Jajan. Hampir rata-rata anak-anak usia pra-sekolah dan sekolah menyukai kata yang satu ini. Bagaimana tidak, penampilannya yang menggunggah selera, kadang membuat anak tak mampu menahan diri melihatnya.
Anak lebih suka jajan daripada makan di rumah?
Mengatasi anak yang lebih suka jajan daripada mengonsumsi makanan rumahan
Terkadang juga, ketika jajanan yang dipilih anak sudah tidak masuk kategori makanan sehat, si Kecil lebih memilih menghabiskan jajan dibanding makanan di rumah. Maka, di sinilah tanda bahwa jajan telah membuat si kecil “kecanduan”.
Jajan sudah bukan hanya sekadar selingan ringan, tapi sudah menjadi kebutuhan. Tanda ini pula yang membuat kita sudah harus mengambil langkah antisipasi agar kebiasaan jajan si kecil tidak akan mengganggu kesehatannya di masa depan.
Beberapa hal berikut bisa Parents tiru agar mengurangi kebiasaan si kecil membeli makan sembarang di luar rumah, di antaranya adalah:
1. Berikan penjelasan
Jelaskan kepada si kecil bahwa mulai saat ini ia harus mengurangi porsi jajannya di luar. Ajak anak untuk membaca kemasan jajanan mereka. Ceritakan apa saja zat bahan tambahan makanan yang berbahaya bagi kesehatan mereka bila dikonsumsi berlebih.
Untuk si pra-sekolah, kadang hal seperti memang masih lumayan sulit, namun mencoba memberikan penjelasan dengan kata yang lebih sederhana, tetap tidak ada salahnya diberikan.
Beberapa waktu yang lalu saya juga pernah mengalami hal serupa. Putri saya yang saat itu berusia 3 tahun, sangat keranjingan jajan karena pengaruh lingkungannya. Walhasil ia pun sakit hampir 2 minggu lebih. Saat seperti itulah saya gunakan untuk memberi penjelasan kepadanya akibat jajan diluar yang berlebih. Syukurlah, begitu sembuh, ia pun menjadi selektif dengan jajanan yang hendak ia konsumsi.
2. Sediakan cemilan sehat di rumah
Anak tedorong untuk jajan, selain karena terbawa teman, bisa juga karena di rumah tidak ada makanan yang bisa jadian cemilan. Jadi, biasakan selalu untuk menyediakan cemilan sehat untuknya. Jika perlu, biarkan ia memilih cemilan yang ia suka dan ajak membuat bersama-sama. dengan begitu anak akan mempunyai dorongan untuk menghabiskan cemilan tersebut.
3. Bawakan bekal ke sekolah
Agar tak mudah tergoda untuk jajan diluar, maka biasakan untuk membawakannya bekal dari rumah. Membawa bekal sesungguhnya sangatlah menguntungkan orang tua. Di samping menghemat, kita juga dapat mengontrol aneka jenis makanan yang anak konsumsi.
Untuk mengatasi kemungkinan anak tidak menghabiskan bekalnya, cobalah trik reward and punishment. Buatlah sebuah perjanjian, bila si kecil menghabiskan bekalnya hari itu, maka ia akan mendapat hadiah. Misalnya tambahan uang tabungan sebanyak uang saku yang tersisa di hari itu. Sebaliknya jika pada hari itu ia tidak menghabiskan makanannya, maka ia tidak akan mendapat potongan uang saku keesokan harinya.
4. Jadilah role model untuk anak
Anak kadang menyukai jajan di luar karena telah ada kebiasaan di rumah. Untuk itu rubahlah kebiasaan menghentikan pedagang yang lewat di depan rumah atau memborong makananan kecil saat berbelanja kebutuhan bulanan di toko swalayan langganan.
Bila anak membawa bekal ke sekolah, maka orang tua pun membawa bekal ke tempat kerja. Jadi, set-lah jam weker Parents, 15-20 menit lebih awal dari sebelumnya, dan masaklah sarapan pagi dan bekal untuk keluarga. Sebagai antisipasi bila bangun kesiangan, susunlah daftar menu selama seminggu. Dan sediakan segala keperluannya di hari minggu. BIla terdapat menu sayuran, paling tidak sediakan untuk 3 hari ke depan. Potong-potong sayuran tersebut di malam hari. Jadi, bila bangun agak kesiangan, semua tinggal masukkan ke wajan atau oven.
5. Konsistensi terhadapa aturan dan kebiasaan
Aturan yang kita berikan pada anak serta kebiasaan baru yang diterapkan akan sia-sia jika kemudian orang tua justru melanggar semua ketentuan tersebut. Misalkan saat tidak sempat membuatkan sarapan atau cemilan, maka memberi anak uang jajan berlebih sebagai pengganti. Untuk antisipasi, sediakan selalu beberapa lembar roti tawar di rumah. Parents dapat mengolahnya menjadi sandwich, roti tawar gulung isi sosis, atau roti panggang yang renyah.
Ide lain? Pisang goreng tabur keju atau pisang bakar keju. Hmm…yummy. Apalagi memasaknya juga hanya butuh waktu 10-15 menit saja.
Nah, selamat mencoba ya, Parents.
***
Baca juga:
Menu Sarapan Praktis Untuk Keluarga
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.