Wah, sebentar lagi si kecil liburan. Kegiatan apa yang yang yang bisa dimanfaatkan untuk mengisi liburan? Aktivitas yang tidak perlu mengeluarkan biaya banyak tapi bisa memberikan pengalaman hidup yang berharga untuk si kecil,
Mengisi liburan tidak selalu perlu bertamasya
Jika selama ini Parents terlalu fokus dengan keinginan mengajak anak liburan dengan menghabiskan waktu bertamasya atau bahkan pergi ke luar kota atau luar negri, mengapa kalau kali ini menawarkan sesuatu yang berbeda?
Toh memang sebenarnya untuk mengisi liburan bisa dilakukan dengan berbagai macam kegiatan. Selain mengunjungi tempat wisata, kita juga bisa mengasah kepekaan sosial anak dengan mengunjungi panti asuhan.
Apakah pilihan ini pernah Parents coba?
Kepekaan sosial ini penting sekali ditanamkan sejak dini, agar anak tumbuh menjadi manusia dewasa yang memiliki empati dan kepekaan terhadap lingkungan sekitarnya. Sehingga, kelak ia memiliki kemampuan untuk tampil sebagai manusia yang bermanfaat baik bagi dirinya maupun lingkungannya.
Sebagai orangtua hal itu tentu menjadi tanggung jawab kita. Kitalah yang turut membentuk watak anak-anak kita di masa mendatang.
Untunglah, banyak sekali banyak sekali alternatif kunjungan ke panti yang bisa kita lakukan. Selain panti jompo, panti asuhan, panti khusus tuna netra, bahkan panti rehabilitasi sosial gangguan jiwa pun bisa kita kunjungi untuk mengisi liburan anak. Namun untuk anak usia sekolah dan pra sekolah, panti asuhan adalah pilihan terbaik.
Setidaknya, dampak positif mengajak anak ke panti asuhan sudah dirasakan oleh pasagan Yogas dan Teges Ayu. Pasangan yang memiliki dua orang anak ini mengaku kalau mereka melihat dampak positif dengan rutin mengajak kedua buah hatinya ke panti asuhan.
“Awalnya saat liburan menjelang Lebaran. Waktu itu kami memang tidak mudik, karena anak-anak ampir libur selama sebulan, jadi mikir, enaknya diisi dengan aktivitas apa, ya? Akirnya kepikiran deh untuk mengunjungi panti asuhan dan panti jompo.
Dari sana, akhirnya saya menjadikan datang ke panti asuhan jadi kegiatan rutin kami setiap bulan. Syukurnya anak-anak senang. Mereka juga sekarang sudah bisa belajar, banyak temen-temen mereka, diusia yang sama, tapi nasibnya memang kurang beruntung. Setidaknya mereka jadi bisa belajar bersyukur dan menghargai orang lain,” papar Teges Ayu.
Mengapa datang ke panti asuhan merupakan pilihan terbaik?
Dengan mengunjungi panti asuhan kita berharap anak akan mendapatkan manfaat berikut :
1. Berbagi kesenangan dengan sesama
Mengajarkan anak untuk berbagi pada sesama akan menumbuhkan rasa welas asih dan peduli pada orang lain, sehingga kelak menjadikan anak sebagai orang yang berbudi memiliki empati yang tinggi terhadap sesama.
2. Menanamkan rasa syukur pada anak
Melihat begitu banyak teman-temannya yang tidak memiliki orangtua dan kehidupan sebaik dirinya akan membuat anak selalu bersyukur dan menerima kondisi yang ada.
3. Mengajari anak agar bisa menghargai benda atau barang
Tidak mengapa kita menyertakan juga barang-barang berupa pakaian dan buku-buku bekas yang layak pakai untuk diberikan pada panti asuhan.
Dengan demikian anak akan belajar menghargai barang-barang pribadinya dan tidak bersikap sembarangan dengan barang miliknya tersebut, sehingga kelak masih bisa dimanfaatkan oleh orang yang membutuhkan.
4. Mengajari anak untuk mengasihi sesama dan peduli terhadap lingkungan di sekitarnya
Pada dasarnya setiap anak itu memiliki kepedulian terhadap sesama dan lingkungannya, kita hanya perlu menumbuhkan dan memeliharanya.
5. Mengajarkan anak agar bisa bersosialisasi dengan siapa saja
Keterampilan berkomunikasi dan bersosialisasi tidak tumbuh begitu saja, melibatkan anak dan membiarkan mereka menjalin komunikasi dan persahabatan dengan anak-anak panti akan membuat mereka menjadi pribadi yang rendah hati (humble).
6. Membuka wawasan anak
Mengunjungi panti asuhan akan membuat wawasan anak terbuka lebar. Bahwa hidup tidak hanya berisi kesenangan dan hura-hura. Mereka akan menjadi lebih sederhana dan tidak hanya menuntut liburan ke tempat-tempat wisata yang mahal.
7. Menanamkan dan mengajarkan empati pada anak
Dewasa ini banyak kekhawatiran yang muncul, anak tidak lagi memiliki empati pada orang lain. Untuk itu, empati memang merupakan sebua rasa yang perlu dilatih sejak dini. Salah satunya dengan mengajak anak untuk melihat lingkungan sekitarnya lebih dekat. Lingkungan yang memperlihatkan bahwa tidak sedikit anak-anak yang tidak seberuntung dirinya.
Selamat mencoba!
Baca juga artikel menarik lainnya:
Memberi Lebih Baik daripada Menerima
Psikologi Anak : Ketika Anak Merasa Dirinya Berbeda