Cerita Rakyat Mentiko Betuah dari Aceh yang Sarat Akan Pesan Moral

Mencari dongeng tradisional untuk diceritakan kepada si kecil? Berikut adalah cerita rakyat yang berasal dari Nanggroe Aceh Darussalam, Mentiko Betuah.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Indonesia memiliki banyak cerita rakyat Nusantara yang melegenda. Kisah-kisah itu menjadi mitos di sejumlah destinasi wisata dari Sabang sampai Merauke yang telah diceritakan turun-temurun. Cerita rakyat pendek dan pesan moralnya bisa mengajari para pembaca untuk lebih mengenal kehidupan. Termasuk salah satunya, yaitu Mentiko Betuah.

Mentiko Betuah merupakan cerita rakyat yang berasal dari Nanggroe Aceh Darussalam. Cerita rakyat ini memiliki jalan cerita yang menarik dan ada banyak pesan moral yang bisa dibagikan kepada anak. Kalau Parents belum pernah mendengar ceritanya, mari kita simak kisahnya di sini.

Cerita Rakyat Mentiko Betuah

Kelahiran Rohib, Anak Raja yang Sangat Dinanti-nantikan

Sumber: Youtube Dongeng Kita

Alkisah, pada zaman dahulu kala terdapat sebuah negeri di Aceh yang bernama Simeulue. Negeri tersebut dipimpin oleh seorang raja kaya raya yang arif dan bijaksana.

Namun sayang, sudah bertahun-tahun menikah, raja dan permaisuri belum juga mendapatkan keturunan. Berbagai cara telah dicoba, namun tanda-tanda kehamilan belum juga hadir di tengah rumah tangga mereka.

Hingga suatu ketika, keduanya memutuskan untuk berdoa dan menyucikan diri di hulu sungai yang sangat dingin. Untuk mencapai lokasi tersebut, mereka harus melalui perjalanan jauh, dengan melewati hutan belantara, gunung, dan sungai deras. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sesampainya di sana, raja dan permaisuri langsung mandi dengan air sungai yang sangat dingin hingga membuat tubuh mereka menggigil. Setelahnya, tak lupa mereka berdoa dan bernazar, dilanjutkan dengan perjalanan kembali ke istana. 

Beberapa waktu kemudian, doa tersebut akhirnya dikabulkan sang Maha Kuasa. Permaisuri akhirnya hamil, hingga melahirkan 9 bulan kemudian. Ia melahirkan seorang anak laki-laki tampan berkulit putih bersih yang diberi nama Rohib.

Artikel terkait: Dongeng Cindelaras Tentang Anak dan Ayam Jantannya yang Unik

Rohib Tumbuh Menjadi Anak yang Manja dan Pemalas 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sumber: Youtube Dongeng Kita

Seiring waktu, Rohib tumbuh menjadi anak yang cerdas, namun juga manja. Semua keinginannya selalu dikabulkan oleh sang raja dan permaisuri. Hingga kemudian, sang raja mengirimnya untuk bersekolah di kota. Namun saat di kota, sifat pemalas Rohib membuatnya gagal menyelesaikan pendidikan. Rohib pun kembali ke istana, yang disambut dengan kemarahan sang ayah.

“Hai Rohib, mana hasil belajarmu selama di kota? Dasar anak tak tahu diuntung! Pengawal, gantung saja anak ini sampai mati!” perintah raja penuh amarah dan rasa malu terhadap Rohib.

“Jangan, Kanda! Bagaimanapun juga, ia anak kita,” ucap sang permaisuri terisak. “Bagaimana kalau ia diberi hukuman saja dengan mengeluarkannya dari istana. Tetapi kita beri bekal sebagai modalnya untuk berdagang,” usul sang Permaisuri.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

“Baiklah, Dinda, aku akan menerima usulmu. Tapi ada syaratnya, setelah kembali ke istana, Rohib harus membawa hasil keuntungannya dari berdagang. Jika tidak, ia akan menerima hukumanku,” ucap sang raja.

Rohib Keluar dari Istana dan Harus Merelakan Koin Emasnya

Sumber: Youtube Dongeng Kita

Rohib pun akhirnya keluar istana bermodalkan koin emas dari yang diberikan sang raja untuk berdagang. Di perjalanan, ia bertemu anak-anak yang sedang menembak burung dengan ketapel. Ia pun melarang mereka menganiaya burung yang tidak berdosa itu.

“Hai kamu siapa? berani-beraninya melarang kami,” kata seorang anak.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

“Jika kalian berhenti menembaki burung itu, aku akan memberi kalian uang,” kata Rohib menawar.

Anak-anak itu kemudian menerima uang pemberian Rohib dan berhenti menganiaya burung. Selama perjalanan, Rohib banyak menemui orang yang sedang menganiaya binatang liar. 

Hal tersebut sebanding dengan banyaknya uang yang ia berikan agar orang-orang itu berhenti menganiaya binatang. Tanpa terasa, uang Rohib pun habis.

