Jerawat merupakan salah satu masalah kulit wajah yang paling sering dialami baik pada perempuan atapun laki-laki. Penting untuk diketahui kalau ada beberapa jenis jerawat, sehingga memerlukan perawatan yang beda-beda. Salah satunya adalah jerawat hormonal. Berikut adalah cara mudah yang bisa dilakukan untuk mengatasi jerawat hormonal.
Mengutip dari Halodoc, jerawat adalah masalah kulit yang muncul akibat tersumbatnya folikel rambut karena minyak dan sel kulit mati. Penyumbatan tersebut mengakibatkan peradangan pada pori-pori kulit yang muncul berbentuk benjolan kecil di atas kulit.
Tak hanya di kulit wajah, jerawat bisa terjadi di bagian tubuh lainnya yang memiliki banyak kelenjar minyak. Contohnya adalah leher, bagian dada, dan punggung.
Sedangkan jerawat hormonal, seperti namanya, disebabkan oleh perubahan hormon yang terjadi di dalam tubuh. Perubahan hormon tak hanya terjadi pada masa pubertas saja dan bisa terjadi pada perempuan usia dewasa.
Hormon di dalam tubuh akan selalu mengalami perubahan. Kondisi tertentu seperti siklus mensturasi, penggunaan KB, pola makan, tingkat stress, lingkungan, hingga pola tidur berkaitan dengan perubahan hormon.
Dilansir dari Byrdie, hormon penyebab jerawat hormonal adalah estrogen, progesteron, dan testosterone. Selain itu, hormon kortisol yang disebabkan oleh stress juga dapat berpengaruh dalam produksi minyak alami kulit yang jika berlebih dapat menyebabkan jerawat dan breakout.
Menurut Sonia Vaidian, M.D dari EHE Health, jerawat hormonal adalah hal yang wajar dan tak perlu dikhawatirkan.
“Jerawat hormonal digambarkan sebagai sebuah pola siklus, sama seperti menstruasi pada perempuan,” ungkapnya.
Perbedaan Jerawat Hormonal dan Jerawat Biasa
Berbeda dengan jerawat biasa, ada kondisi tertentu yang memicu munculnya jerawat hormonal yang berkaitan dengan hormon. Jerawat biasa umumnya terjadi karena kurang menjaga kebersihan kulit sehingga minyak dan kotoran tersumbat di pori-pori kulit.
Jika Bunda mengalami jerawat ketika hendak masuk siklus menstruasi dan jerawat tersebut hilang tak lama setelah menstruasi selesai, itulah yang disebut dengan jerawat hormonal.
Jerawat hormonal juga cenderung muncul di tempat yang sama setiap bulannya. Hal ini disebabkan oleh pori-pori tertentu yang membesar ukurannya akibat jerawat sebelumnya dan pola produksi minyak.
Daerah sekitar dagu dan rahang adalah bagian yang paling sering timbul jerawat hormonal karena tingkat sebum di area tersebut lebih tinggi dibandingkan bagian wajah lainnya.
Dikutip dari Self, jerawat hormonal biasanya terjadi di rentang usia 20-an. Hal ini dikarenakan pada rentang usia tersebut perempuan paling aktif secara hormonal. Selain itu, usia 20-an juga merupakan puncak usia subur dan perempuan lebih rentan terhadap fluktuasi hormon yang intens karena kehamilan, persalinan, dan menyusui.
Pada beberapa kasus, jerawat hormonal bisa datang dalam bentuk komedo, baik komedo hitam dan putih, serta jerawat kecil-kecil berbentuk cyst (kista). Kista ini terbentuk jauh di bawah permukaan kulit dan tidak terlalu terlihat di permukaan, namun terasa lembut atau lunak saat dsentuh.
4 Cara Mengatasi Jerawat Hormonal
1. Mengoleskan Tea Tree Oil
Salah satu cara yang bisa dicoba untuk mengatasi jerawat hormonal adalah menggunakan tea tree oil atau minyak tea tree. Minyak ini berfungsi sebagai antiinflamasi dan meredakan gejala peradangan yang disebabkan oleh jerawat hormonal.
Untuk langsung menggunakan tea tree oil alami, jangan lupa campurkan terlebih dahulu dengan minyak lain seperti minyak kelapa atau minyak zaitun. Campurkan 1 atau 2 tetes tea tree oil ke dalam 1 sendok makan minyak zaitun.
Selain itu, carilah produk skincare yang mengandung tea tree oil seperti sabun pembersih atau obat totol jerawat untuk mengatasi jerawat hormonal.
