Menikah tentu tidak melulu berbau hal-hal romantis. Hal indah yang bikin hati meleleh dan berbunga-bunga. Pernikahan nyatanya rawan konflik. Jika sedang merasakan situasi yang tak nyaman, bukan tidak mungkin perselingkuhan terjadi. Tapi tunggu dulu, sebelum terlambat coba cek apa saja kerugian perselingkuhan.
Saat mulai merasa tidak nyaman dengan situasi pernikahan, apalagi ketika bertemu orang baru yang dirasa bisa memberikan kenyamanan, bukan tidak mungkin perselingkuhan terjadi.
Menaruh hati dan harapan baru pada sosok yang dinilai bisa menawarkan segala sesuatu yang terasa mulai hilang, percikan-percikan rasa yang menimbulkan gemuruh di dada. Tanpa disadari, secara mengejutkan, bahkan akhirnya mendapati diri Anda, telah menyimpang dari pernikahan.
Bisa jadi, kondisi ini membuat Anda merasakan pergolakan batin. Anda tahu ini adalah hal yang salah untuk dilakukan, tetapi di lain sisi ingin mengabaikan semua alasan mengapa perselingkuhan itu buruk.
Sebelum Anda benar-benar tenggelam saat timbul rasa mau selingkuh coba melihat baik-baik pilihan yang akan dibuat. Tidak hanya untuk saat ini, tapi juga masa depan! Mencari tahu apa saja kerugian perselingkuhan.
Kerugian Perselingkuhan yang Bisa Muncul
1. Anda Meyakini Si Dia adalah Belahan Jiwa yang Sebenarnya
Mungkin terasa seperti itu, bahwa setelah bertahun-tahun menikah dengan seseorang yang menemukan seseorang yang benar-benar terasa seperti hadiah. Rasanya seperti Anda akhirnya memiliki kesempatan pada kebahagiaan yang telah lama tidak terjangkau.
Kebanyakan orang tidak berniat untuk berselingkuh. Mereka biasanya mulai dengan membicarakan hal-hal yang dianggap ringan, terkait dengan kehidupan sehari-hari. Lambat laun beralih ke hal-hal yang lebih pribadi.
Sebelum menyadarinya, Anda merasa sangat terikat dengannya hingga akhirnya berselingkuh secara emosional. Kemudian merasa yakin bahwa Anda akhirnya menemukan belahan jiwa. Sosok yang selama ini dibutuhkan dan dicari, bisa memenuhi kebutuhan dan mengerti Anda. Kemudian, berujung menjadi sebuah pembenaran terjadinya perselingkuhan.
Para pakar konsultan pernikahan menyebutkan, apa yang Anda rasakan saat ini memang merupakan kegembiraan awal yang dirasakan semua orang di awal hubungan. Layaknya sedang merasakan jatuh cinta untuk pertama kalinya, Anda rela begadang semalaman untuk berbicara dengannya. Setiap hari terasa menjadi lebih cerah, dan hubungan seks bahkan terasa yang paling memuaskan!
Indra Noveldy pakar pernikahan dan penulis buku ‘Menikah untuk Bahagia’ pernah mengatakan bahwa soulmate atau belahan jiwa itu tidak pernah ditemukan. Namun diciptakan.
Artinya, Anda perlu mengusahakan pernikahan bisa berjalan dengan baik. Dan ini tentu saja perlu dilakukan bersama-sama. Bukan mencari kepuasan atau kebutuhan pada orang lain dengan melakukan perselingkuhan.
Jadi, pahamilah bahwa meskipun Anda berpikir bahwa telah menemukan belahan jiwa yang sebenernya, nyatanya ini hanyalah sebatas dua orang yang memiliki ketertarikan emosional yang kuat. Waktu bersamanya selalu menyenangkan karena itu adalah perselingkuhan.
2. Kerugian Perselingkuhan, akan Membuat Anak Kecewa dan Sakit Hati
Satu hal yang perlu dipikirkan orang adalah efek hubungan itu pada anak-anak.
Pada umumnya, saat perselingkuhan terjadi, waktu yang akan Anda habiskan bukan lagi untuk keluarga. Namun untuk si dia. Anda bisa abai dengan kebutuhan keluarga termasuk anak-anak.
Seiring berlanjutnya perselingkuhan, pasangan suami istri yang berselingkuh membawa energi berbeda saat berkumpul dengan keluarga yang nyatanya bisa dirasakan anak-anak.
Anda dan keluarga mulai lebih sedikit menghabiskan waktu bersama dan anak-anak menderita karenanya.
3. Anak Berisiko Mengikuti Jejak Orangtua, Salah Satu Kerugian Perselingkuhan
Children see, children do. Anda tentu cukup familiar dengan kalimat ini bukan. Pada saat Anda mau selingkuh, coba ingat kembali bahwa tindakan tersebut bisa mengajarkan anak untuk melakukan hal serupa. Anak pun bisa belajar atau memiliki persepsi yang salah akan pernikahan.
