Kia Gott baru saja berusia 10 bulan, namun perjuangannya untuk bertahan hidup sudah melebihi orang dewasa. Penyakit meningitis pada bayi Kia harus membuatnya kehilangan kedua tangan dan kaki. Dokter menyatakan, apa yang dialami Kia adalah kasus meningitis terparah yang pernah ada.
Keluarga mencari bantuan untuk mengobati meningitis pada bayi ini
Laman Telegraph melaporkan, 4 minggu lalu Kia harus dirawat di ruang ICU RS Leeds General di Inggris, karena kondisinya yang kritis.
Vikki, sang ibu awalnya membawa Kia ke dokter umum, karena cemas akan kondisi putrinya. Bayi kecil itu mengalami demam tinggi (38.5 derajat celcius), disertai muntah-muntah. Kia tidak bisa tidur nyenyak karena selalu terbangun, dan dia juga selalu tampak lemas.
Gejala lain yang disadari Vikki, munculnya beberapa bintik hitam di dada Kia. Dokter umum mengatakan bahwa Kia mengalami penyakit yang disebabkan virus, dan dibolehkan pulang.
Ketika Paul, sang ayah memeriksa kondisi Kia di malam hari. Paul melihat tubuh putrinya ditutupi oleh ruam. Paul segera memanggil paramedis untuk menyelamatkan anaknya. Kia mengalami serangan jantung sebelum dia sampai di RS Bradford Royal Inggris.
Tak lama kemudian, bayi Kia dirujuk ke rumah sakit Leeds General. Di sana, keluarga Kia mendapati kabar buruk. Kia didiagnosis terkena penyakit meningitis C Septicaemia. Kondisi ini membuat kedua lengan dan kakinya harus diamputasi.
Tes pindai MRI juga mengungkap bahwa Kia telah kehilangan kemampuan melihat dan mendengar. Serta mengalami 90% kerusakan otak.
Tapi, keluarga Kia tidak putus harapan. Mereka menggalang dana di laman JustGiving untuk membantu pengobatan bayi Kia.
Laman JustGiving menulis:
Kia memiliki kakak laki-laki dan kakak perempuan yang merindukannya. Juga sang ibu yang tidak pernah meninggalkan rumah sakit sejak Kia dirawat. Keluarga ini menghadapi masa yang sulit, dan Paul adalah seorang wiraswasta. Mohon berilah donasi seikhlasnya, untuk meringankan beban keluarga ini.
Semoga masih ada keajaiban untuk bayi Kia, agar dia bisa kembali ke pelukan keluarga yang mencintainya….
Meningitis pada bayi; gejala yang harus diwaspadai
Pada meningitis, selaput atau meninges yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang mulai meradang dan membengkak, biasanya karena adanya infeksi. Infeksi ini bisa berasal dari bakteri, virus atau jamur.
Penyakit meningitis pada bayi yang disebabkan virus, adalah yang paling sering terjadi. Biasanya menyerang anak-anak di bawah usia 5 tahun. Penyakit ini tidak mematikan, dan proses penyembuhan terjadi dalam beberapa minggu.
Akan tetapi, penyakit meningitis pada bayi yang disebabkan bakteri, jauh lebih serius. Karena bisa menyebabkan kerusakan otak bahkan kematian.
Gejala dari meningitis dan septicaemia meliputi:
- Demam disertai muntah-muntah
- Sakit kepala yang parah
- Otot lengan dan kaki terasa sakit, atau di ruas tangan dan kaki
- Menggigil, tangan dan kaki terasa dingin
- Kulit terlihat pucat atau belang-belang
- Deru napas yang memburu, atau susah bernapas
- Ruam di beberapa bagian tubuh atau malah di sekujur tubuh
- Leher kaku (jarang terjadi pada anak)
- Tidak suka melihat cahaya terang (jarang terjadi pada anak)
- Sangat mengantuk, susah bangun, atau linglung ketika bangun
- Kejang-kejang yang mungkin terjadi
- Mengigau
Artikel terkait: Mendeteksi gejala meningitis pada balita
Penyakit meningitis pada bisa dicegah dengan vaksin meningococcal. Tetapi, imunisasi rutin untuk meningitis pada anak-anak tidak disarankan. Karena respon tubuh anak pada vaksin ini tidak terlalu baik. Dan imunitas yang dihasilkan juga cenderung singkat.
Sebab vaksin meningococcal pada dasarnya diperuntukkan bagi mereka yang akan pergi ke tempat di mana wabah meningitis sedang terjadi. Seperti Afrika, Amerika Selatan, dan Timur Tengah.
Bila bayi Anda mengalami gejala meningitis seperti tersebut di atas, segeralah membawa ke dokter. Lebih cepat lebih baik.
Baca juga:
Kisah Riley, Anak yang Harus Diamputasi demi Melawan Meningococcal