Siapa yang tidak kenal Ibu Kasur? Pemilik nama asli Sandiah ini adalah istri dari Pak Kasur yang sangat aktif dalam dunia pendidikan anak. Mengenang sosok Ibu Kasur, tentunya tak lepas dari lagu anak-anak yang diciptakannya dan masih diperdengarkan hingga generasi sekarang.
18 Tahun yang lalu, tepatnya 22 Oktober 2002, sosok Bu Kasur menghembuskan napas terakhirnya di usia 76 tahun. Meski telah tiada, jasanya tetap abadi dalam bentuk lagu-lagunya.
Ibu Kasur lahir pada 16 Januari 1926. Perempuan dengan nama asli Sandiah ini mendapatkan julukan Ibu Kasur dari suaminya Pak Kasur. Nama asli Pak Kasur sebenarnya dalah Soerjono, atau kerap disapa Kak Sur. Keduanya menikah di tahun 1946.
Mengenang Ibu Kasur, Mendidik Anak Lewat Lagu
Ibu Kasur dan Pak Kasur. Sumber: Biskon
Awal mulanya Bu Kasur yang tinggal di Bandung adalah seorang anggota Palang Merah dan mantan pegawai Kantor Karesidenan Priangan, mengutip dari Tirto. Saat itu Pak Kasur tengah bergerilya di wilayah tersebut dan keduanya bertemu.
Setelah perang berangsur-angsur berakhir, Bu Kasur dan Pak Kasur merantau ke Jakarta. Pak Kasur bekerja di lembaga pendidikan dan menjadi anggota Lembaga Sensor Film.
Pada tahun 1950-an, keduanya membawakan siaran anak-anak di Radio Republik Indonesia (RRI) Jakarta. Acara yang dibawakan Ibu Kasur adalah ‘Arena Anak-Anak’, ‘Mengenal Tanah Airku’, dan ‘Taman Indria’ di TVRI tahun 1970-an.
Ibu Kasur juga sempat tampil di acara ‘Hip-Hip Ceria’ di RCTI setelah berbagai macam stasiun televisi swasta mulai bermunculan.
Ibu Kasur memandu acara anak-anak. Sumber: Liputan 6
Bersama suaminya, Ibu Kasur sudah menciptakan lebih dari 20 lagu anak-anak. Beberapa karya lagunya antara lain adalah ‘Kucingku’, ‘Bertepuk Tangan’ dan ‘Sayang Semuanya’. Sementara Pak Kasur sendiri telah menciptakan 140 lagu.
Sebagian Parents mungkin tumbuh besar bersama lagu-lagu Bu Kasur yang menemani masa kanak-kanak. Apakah Parents juga mewariskan lagu tersebut kepada sang buah hati?
Ibu Kasur sengaja menciptakan lagu-lagu yang pendek dan mudah diingat untuk anak-anak. Tak hanya itu, jika diperhatikan tak ada satu pun huruf ‘r’ dalam lirik lagu-lagunya. Mengutip dari Gatra, Bu Kasur sengaja menghindari huruf ‘r’ karena anak balita sukar melafalkannya.
Atas jasa-jasanya yang sangat berpengaruh di dunia pendidikan anak ini, Ibu Kasur menerima banyak penghargaan.
Melansir dari Kompas, penghargaan tersebut antara lain seperti Bintang Budaya Para Dharma di tahun 1992, penghargaan dari Presiden di Hari Anak Nasional tahun 1988, dan Centro Culture Italiano Premio Adelaide Ristori Anno II dari pemerintah Italia di tahun 1976.
Mendirikan Taman Kanak-Kanak
Sumber: Sekitar Musik
Di tahun 1968, Ibu Kasur dan Pak Kasur mendirikan Taman Kanak-Kanak Mini di Jalan Agus Salim, Bandung. Banyak tokoh penting yang pernah mengenyam pendidikan di taman kanak-kanak tersebut seperti Megawati Soekarnoputri, Guruh Soekarnoputra, dan Hayono Isman.
Pasangan suami istri ini memiliki cara-cara yang kreatif dan menyenangkan dalam mengajar. Pak Kasur sendiri selalu mencari metode pengajaran untuk anak-anak yang menarik. Salah satu caranya mengajar adalah memberikan visualisasi yang nyata.
Sebagai contoh, Pak Kasur membaca kalimat ‘kucing di bawah meja’, ia serta merta membawa seekor kucing dan meletakkannya di bawah meja untuk memperlihatkannya kepada anak-anak. Dengan cara itu, anak-anak akan jauh lebih mudah mengerti arti dari sebuah kalimat.
Sumber: Kompas
Menurut Ibu Kasur sendiri, sosok ibu memiliki peran penting dalam mendidik anak. Menurutnya, ada dua hal yang harus dilakukan seorang ibu, yaitu memberikan kasih sayang yang tidak hanya diucapkan melainkan diwujudkan.
Yang kedua adalah komunikasi dua arah, terutama untuk anak-anak yang kritis dan mengerti apa yang diucapkan dan dilakukan orangtuanya sejak dini.
Bertambah usia, Ibu Kasur dan Pak Kasur tak lagi mengajar di TK Mini. Akan tetapi keduanya masih aktif mengunjungi TK tersebut dan mengajak tos kepada anak-anak.
Setelah Pak Kasur meninggal di tahun 1992, nama sekolah tersebut berubah menjadi TK Mini Pak Kasur dan memiliki beberapa cabang di Jakarta.
Menurut keterangan, satu minggu sebelum meninggal dunia Ibu Kasur masih sempat menemani anak-anak TK Mini bertamasya ke Taman Safari.
Ibu Kasur wafat akibat penyakit stroke yang sudah lama diidapnya. Ia kemudian dimakamkan di samping makam suaminya.
Mengenang Ibu Kasur dan Pak Kasur, keduanya merupakan sosok pendidik yang tak tergantikan oleh siapa pun. Semoga hingga nanti pun lagu anak-anak yang ditinggalkan oleh Ibu Kasur dan Pak Kasur tetap abadi, menghiasi perjalan masa anak-anak.
Baca Juga:
Lucu, Balita 3 Tahun Nyanyi Lagu Indonesia Raya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.