Mungkin, pada saat ini mereka tidak mengerti apa yang sedang terjadi — yang mereka tahu hanyalah bahwa segala sesuatunya buruk. Dan, sebagai hasilnya, anak-anak bisa mengulangi kesalahan yang sama ketika mereka dewasa.
Jadi, saat Anda melangkah maju dengan perselingkuhan ini, pikirkan efeknya terhadap anak-anak Anda, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Artikel Terkait: Hobi Selingkuh: Salah Satu Bentuk Gangguan Mental dan Ternyata Genetik!
3. Perselingkuhan Tidak Akan Menyelesaikan Masalah dalam Pernikahan
Banyak orang yang berselingkuh lantaran tak memiliki kedekatan emosional lagi dengan pasangannya.
Salah satu alasan mereka terjerumus ke dalam perselingkuhan adalah karena mereka merasa marah, kesepian, atau bahkan kesal dengan pasangannya. Apakah Anda juga merasakannya hingga memutuskan untuk selingkuh?
Alih-alih mengatasi masalah dan membuat pernikahan jadi semakin kuat lagi, nyatanya memang akan jauh lebih mudah untuk terlibat dengan orang lain daripada menuntaskan konflik dalam rumah tangga.
Memang, dengan melanjutkan perselingkuhan kebutuhan emosional bisa terpenuhi, tapi hal ini justru mencegah terjadinya pernikahan yang bahagia.
Semakin lama perselingkuhan berlanjut, semakin sedikit yang diminta dari pasangannya. Termasuk komunikasi yang semakin berantakan. Pernikahan mereka ditangguhkan di tempat yang buruk, tanpa harapan untuk berubah.
Untuk memiliki pernikahan yang bahagia, penting bagi kedua belah pihak untuk memenuhi kebutuhan emosional dan fisik. Jika Anda pergi mencari pemenuhan kebutuhan tersebut di luar pernikahan, pernikahan mungkin akan hancur.
4. Kerugian Perselingkuhan, Anda dan Pasangan Semakin Sulit untuk Bersama
Banyak orang yang sudah menikah dan berselingkuh percaya bahwa mereka pada akhirnya akan meninggalkan pasangannya dan bersama dengan orang baru yang akan menjadi belahan jiwanya. Maka, Anda akan berusaha menuju dan mewujudkan tujuan itu setiap hari — atau setidaknya begitulah yang diyakini.
Kenyataannya, meninggalkan pernikahan sangat sulit. Masalah sosial, hubungan keluarga, dan keuangan yang muncul, membuat mereka bertahan dalam pernikahan, bahkan jika pernikahan yang dijalankan tidak bahagia.
Jauh lebih mudah untuk melanjutkan perselingkuhan dan berada dalam pernikahan yang “cukup baik” daripada mengambil langkah untuk bercerai.
Dan, jika satu orang bersedia mengambil risiko dan yang lain tidak, itu akan menyebabkan lebih banyak ketidakbahagiaan.
5. Kebenaran Pasti Akan Terungkap
Mungkin Anda berpikir kalau sudah sangat berhati-hati dalam bertindak. Menggunakan aplikasi terenkripsi untuk berkomunikasi, bertemu tempat-tempat di mana tidak ada yang mengenal kalian, dan alasan yang diceritakan kepada pasangan tentang mengapa Anda terlambat pulang atau terlambat ke tempat janjian, dapat diterima dengan mudah.
Tapi, kenyataannya semakin lama perselingkuhan berlanjut, semakin besar kemungkinan akan ketahuan.
Jangan menipu diri sendiri — lambat laun Anda akan ketahuan juga.
Menurut Institute for Family Studies, 15 persen perempuan yang menikah dan 25 persen pria menikah berselingkuh.
Jika Anda sedang bertanya-tanya apa yang harus dilakukan tentang perselingkuhan, apakah itu benar-benar sesuatu yang Anda inginkan sebagai bagian dari hidup Anda? Coba pikirkan baik-baik lebih dulu. Ya, selingkuh mungkin akan memberikan sepercik kebahagian, tapi seberapa besar dampak buruknya?
Jadi, perlu diingat bahwa Anda dan pasangan selingkuh sebenarnya bukanlah belahan jiwa, Anda tidak akan pernah bersamanya dengan bahagia, kesehatan mental anak-anak terancam, dan risiko ketahuan yang selalu menghantui.
Apakah salah satu dari kerugian perselingkuhan sepadan dengan kesenangan atau kepuasan saat berselingkuh?
Baca Juga:
Jangan Sampai Tertipu! Ini 10 Tanda Pasangan Anda Selingkuh
Pasangan Selingkuh, Perlukah Diberikan Kesempatan Kedua?
Setelah pasangan selingkuh, ini 5 Perubahan yang bisa Anda rasakan
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.