“Duh, pengennya, tuh, suamiku bisa punya tabungan yang banyak tapi dia kok malah lebih mentingin hobi ya?” Adakah Bunda yang pernah atau bahkan sedang merasakan hal ini? Diizinin malah boros, kalau dilarang yang ada malah terjadi perang dunia. Bagaimana ya cara menyikapi hobi suami yang boros?
Tak bisa dipungkiri, pria cenderung boros dan lebih loyal saat menggunakan uagnya untuk menyalurkan hobi. Untuk mendapat kepuasan, pria rela menghabiskan merogoh kocek yang dalam untuk memenuhi hasrat hobinya tersebut. Apalagi kalau hobi tersebut erat kaitannya dengan otomotif, sudah pasti akan banyak alokasi dana yang teralihkan untuk melampiaskan hobi modifikasi berjalan lancar.
Cara menyikapi hobi suami yang boros, mungkinkah dilakukan?
Belum lama ini, saya mengikuti sharing session santai di Instagram Financial Planner favorit saya Prita Hapsari Ghozie. Topiknya menarik, ‘Uang, Hobi, dan Keluarga’.
Dalam sesi #TalkPrita berdurasi kurang lebih 35 menit ini Prita berbincang dengan istri seorang YouTuber di balik channel YouTube Motomobi. Sesuai namanya, channel ini menyajikan konten otomotif seperti review mobil yang tengah hits diperbincangkan banyak orang. Uniknya, hingga kini tak ada yang tahu secara pasti seperti apa wujud asli YouTuber yang akrab disapa Om Mobi oleh fansnya ini.
Maklum saja, dalam seluruh konten wajah sang YouTuber yang disapa sebagao Om Mobi selalu ditutupi buff, kacamata, dan helm. Mengaku terinspirasi dari acara otomotif asal Inggris, Top Gear, Om Mobi lalu tertarik mengemas konten YouTube miliknya dengan ciri khas pembawaan yang penuh aksi namun tetap humoris. Menjalani hobi seperti ini tak pelak membuat Om Mobi membuatnya banyak mengorbankan waktu di akhir pekan demi membuat konten berkualitas.
Senada dengan dengan Tante Mobi, Prita mengisahkan bahwa suaminya juga memiliki hobi yang unik yaitu mengoleksi kartu basket. Selain keuangan, dalam sesi ini Prita mengulik bagaimana Tante Mobi bisa memaklumi hobi suaminya tersebut.
Berikut kutipan wawancara yang dilakukan Prita Ghozie.
Q: Sejauh ini apa, sih, yang menjadi tujuan finansial keluarga Om dan Tante Mobi?
Walaupun suami memiliki hobi, pastinya kita ada tujuan keuangan. Hingga detik ini kita masih dalam tahap mengumpulkan dana darurat, dana pendidikan anak, serta dana pensiun. Ya, kita nggak mau menyusahkan anak di hari tua jadi dana pensiun harus dikumpulkan mulai sekarang.
Q: Menurut Tante Mobi, penting nggak sih mengobrolkan finansial dalam pernikahan?
Penting banget karena amat membantu supaya komunikasi bisa berjalan dengan lancar. Tetapi, ini balik lagi ke gaya dan budaya keluarga ya supaya endingnya bisa berkompromi dengan pasangan kita.
Mengingat aku waktu itu menikah muda jadi belum paham banget apa sih itu dana darurat? Sejauh apa pentingnya keuangan? Tetapi memang dulu waktu pacaran, suami sudah bikin budget gitu kalau mau dating.
Contoh, nih, kita udah pergi makan di restoran bagus, ya sudah berarti acara hari itu makan aja. Seumpama mau nonton, berarti diimbangi makannya di pinggir jalan.
Baru tuh setahun terakhir sebelum married, dia mulai kasih uang ke aku dalam sebulan untuk acara jalan kita. Pokoknya aku yang atur, kalau udah habis berarti ya pacaran di rumah aja.
Q: Selama menikah, siapakah yang menjadi menteri keuangan?
Waduh nggak menentukan sih. Kalau aku setiap bulan dikasih jatah bulanan ya terserah mau dipakai seperti apa. Pokoknya harus cukup untuk kebutuhan rumah tangga, bayar sekolah anak, sama kebutuhan lainnya. Suamiku, sih, pakai uangnya sendiri buat apa terserah dia.
Q: Menurut Tante Mobi, nih, penting gak sih pasangan kalau sudah menikah tetap punya hobi?
Buat aku boleh dan malah harus ya. Apalagi kita sudah kerja keras, belum lagi stres kan hidup di Jakarta. Pastinya harus punya sebuah aktivitas yang bikin kita bahagia. Tetapi tetap dong harus bisa mengatur dengan baik, dari segi waktu dan keuangan juga.
Q: Terakhir, sharing dong gimana sih tips memaklumi hobi pasangan? Karena ini pasti berkaitan dengan finansial keluarga, gimana caranya supaya bisa merasa ikhlas dengan aktivitas pasangan kita itu?
Dibilang ikhlas sebenarnya enggak ya, hahaha. Awalnya suamiku suka bohong terkait hobinya ini. Akhirnya kita bikin perjanjian gak apa punya hobi asalkan gak berseberangan dengan poin yang aku mau. Apa aja poinnya?
Pertama, kejujuran itu penting. Boleh kok punya hobi apapun itu, asalkan diomongin. Walaupun sembunyi-sembunyi, istri pasti tahu pada waktunya.
Kedua, jangan mengurangi waktu sama keluarga. Pastiin semua kebutuhan keluarga sudah terpenuhi, malah syukur-syukur pasangan punya hobi yang bisa menghasilkan karya. Oh ya, jangan lupa kasih jajan buat istri, jadi kalau ada rasa deg-degan karena habis belanja banyak istri gak ngomel.
Ketiga, yang paling penting, tuh, komunikasi. Obrolin supaya ketemu jalan tengah biar kita bisa kompromi. Kalau aku, nih, biasanya setiap tahun ada metode budgeting dari sebelum punya anak. Setelah punya anak, mulai deh bikin budget khusus untuk biaya pendidikan anak.
Supaya simpel, aku bikin tabel di sheet Excel, nanti aku present ke suamiku. Ntar sama dia dilihat ada nggak yang harus dikurangi, pokoknya approval dia gimana. Urusan liburan juga gitu, planning mesti super duper terencana berhubung anggota keluarga banyak, ya, anakku ada lima. Jadi harus ketahuan biaya yang dibutuhkan itu berapa.
Beberapa tips yang diungkapkan Tante Mobi juga disetujui oleh Prita Ghozie. Prita menyebutkan, ia selalu meluangkan waktu dengan suaminya untuk membicarakan keuangan atau yang ia istilakan sebagai money date (kencan keuangan). Untuk mengatur keuangan keluarga, Prita dan suami juga sepakat membuka rekening khusus untuk anggaran gaya hidup, dalam hal ini termasuk hobi agar tidak mengganggu pos pengeluaran lain.
Parents, supaya cara menyikapi hobi suami yang boros ini bermanfaat dan bisa diterapkan dalam kehidupan Anda.
Baca juga :
7 Nilai Keuangan ala Keluarga Jepang Agar Sejahtera di Hari Tua
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.