Menurut Medicalnewstoday, ada sekitar 20 persen orang pernah mengalami sembelit. Sembelit dapat menyebabkan feses keras dan kering, dan dampaknya tentu buang air besar (BAB) menjadi lebih sulit dan nyeri saat feses dipaksa keluar atau mengejan.
Kondisi ini –mengejan- sebenarnya biasa saja terjadi sesekali pada seseorang. Namun jika terlalu sering, apalagi jika mengejannya terlalu kuat, bisa menyebabkan masalah pada beberapa organ tubuh Anda di bagian bawah.
Berikut ini beberapa akibat yang bisa ditimbulkan jika seseorang terlalu sering mengejan terlalu kuat saat BAB. Yaitu:
Mengejan Terlalu Kuat Saat BAB itu Bahaya, Ini 6 Akibatnya!
1. Ambeien atau wasir, akibat mengejan terlalu kuat saat BAB yang paling sering terjadi
Wasir adalah pembengkakan pembuluh darah di sekitar anus (wasir eksternal) dan rektum bawah (wasir internal) yang dapat menonjol keluar, mirip dengan varises. Mayoclinic menyebutkan, hampir tiga dari empat orang dewasa menderita wasir. Kalau ditanya apa penyebabnya, belum diketahui hingga kini.
Namun, ahli kesehatan mengatakan, mengejan terlalu kuat juga bisa menyebabkan wasir, loh. Biasanya mengejan yang menyebabkan wasir dipicu oleh usia kehamilan yang semakin besar karena janin menekan area anus, diare yang tak kunjung sembuh, serta kenaikan berat badan yang tak terkendali.
Melansir dari KlikDokter, Dr. Jessica Florencia mengatakan, ketidaknyamanan dan nyeri sering kali muncul saat penderita wasir duduk atau buang air besar. “Dan jika sudah parah, kondisi ini sangat sulit untuk disembuhkan dan wajib ditangani dengan tindakan operasi,” katanya.
Artikel terkait: Wasir bikin BAB menderita? Ini 9 makanan pereda wasir yang perlu Anda coba!
2. Turun berok atau hernia
Hernia merupakan kondisi di mana usus menembus area yang melemah di dinding perut, antara dada dan pinggul, dan ada juga yang muncul di area paha atas dan selangkangan.
Kebanyakan hernia tidak mengancam nyawa, tetapi tidak hilang dengan sendirinya. Untuk mengatasinya diperlukan pembedahan demi mencegah komplikasi berbahaya.
WebMD menyebutkan beberapa jenis hernia yang paling umum terjadi. Di antaranya inguinal (pangkal paha bagian dalam), incitional (akibat sayatan), femoral (pangkal paha luar), umbilical (pusar), dan hiatal (perut bagian atas).
Dr. Fiona Amelia, MPH dari KlikDokter mengatakan, kondisi yang bisa dialami laki-laki dan perempuan ini terjadi akibat kombinasi tekanan serta adanya lubang atau titik lemah dari otot. “Tekanan, termasuk tekanan akibat konstipasi, akan menyebabkan dorongan pada organ atau jaringan melalui titik lemah atau sebuah lubang,” katanya.
Beberapa gejala yang perlu Anda ketahui mengenai hernia adalah:
- Rasa nyeri atau ketidaknyamanan di perut bagian bawah atau selangkangan, terutama saat melakukan aktivitas fisik.
- Munculnya benjolan di pangkal paha saat mengangkat sesuatu yang sangat berat.
- Benjolan di daerah selangkangan
3. Usus besar turun atau prolaps rektum
Prolapsed rectum atau prolaps rektal adalah kondisi saat rektum –bagian terakhir dari usus besar- turun atau keluar dari anus. Biasanya prolaps rektal terjadi jika seseorang mengalami tekanan kuat di perut akibat dari mengejan terlalu kuat. Meskipun kedengarannya menakutkan, biasanya ini tidak dianggap sebagai darurat medis sehingga tidak memerlukan operasi. Namun, semakin lama Anda mengalami ini, kondisinya akan semakin buruk.
Hidup dengan prolaps rektal dapat menyebabkan rasa malu dan memengaruhi kualitas hidup. Karena selama kondisi ini belum teratasi, penderitanya akan terus merasa tidak mampu mengontrol buang air besar hingga kemudian mengalami luka atau borok di sekitar duburnya.
4. Mengejan terlalu kuat saat BAB juga bisa sebabkan rahim turun
Sering kali terjadi pada ibu yang melahirkan secara normal yang sangat sulit dan terjadi beberapa kali. Selain itu, mengejan terlalu kuat saat buang air besar bisa juga menjadi penyebabnya. Juga, melemahnya otot panggul, usia, kelebihan berat badan, serta terlalu sering mengangkat beban yang berat.
Jadi, selain usus yang turun, rahim juga bisa turun, loh, Bunda, jika mengejan terlalu kuat.
Artikel terkait: Bolehkah Melakukan Urut Rahim untuk Program Hamil? Ini Penjelasan Medis
5. Nyeri atau sesak napas
Dr. Alvin Nursalim, SpPD mengatakan di KlikDokter, mengejan terlalu kuat bisa membahayakan seseorang yang memiliki masalah jantung, seperti gagal jantung atau jantung koroner.
“Pada dasarnya, mereka yang memiliki penyakit jantung itu tidak boleh kelelahan. Nah, ketika mengejan terlalu kuat, itu bisa membuat mereka kelelahan dengan gejala sesak napas dan nyeri dada. Kalau dibiarkan, itu bisa berbahaya,” jelas dr. Alvin.
Oleh karena itu, khusus untuk para penderita jantung, disarankan untuk mengonsumsi makanan berserat lebih banyak dari orang biasa. Misalnya saja, sayur, buah, dan biji-bijian seperti oatmeal. Ini agar mereka tidak perlu mengejan terlalu kuat.
6. Perdarahan Rektal
Mengejan terlalu kuat saat BAB juga bisa menyebabkan kulit di sekitar anus robek dan berdarah, loh. Cara mengobatinya adalah dengan mengatasi sembelitnya terlebih dahulu. Jika darah yang keluar tidak wajar (berwarna merah kehitaman atau deras) ada baiknya Anda segera memeriksakannya ke dokter.
Baca juga: