, cuci tangan ketika menyentuh bayi, hingga gunakan masker saat menyusui,” tuturnya.
Q : Saat bayi di bawah usia 6 bulan dan ibunya positif Covid-19, sebaiknya apa yang harus dilakukan?
Jawaban :
Menurut dr. Reni, hingga kini, belum ada penelitian yang mengatakan bahwa virus bisa terdapat pada ASI, Artinya, belum bisa diketahui apakah ibu yang telah positif Covid-19 bisa menularkannya atau tidak.
“Seorang ibu yang positif terinfeksi COVID-19 meskipun dapat menyusui bayinya tetap harus melakukan tindakan pencegahan untuk menghindari penyebaran virus ke bayinya,” ujar dr. Reni.
Menyusui saat postitif corona, beberapa hal yang bisa dilakukan antara lain :
- Mencuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh atau menggendong bayinya
- Memerah ASI saat menggunakan alat pompa asi
- Menggunakan masker saat kontak dekat dengan bayi maupun menyusui
- Secara rutin membersihkan dan menyemprotkan disinfektan pada permukaan yang telah disentuh.
“Namun jika seorang ibu mengalami gejala maupun komplikasi akibat Covid-19, pertimbangkan untuk memerah ASI maupun meminta donor ASI,” tutur dr. Reni kembali.
Q : Bila ibu menyusui saat positif corona berada di zona merah, apa saja upaya pencegahan yang bisa dilakukan agar tak terinfeksi Covid-19?
Jawaban :
Artikel Terkait : Tidak menerapkan lockdown, ini 7 kebijakan pemerintah mencegah penyebaran Corona di Indoensia
Seperti kita ketahui, beberapa daerah di Jabodetabek telah ditetapkan menjadi zona merah karena banyaknya angka kejadian positif korona. Dalam beberapa hari terakhir, kota-kota lain di Indonesia pun menginformasikan pasien positif virus ini.
Agar bisa terlindungi dari virus tersebut, ibu menyusui dan bayi yang sehat hendaknya melakukan beberapa pencegahan.
“Hal yang harus dilakukan jika ibu dan bayi tinggal di zona merah, upaya pencegahan yang dapat diberikan, seperti mencuci tangan sebelum menyentuh bayi, payudara, pompa ASI, atau botol, menggunakan masker saat menyusui, memersihkan pompa ASI setiap kali dipakai,” ujar dr. Reni.
Selain itu, ibu juga diharapkan untuk memerah ASI sehingga ibu memiliki persediaan.
Melakukan physical distancing dan lebih banyak berdiam diri di rumah pun penting dilakukan. Menurut dr. Reni, penting bagi ibu untuk membatasi bertemu dengan banyak orang dan bepergian ke banyak tempat dalam situasi seperti sekarang ini.
Sudahkah beberapa langkas di atas dilakukan sebagai upaya pencegahan paparan virus dari ibu menyusui ke anaknya?
Baca Juga :
Viral cuitan menyusui berikan efek buruk bagi ibu, ini tanggapan ahli laktasi