Pompa ASI adalah salah satu alat yang sering digunakan ibu menyusui. Namun, apakah kehadiran teknologi yang membantu ibu memberikan ASI pada anak bisa dianggap kegagalan karena tak sepenuhnya alami?
Di seluruh dunia, proses kehamilan dan melahirkan dianggap sebagai sebuah proses alami yang terjadi pada manusia. Zaman yang semakin maju membuat proses alami ini mengalami intervensi medis dan teknologi, seperti bayi tabung atau cesar. Kadang, keterlibatan teknologi dalam proses ini dianggap menodai kealamian proses hamil dan melahirkan, serta menyusui.
Leah DeVun seorang seniman dan sejarawan dari New York, sangat tertarik dengan alat-alat dan perlengkapan yang digunakan ibu menyusui untuk menghasilkan ASI. Peralatan tersebut seringkali disembunyikan dari mata publik, namun dianggap normal oleh kalangan ibu menyusui.
“Saya sangat terkejut mengetahui bahwa banyak sekali bantuan teknologi yang dibutuhkan dalam proses alami (menyusui-red.) ini,” ungkap Leah seperti dikutip dari Huffington Post.
Leah yang juga seorang fotografer, membuat sebuah proyek fotografi dengan tema In The Age of Mechanical Reproduction (Di Zaman Reproduksi Mekanik). Dia mengawali proyek ini dengan memanggil para ibu yang bersedia menjadi subjek fotonya, sembari menunjukkan peralatan yang mereka gunakan untuk menyusui.
Foto-foto yang dihasilkan pun, menampilkan berbagai macam peralatan yang menempel pada ibu. Seperti pompa ASI, tabung, selang, dan lain-lain. Hal ini menunjukkan, bahwa proses menyusui tidak melulu alami, dalam arti bayi yang langsung menyusu dari ibunya.
Ada keunikan tersendiri dalam foto-foto yang dihasilkan Leah. Foto-foto tersebut menunjukkan alat-alat medis yang tampak tak memiliki batas dengan tubuh para ibu.
“Saya terkejut mendapati bahwa alat-alat itu terlihat sangat umum, namun juga terasa asing bagiku. Kelihatannya aneh, namun sangat khas dan biasa,” ujar Leah.
Leah menjelaskan, sebelum mengalami sendiri, proses menyusui dengan alat ini adalah sebuah misteri. Dan ketika seorang ibu mulai bersentuhan dengan perlengkapan untuk memompa dan menyimpan ASI, hal tersebut langsung menjadi intim.
Selain itu, ada semacam keterikatan antara tubuh ibu dan alat-alat itu. Perlengkapan tersebut menjadi hal yang biasa, seperti memakai baju.
Menurut Leah, foto-foto ini menunjukkan bahwa aplikasi alat-alat tersebut terlihat aneh, dan ibu yang menggunakannya juga terlihat aneh. Namun hal tersebut biasa dilakukan oleh para ibu yang menyusui.
Leah yang juga merupakan seorang ibu, menyatakan bahwa proyek fotografi ini memiliki keseimbangan yang jelas antara keakraban, mistik, dingin dan hangat.
“Irama dalam foto-foto ini menekankan beberapa ketidaknyamanan yang saya rasakan saat menjadi seorang ibu.”
Leah juga menegaskan bahwa dalam proyek ini, dia tidak ingin menyatakan suatu kegagalan dalam proses alami menyusui, karena menggunakan alat.
“Saya hanya ingin memikirkan tentang kempleksitas dalam tubuh kita, yang terhubung dan terikat dengan lingkungan sekitar. Beserta dengan berbagai kontradiksinya,” ujarnya.
Menurut Anda, apakah menyusui menjadi tidak alami karena menggunakan alat-alat? Share di kolom komentar ya..
Baca juga:
Mempesona! 12 Foto Ibu Menyusui Paling Menakjubkan di 2016
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.