Artikel terkait: Legenda Batu Menangis, Kisah Si Anak Perempuan yang Durhaka kepada Ibunya

Penyesalan Rohib 

Sumber: Youtube Dongeng Kita

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Ia pun mengeluh dan berpikir bagaimana nanti jika ia pulang ke istana. Terbayang sudah wajah sang ayah yang akan sangat murka terhadap dirinya. Ketika Rohib merenungi nasib dan menangis tersedu-sedu, tiba-tiba datang seekor ular besar menghampirinya.

“Hai anak muda mengapa engkau menangis?” kata ular itu.

Sontak saja Rohib kaget dan hendak lari dari tempat tersebut.

“Jangan takut dan jangan lari, aku tidak akan membunuhmu,” kata ular itu menenangkan Rohib.

Mendengar ucapan ular itu, Rohib pun terdiam. 

Rohib Mendapatkan Mustika Berharga yaitu Mentiko Betuah

Sumber: Youtube Dongeng Kita

“Aku adalah raja ular yang menguasai hutan ini. Aku sudah mendengar cerita tentangmu yang menyelamatkan banyak warga hutan dari penganiayaan bangsa manusia. Mewakili mereka, aku akan memberikan hadiah kepadamu.”

“Di dalam mulutku ini ada Mentiko Betuah, ambillah untukmu. Mustika ini bisa mengabulkan semua permintaanmu,” sambung ular tersebut.

Mendapat benda keramat itu, Rohib langsung memutuskan untuk pulang. Ia berharap Mentiko Betuah bisa menolongnya ketika berhadapan dengan sang raja, ayahnya.

Sebelum sampai di istana, Rohib telah meminta banyak uang dari mustika tersebut. Setibanya ia dihadapan sang ayah, Rohib segera memberikan koin-koin emas, yang diakuinya sebagai keuntungan berdagang. Hal tersebut membuat sang raja sangat bangga terhadap anaknya.

Hingga kemudian, Rohib berpikir untuk mengikat batu mustika tersebut dalam bentuk cincin emas. Namun, tukang emas yang mengetahui batu tersebut adalah barang ajaib, justru membawanya kabur.

Artikel terkait: Cerita Rakyat Ande Ande Lumut dan Klenthing Kuning dari Jawa Timur

Perjalanan Rohib Bersama Kucing, Anjing dan Tikus untuk Menemukan Mentiko Betuah

Sumber: Youtube Dongeng Kita

Rohib akhirnya kembali ke hutan yang sama ketika ia mendapat Mentiko Betuah dan memanggil raja ular untuk menceritakan semuanya. Raja ular pun memerintahkan para hewan, khususnya kucing, anjing, dan tikus untuk mencari si tukang emas, dan mengembalikan Mentiko Betuah kepada Rohib.

Anjing yang berhasil menemukan persembunyian si tukang emas memberitahu kepada tikus dan kucing. Keduanya pun bekerja sama untuk mengambil Mentiko Betuah.

Setelah berhasil, tikus dan kucing kembali ke seberang sungai untuk bertemu anjing yang sudah menunggu mereka. Namun, tiba-tiba tikus memiliki rencana licik dengan menangis dan mengatakan, ia telah ceroboh karena mustika tersebut terjatuh di sungai.

Mendengar perkataan tikus, kucing dan anjing pun sangat kesal, hingga memutuskan untuk mencari kembali mustika tersebut di sungai. Namun, si tikus justru melarikan diri, dengan membawa mustika tersebut kepada Rohib.

Sumber: Youtube Dongeng Kita

Hal itu dilakukan tikus agar ia dianggap sebagai satu-satunya pahlawan dan diberi banyak hadiah. Saat itu, barulah kucing dan anjing tersadar, jika tikus telah berbohong demi menguntungkan dirinya sendiri.

Itulah cerita rakyat Mentiko Betuah yang berasal dari Aceh. Konon, cerita ini menjadi awal mula, yang membuat kucing dan anjing sangat membenci tikus sampai sekarang.

Pesan Moral dari Cerita Mentiko Betuah

Ada beberapa pesan moral yang bisa didapatkan dari cerita rakyat Mentiko Betuah ini. Ketiga pesannya tak hanya bisa diberitahukan kepada buah hati tercinta, namun bisa juga dijadikan pengingat untuk setiap orang tua. Yakni:

  • Setiap manusia pada dasarnya adalah makhluk sosial. Oleh karena itu, cobalah untuk selalu saling tolong menolong dalam hal kebaikan. 
  • Selalu ingat bahwa setiap kebaikan dan keburukan yang dilakukan pasti ada balasan yang setimpal. Jika ingin mendapatkan kebaikan, lakukanlah kebaikan kepada orang lain terlebih dahulu. 
  • Sebagai orang tua, ingatlah untuk tidak terlalu memanjakan buah hati. Sesekali memanjakan boleh saja, namun jangan sampai hal tersebut bisa memengaruhi sikapnya yang mungkin saja dapat merugikan orang lain maupun dirinya sendiri.

Itulah kisah menarik mengenai Mentiko Betuah yang sarat akan nilai moral. Selamat menceritakannya pada si kecil, ya, Parents!

***

Baca juga:

https://id.theasianparent.com/cerita-sangkuriang-dan-tangkuban-perahu

https://id.theasianparent.com/timun-mas

https://id.theasianparent.com/lutung-kasarung