Pertengkaran menjadi hal yang lumrah terjadi dalam rumah tangga pasangan, namun sejatinya kita hendaknya tak terlarut dalam amarah yang membutakan mata hati. Hal ini terjadi agar tak ada penyesalan yang dialami di kemudian hari. Inilah yang rupanya terjadi pada seorang istri yang suaminya meninggal setelah mereka bertengkar.
Ashley Murrell (33) menyesal sekali telah menyuruh suaminya tidur di sofa setelah mereka berdua bertengkar. Apalagi, ia tak pernah menyangka bahwa pertengkarannya dengan suami malam itu adalah komunikasi terakhir mereka.
Ya, memang penyesalan akan selalu datang terlambat. Oleh karena itu, hendaknya kisah ini bisa menjadi pembelajaran bagi pasangan menikah lain untuk lebih bijak dalam bersikap.
Kronologis kejadian
Malam itu, suaminya, Mikey (36), terlambat pulang setelah bekerja. Karena bukan hanya kali ini saja, maka Ashley merasa sangat marah.
Ia begitu khawatir dengan suaminya yang bekerja terlalu keras hingga kurang istirahat. Apalagi, artritis tulang belakangnya bisa kambuh sewaktu-waktu karena ia terlalu keras bekerja.
Mereka berdua gagal mencari solusi atas pertengkaran yang terjadi. Dan Ashley “menghukumnya” dengan tidur di sofa.
Saat itu tentu saja ia tak menyangka bahwa sikapnya tersebut malah membahayakan jiwa sang suami. Ia pun akhirnya harus dihadapkan kenyataan pahit atas kondisi suaminya.
Artikel Terkait : “Janinku hanya bertahan 11 minggu, aku merasa gagal,” curahan hati ibu keguguran
Ditemukan meninggal dunia
Keesokan harinya hal tak terduga terjadi. Ashley justru menemukan suaminya sudah membiru di sofa.
“Aku segera memanggil anakku yang berumur 14 tahun dan berteriak ‘Ayahmu meninggal…!’ Kemudian aku berlari ke luar rumah dan berteriak ‘Mikey meninggal!’ Aku tidak bisa memproses informasi itu,” tuturnya.
Ketika ambulan sudah datang dan memastikan kematiannya, Ashley langsung lemas. “Aku tidak merasa bahwa dia benar-benar meninggal. Aku hanya merasa bahwa ia meninggalkanku.”
Pemeriksaan paska kematian mengungkapkan bahwa suaminya meninggal karena tersedak saat tidur. Namun, dokter tetap menyatakan bahwa sebab utamanya sebenarnya belum jelas.
Fakta lain dari meninggalnya sang suami
Fakta selain penyebab kematiannya justru lebih menyesakkan lagi. Selama ini, ia selalu komplain bahwa sang suami adalah seorang workaholic. Tapi ia tak pernah tahu mengapa suaminya begitu ngotot untuk bekerja keras.
Belakangan, baru diketahui bahwa semua itu dilakukan karena ingin mengajak Ashley jalan-jalan ke Praha dan merayakan ulang tahun pernikahan mereka pada 3 Juli lalu di sana. Untuk dapat mencukupi semua budget yang dibutuhkan, Mikey sampai melakukan pekerjaan ekstra membersihkan karpet.
“Dia adalah orang yang sangat mencintai keluarganya. Dia juga bekerja sangat keras agar dapat memenuhi semua kebutuhan keluarga. Kapanpun dia memiliki waktu luang, semua waktunya dihabiskan untuk anak-anaknya,” tutur Ashley sedih.
Tak hanya itu saja, sebelum menikahi Ashley pun, Mikey memastikan bahwa secara legal ia bisa mengadopsi anak dari perempuan yang dicintainya tersebut. Dari pernikahan sebelumnya, Ashley memiliki satu orang anak perempuan dan dengan Mikey, ia punya sepasang anak kembar yang lucu.
“Mikey adalah orang yang rela bekerja seminggu penuh tanpa libur dengan jam kerja 16 jam sehari. Hal itu ia lakukan agar setiap tahun ketiga anak kami bisa berlibur ke Disney Land,” terang Ashley dengan penuh penyesalan.
Artikel Terkait : Benarkah suami penyebab stres ibu dua kali lipat dibandingkan anak? Suami wajib tahu!
Pesan kepada pasangan lainnya
Ashley berpesan pada semua orang agar jangan pernah tidur dalam keadaan marah pada suami. Karena jika terjadi apa-apa, maka yang ada hanyalah penyesalan dan kesedihan.
Menjelaskan pada anak-anak tentang situasi yang terjadi sungguh sulit. Anak kembarnya selalu bertanya di mana ayah mereka dan mereka terus bertanya kapan bisa menjenguk ayah di surga.
“Kita semua tahu bahwa apa yang akan terjadi ke depannya itu bisa apa saja. Tapi bagaimanapun, kita tidak siap menghadapi yang satu ini,” tutupnya pada Mercury Press Media.
Seperti saran Ashley, jangan pernah tidur sebelum kemarahan reda. Terapkan itu dalam kehidupan Anda agar tidak ada penyesalan nantinya.
Baca juga:
Usia Pernikahan Rawan Konflik, Atasi Sebelum Hancurkan Rumah Tangga