Melatih otot leher bayi tetap kuat adalah hal krusial yang harus diperhatikan orangtua. Selain menjaga struktur tulang belakang terjaga, hal tersebut menjadi pintu utama untuk menguatkan gerakan lain buah hati yang lebih kompleks. Lantas, cara apa yang dapat dilakukan untuk menjaga postur leher bayi dengan baik?
4 Cara Menjaga Postur Leher Bayi
Parents, kekuatan leher bayi biasanya mulai berkembang signifikan saat menginjak usia 3 bulan. Saat itulah, bayi mulai bisa medongakkan kepala untuk melihat hal di sekitarnya. Melatih mendongakkan kepala dan menjaga postur lehernya dengan optimal dapat menjadi langkah utama.
1. Berlatih Mengangkat Kepala
Bun, bayi yang berumur 4 bulan mulai bisa mengangkat dan menahan posisi kepala. Namun, perlu diperhatikan bahwa kemampuan bayi bertahan dengan posisi tersebut tentu berbeda pada setiap bayi. Hal ini disebabkan perkembangan otot leher dan pundak bayi bervariasi di usia tersebut.
Terlepas berapa lama Si Kecil mampu menahan posisi kepala, Parents jangan bosan untuk terus mendorong anak mengangkat kepalanya. Kala Si Kecil sudah mampu melakukannya, artinya otot leher dan pundaknya telah berkembang dengan pesat.
Dengan begitu, postur leher akan terjaga dengan baik dan menjadi pendorongnya melakukan motorik lainnya seperti merangkak dan duduk. Terlebih, usia 3 bulan adalah fase ruas tulang belakang bayi semakin berkembang.
2. Latih Si Kecil Merangkak
Tahapan krusial bayi lain yaitu merangkak. Dengan belajar merangkak anak akan mempelajari hal penting lain yaitu mengangkat kepala, menegakkan posisi dada, serta menahan berat tubuh dengan tangan. Semua ini berlangsung hingga bayi berusia 3 bulan.
Selain itu merangkak juga menjadi kunci bagi anak melatih otot leher, tenggorokan, dan punggung sehingga kapasitas paru-paru dan peredaran darah berjalan optimal. Tak hanya itu, merangkak juga akan memperluas jarak penglihatan dan mengenalkan perspektif baru demi keterampilan intelektual anak.
Namun, tak dipungkiri melatih bayi belajar tengkurap di lantai dan memicunya merangkak adalah hal yang harus dilakukan orangtua dengan sabar. Kreativitas Parents diperlukan agar anak tetap semangat belajar.
3. Manfaatkan Permainan
Dalam masa tumbuh kembangnya, dunia anak akan dipenuhi dengan bermain. Untuk itu, tak ada salahnya nih, orangtua menggunakan permainan agar anak semangat berlatih tengkurap. Dengan permainan, Si Kecil akan bersemangat dan lebih gembira saat prosesnya.
Saat berlatih, Bunda bisa menempatkan Si Kecil di matras yang berkualitas. Sebisa mungkin, pilihlah matras yang permukaannya nyaman dan elastis sehingga membuat latihan bayi mengeksplorasi semakin menyenangkan. Permukaan menonjol pada matras dapat membantu Si Kecil mengangkat kepalanya serta menjaga posturnya berkembang dengan baik.
Selain memerhatikan pemilihan matras, cobalah memberikan mainan yang dapat memancing bayi bermain sembari berlatih merangkak. Tempatkan mainan tersebut di matras agar bayi mau berlatih lebih lama.
Misalnya bermain dengan Fisher Price KICK & PLAY PIANO GYM, mainan kerincingan yang pas untuk momen bermain bersama Si Kecil! Luangkan waktu untuk Ayah dan Bunda terlibat sesi permainan agar latihan semakin menyenangkan.
Untuk menyiasati agar bayi tidak bosan, latihan tidak harus selalu di matras. Ayah juga bisa mengangkat Si Kecil ibarat pesawat! Caranya genggam kedua tangan bayi sambil berhadapan. Jangan lupa bersandar di alas yang kuat, lalu perlahan angkat bayi dengan bantuan kaki sebagai penopang.
Dengan topangan kaki dan tangan Anda, Si Kecil dapat mendongakkan kepalanya dan melihat sekeliling mereka. Tak hanya melatih otot leher, cara ini akan memberikan sensasi yang menyenangkan sekaligus menjadi cara menyenangkan bayi belajar tengkurap di udara!
4. Selipkan Kata Semangat
Kendati menjadi tahapan yang akan dilalui bayi, merangkak dan tahap lainnya tentu bukan hal yang mudah bagi Si Kecil. Saat bayi sudah mampu melakukannya, jangan lupa Parents memberikannya penyemangat agar anak terus termotivasi menghadapi tantangan berikutnya.
Tak kalah penting, berikan usapan lembut pada lehernya setelah latihan usai. Tak hanya menunjukkan kasih sayang, cara ini ampuh untuk merilekskan otot bayi setelah seharian berlatih. Dukungan dan kasih sayang tentu akan membuat bayi terus melihat sekelilingnya, melatih pergerakan kepala sehingga postur leher tetap terjaga.
Nah, sudah sampai manakah perjalanan Parents menjaga postur leher bayi?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.