Artikel terkait: 5 Masker Aman untuk Ibu Hamil di 2022 agar Wajah Sehat, Glowing, dan Cerah
2. Mengatasi Jerawat Hormonal Dengan Salicylic Acid
Dalam membeli produk skincare yang mengandung asam salisilat atay salicylic acid, konsentrasi terbaik untuk mengatasi jerawat hormonal adalah dua persen.
Selain dapat membersihkan pori-pori, asam salisilat juga bisa mengangkat sel kulit mati sehingga proses penyembuhan jerawat bisa lebih maksimal.
Tak hanya salicylic acid, produk berbahan aktif retinol, alpha hydroxyl acid, glycolic acid, dan benzoyl peroxide dapat bekerja dengan baik untuk mengatasi jerawat hormonal.
Gunakanlah produk pelembab yang berlabel non comedogenic untuk meminimalkan penyumbatan pori-pori yang bisa mengakibatkan jerawat. Jangan lupa juga untuk selalu melindungi kulit Parents dengan tabir surya atau sunscreen setiap harinya.
3. Mengubah Pola Makan
Penelitian menunjukkan bahwa produk olahan susu dapat memperburuk kondisi jerawat sehingga lebih baik Parents menghindari mengonsumsinya jika sedang mengalami jerawat hormonal.
Produk susu terbukti dapat merangsang produksi testosterone dan secara alami mengandung estrogen sehingga dapat berdampak lebih lanjut kepada keseimbangan hormon seseorang.
Produk susu rendah lemak juga sebaiknya dihindari lantaran hilangnya lemak akan menyebabkan susu dapat diserap tubuh lebih cepat sehingga lonjakan hormon juga terjadi lebih cepat.
Makanan tinggi gula juga berpengaruh. Dermatologis akan menyarankan untuk menghindari makanan olahan tepung, permen, serta karbohidrat olahan.
Karbohidrat olahan ini diketahui menyebabkan peningkatan insulin yang menyebabkan aliran hormonal yang dapat meningkatkan peradangan dan produksi minyak.
Untuk mengatasi jerawat hormonal direkomendasikan untuk mengonsumsi makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan seperti sayur dan buah. Omega 3 yang terkandung di dalamnya dapat membantu mengatasi reaksi inflamasi pada kulit.
4. Tidur Cukup dan Istirahat
Jerawat seringkali timbul karena stres. Stres dapat memicu pelepasan berbagai hormon yang mengakibatkan timbulnya respon peradangan dari dalam tubuh.
Pastikan Parents mendapat asupan cairan yang cukup dan terhidrasi dengan baik. Olahraga juga bisa membantu memelihara sel-sel kulit dan menjaganya agar tetap sehat karena dapat meningkatkan aliran darah.
Kimberly Synder, seorang ahli gizi holistic, menyarankan memprioritaskan tidur untuk mengatasi jerawat hormonal.
“Tidur dapat melawan stress dan membantu tubuh serta sistem hormonal Anda berfungsi dengan baik,” jelasnya.
Selain itu, menjaga kesehatan usus juga bisa membantu mengatasi jerawat hormonal. Konsumsi probiotik berkualitas seperti yogurt atau minuman prebiotic bisa bermanfaat.
Jika perawatan sederhana secara topikal di rumah tidak berhasil, Parents bisa mempertimbangkan untuk menemui dokter spesialis kulit untuk menemukan perawatan yang tepat. Menurut para ahli, jika masalah kulit tak selesai dalam waktu dua minggu maka sebaiknya menemui spesialis.
Untuk jerawat hormonal berupa kista dapat dilakukan injeksi steroid oleh dokter untuk mengurangi peradangan dengan cepat. Perawatan lain seperti terapi cahaya LED dan chemical peeling juga bisa dilakukan di klinik kecantikan untuk mengatasi jerawat hormonal yang memang sudah sangat mengganggu.
Dokter juga mungkin akan meresepkan obat seperti obat antiadrogen yang dapat mengurangi kelebihan hormon androgen yang biasanya menjadi penyebab jerawat hormonal. Salah satunya adalah pil Sprionolakton yang dapat memblokir reseptor androgen dan mengurangi efek testosterone dalam tubuh.
Pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter kulit untuk menentukan pilihan perawatan yang tepat sesuai dengan kondisi Parents.
Itulah cara mengatasi jerawat hormonal yang bisa dicoba di rumah. Usahakan untuk selalu menjaga kebersihan dan merawat kulit agar kondisi jerawat hormonal tidak semakin parah.
Baca Juga:
Jerawat di kulit kepala sangat menganggu, contek cara mengatasinya berikut ini!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.