Drama Webseries Layangan Putus yang kini tengah ditayangkan di platform WeTV menjadi viral, dan banyak diperbicangkan oleh para penonton. Bahkan sempat menjadi trending di Twitter beberapa kali. Bercerita mengenai perselingkuhan seorang suami, topik tersebut pun tak kalah menjadi trending di sosial media. Larut dalam cerita, tak sedikit yang bertanya-tanya alasan mengapa suami selingkuh seperti yang dilakukan Aris.
Dikisahkan sepasang suami istri bernama Aris (Reza Rahardian) dan Kinan (Putri Marino) yang telah memiliki anak dan sedang menanti kelahiran anak kedua. Kehidupan mereka terlihat bahagia dan berkecukupan.
Aris tiba-tiba mulai berubah sikap. Mulanya penyayang dan selalu mementingkan keluarga, namun perlahan menjadi dingin pada Kinan. Selalu mengingkari janji yang dibuat dengan anak, bahkan sering pulang malam dengan alasan lembur, padahal sebenarnya Aris mengunjungi selingkuhannya.
Sang istri pun mulanya tak mencurigai perselingkuhan, sampai akhirnya mencurigai seorang rekan kerja Aris yang bernama Miranda (Frederika Cull). Namun kecurigaan itu terbukti salah, karena sebenarnya Aris selingkuh dengan seorang perempuan bernama Lydia (Anya Geraldine) yang berprofesi sebagai psikolog anak.
Kisah ini diangkat dari kisah nyata yang sempat trending beberapa waktu ke belakang. Dengan beberapa improvisasi, kisah Layangan Putus yang pernah dibagikan Mommy ASF atas perceraiannya di tahun 2019 ini menarik banyak perhatian.
Mengenai hal tersebut, salah seorang Psikolog Klinis Dewasa, Sarah Siahaan, MA, M.Psi dari PION Clinician mengungkapkan pendapatnya.
Artikel Terkait: Jadi Trending Topic Usai Tayang Episode Pertama, Inilah Sinopsis Webseries ‘Layangan Putus’
Mengapa Suami Selingkuh? Ini Menurut Psikolog
Meski dari luar terlihat bahagia seperti kehidupan pasangan Aris dan Kinan, rumah tangga mereka ditimpa ujian adanya orang ketiga. Berkaca pada hal tersebut, menurut Sarah terlihat bahagia merupakan satu hal subjektif.
Orang luar atau salah satu pihak bisa saja merasa tidak ada masalah. Namun, bagi pasangannya bisa saja merasa ada yang kurang tapi tak pernah dibicarakan. Hal inilah yang sebaiknya digali lebih dalam mengenai alasan pasangan bisa sampai mengkhianati.
“Jadi ketika ada perselingkuhan, biasanya si terapis/konselor/psikolog akan mempertimbangkan atau menanyakan hal seperti: pelecehan atau pengabaian, seks yang tidak sesuai, kurangnya ketertarikan, harapan yang tidak terpenuhi, cinta tak berbalas, kepentingan, dan nilai yang bertentangan,” ujar Sarah saat interview secara eksklusif bersama TheAsianparent Indonesia.
Ya, beberapa hal di atas bisa menjadi salah satu penyebab pasangan sampai berselingkuh. Menurutnya, penyebab lain bisa juga karena sudah tidak adanya keintiman hingga harapan dengan pernikahan sudah tak sesuai lagi. Penyebab ini tidak bisa disamakan antara satu pasangan dengan pasangan lainnya.
Tak Hanya Suami Saja yang Bisa Berselingkuh
Pada banyak kasus, pasangan bisa berselingkuh karena sosok orang ketiga memberikan hal-hal lain yang tak diberikan oleh pasangan sahnya. Karenanya, tak hanya suami saja yang bisa berselingkuh. Tetapi, istri atau perempuan pada umumnya pun bisa melakukan hal yang sama.
“Pada saat berselingkuh, biasanya tidak memilih inferior atau superior dibanding pasangan sahnya. Hal yang dirasakan adalah sosok ini memberikan hal-hal yang tidak diberikan oleh pasangan sahnya,” ungkap Sarah kembali.
Artikel Terkait: 8 Fakta Layangan Putus, Serial Terbaru Reza Rahadian Tentang Perselingkuhan
Jika Ingin Menyelamatkan Pernikahan Setelah Perselingkuhan
Setiap pasangan memiliki respon yang beragam saat mengetahui fakta pasangannya selingkuh. Keputusan pada pernikahan pun akan bisa berbeda-beda. Untuk sampai memutuskan melanjutkan dan menyelamatkan pernikahan memang bukan hal yang mudah, tapi bukan tak mungkin untuk dilakukan.
Menurut Sarah, kesiapan kedua pasangan menurutnya menjadi kunci penting bila ingin melanjutkan pernikahan. Pasangan pun biasanya membutuhkan dukungan dari orang-orang terdekat di sekitarnya untuk kembali menata hidup.
Selain itu, kunci selanjutnya ialah dengan menjalin komunikasi yang melibatkan pihak lain yang netral. Dibutuhkan sosok psikolog/konselor maupun pemuka agama untuk melakukan konseling agar menjadi jembatan komunikasi di antara mereka.
“Fungsinya adalah untuk membuka lagi komunikasi dengan kehadiran pihak netral. Jadi yang diusahakan adalah komunikasinya dulu,” tutur Sarah.
Mengapa Suami Selingkuh? Ini 3 Kunci Menghindari Perselingkuhan
Kisah yang diceritakan dalam drama Layangan Putus hendaknya bisa menjadi pembelajaran pada setiap pasangan, khususnya mengenai kehadiran orang ketiga dalam pernikahan.
Agar perselingkuhan tidak hadir di tengah-tengah keharmonisan keluarga, menurut Sarah ada tiga hal penting yang sebaiknya dipegang teguh oleh setiap pasangan. Ketiga hal tersebut ialah komunikasi, keintiman, dan kepedulian.
“Mau berapa tahun pun pernikahan, keintiman itu tetap penting. Walaupun sudah seperti teman, tetap harus ada keintiman dan komunikasi dijaga. Komunikasinya yang dua arah, dimana ada respect, ada juga empati,” pungkasnya.
Artikel Terkait: 5 Alasan Mengapa Perselingkuhan Merupakan Keputusan yang ‘Mengerikan’
Itulah penjelasan mengenai kasus perselingkuhan dan mengapa suami selingkuh menurut psikolog. Semoga informasi di atas bisa bermanfaat.
****
Baca Juga:
Ups, Ternyata Ini 5 Tipe Perselingkuhan yang Tanpa Sadar Dilakukan
Saat Suami Selingkuh, Apakah Bijak Jika Hanya Menyalahkan Si Pelakor?
Doa supaya Suami Tidak Selingkuh, Sudahkah Bunda Praktikkan?