Kebiasaan anak menggigit kuku bisa jadi salah satu sumber kekhawatiran orangtua. Seperti kita tahu, tangan seringkali menjadi sumber kuman dan kotoran.
Belum lagi jika kuku anak jarang dibersihkan, tentu saja orangtua cemas anak akan sakit karena suka menggigit kuku.
Lebih daripada itu, bila kuku yang digigit terlepas dan tertelan, bisa menyebabkan anak tersedak. Banyak risiko yang timbul akibat kebiasaan ana menggigit kuku ini.
“Kebiasaan anak menggigit kuku biasanya dimulai pada usia tiga atau empat tahun,” ungkap Dr. Chan Poh Chong, Konsultan senior di departemen kesehatan anak National University Hospital.
Menurut perkiraan Dr. Chan, kebiasaan menggigit kuku terjadi pada 20-30% anak-anak. Tapi kebanyakan orangtua menganggap hal ini tidak berbahaya.
Sebagian orangtua menganggap kebiasaan ini merupakan bagian dari pertumbuhan gigi. Apalagi anak juga memiliki kebiasaan memasukkan benda ke mulut saat ia tumbuh gigi.
Artikel terkait: 4 Cara tepat menghadapi kebiasaan bayi yang suka memasukkan benda ke mulut
Akan tetapi, dibandingkan kebiasaan lainnya, menggigit kuku tidak selalu menghilang saat anak tumbuh besar. Bahkan, sebuah studi menyebut bahwa kebiasaan anak menggigit kuku terbawa hingga dewasa dan dilakukan sekitar 40-50% orang dewasa.
Penyebab kebiasaan anak menggigit kuku
Ada berbagai alasan yang bisa memicu kebiasaan anak menggigit kuku. Salah satunya adalah usaha untuk menarik perhatian orangtua.
Atau jika Ayah atau Bunda memiliki kebiasaan menggigit kuku, maka kemungkinan besar anak bisa menirunya.
Anak yang suka menggigit kuku juga sering menampakkan tanda stres karena dia tidak cukup percaya diri untuk mengekspresikan perasaannya. Di sisi lain, kebiasaan anak menggigit kuku bisa muncul dari rasa bosan.
“Kita bisa menyatakan bahwa kebiasaan anak menggigit kuku timbul dari perasaan bosan dan kegelisahan,” papar Dr. Chan. “Menggigit kuku memang sebuah kebiasaan, namun kapan dan bagaimana anak memulai kebiasaan ini bisa mengindikasikan penyebabnya.”
Apa pun penyebabnya, kebiasaan anak menggigit kuku harus dihentikan. Kebiasaan ini bisa menimbulkan infeksi dan perdarahan di kuku juga membuat kuku anak terlihat jelek.
“Menggigit kuku tidak hanya merusak, tapi juga bisa menyebabkan infeksi di bantalan kuku dari kebersihan yang tidak terjaga,” kata Dr Chan.
Di samping itu, kebiasaan menggigit kuku juga bisa merusak gigi dan gusi anak, susunan gigi tidak rapih, atau gigi condong ke depan.
Tips menghentikan kebiasaan anak menggigiti kuku
Dr. Chan memberikan 5 tips bagi orangtua untuk bisa menghentikan kebiasaan menggigiti kuku pada anak.
1. Abaikan perilaku
Orangtua harus bisa mencari tahu, apakah kebiasaan anak menggigiti kuku berasal dari masalah gangguan kecemasan atau tidak. Jika Parents yakin bahwa anak tidak menderita stres atau gangguan kecemasan dan hanya meniru perilaku orang lain, mengabaikan kebiasaannya menggigiti kuku biasanya akan membuat perilaku ini hilang dengan sendirinya.
Anak akan semakin mengembangkan kebiasaan menggigiti kuku jika orangtua memarahi atau mencabut tangan dari mulutnya. Karena anak memiliki kecenderungan untuk melakukan hal yang tidak diperbolehkan oleh orangtua.
2. Bicara dengan konselor
Bila anak menunjukkan tanda gangguan kecemasan yang membuatnya punya kebiasaan menggigit kuku, berkonsultasilah dengan konselor atau psikolog anak untuk mencari tahu apa saja hal yang membuat stres atau gangguan kecemasan pada anak timbul.
3. Alihkan perhatian anak dengan aktivitas lain
Bila anak mulai menunjukkan kebiasaan gigit kuku, segera alihkan perhatiannya dengan aktivitas lain. Kegiatan yang membutuhkan dua tangan untuk bermain membuatnya tidak punya kesempatan untuk gigit kuku. Menonton televisi atau gadget justru bisa meningkatkan kebiasaan ini.
Sebab itu, ajak anak melakukan kegiatan yang mengharuskannya menggunakan dua tangan. Menjaga anak tetap sibuk juga bisa membantunya melepas stres dan kecemasan dengan cara yang positif.
4. Buat anak sadar tentang apa yang dia lakukan
Anak biasanya tidak sadar akan kebiasaannya menggigiti kuku saat merasa bosan. Mereka akan lebih terdorong untuk menghentikan kebiasaan buruk ini jika orangtua selalu mengingatkan bahwa gigit kuku adalah kebiasaan yang buruk dan tidak sehat.
Jika anak Anda perempuan, Bunda bisa mengecat kukunya dengan kutek khusus anak yang berwarna cantik sehingga anak merasa enggan untuk merusak keindahan pada kuku dengan menggigitinya.
5. Jangan menghakimi, tunjukkan simpati
Pada akhirnya, anak membutuhkan bantuan orangtua untuk menghentikan kebiasaan buruknya, bukan untuk dibuat malu karena ia suka menggigiti kuku. Sebagai orangtua, Parents harus bisa mengerti dan memahami masalah yang dialami anak.
Orangtua juga harus bersabar dalam mengulangi nasihat pada anak bahwa kebiasaan menggigiti kuku adalah hal yang tidak baik. Bantu alihkan perhatiannya sampai anak benar-benar lepas dari kebiasaan ini.
Semoga bermanfaat ya, Parents.
Referensi: Channel News Asia
Baca juga:
Bahaya Kebiasaan Menggigit Kuku; Anak ini Memasukkan 32 Potongan Kuku ke dalam Gusinya