Kaos T-Shirt dengan harga 2 Euro adalah sesuatu yang ‘wow’ buat orang-orang Jerman. Karena kaos termurah di sana paling tidak dijual dengan harga 5 Euro. Itulah sebabnya orang berbondong-bondong datang ketika sebuah kios di Berlin menawarkan t-shirt seharga 2 Euro.
Tapi orang-orang itu malah tidak jadi membeli t-shirt dan meninggalkan uang 2 Euro mereka di kios itu. Apa sebabnya? Yuk kita lihat sama-sama dalam video yang akan membuat Anda peduli pada nasib mereka yang membuat pakaian Anda.
Baca juga:
Tutorial Membuat Baju Menyusui dari Kaus Lama
Di negara Jerman, baju yang dijual dengan harga hanya 2 euro atau jika dirupiahkan sekitar 31 ribu merupakan harga yang sangat murah. Pasalnya di negara tersebut, 5 euro merupakan harga baju yang paling murah. Maka tidak mengherankan jika pada video berdurasi 1 menit 44 detik tersebut banyak yang tertarik untuk membelinya. Namun, beberapa saat kemudian mereka malah tidak jadi membeli baju atasan tersebut. Mungkin Anda perlu menyimak ulasan ini untuk mengetahui alasannya.
Sebuah Social Experience di Jerman
Jerman merupakan salah satu negara yang maju pada bidang industrinya, termasuk juga industri fashion. Toko toko baju dengan berbagai brand banyak didirikan di negara tersebut, dari yang berharga murah hingga mahal. Namun, banyak orang yang tidak menyadari bahwa banyak industri tekstil di seluruh dunia yang memperkerjakan buruhnya dengan tidak layak. Bahkan gaji yang diterima oleh para buruh tersebut juga jauh dari kata layak.
Hingga kemudian sebuah eksperimen sosial dibuat oleh sebuah organisasi untuk adanya revolusi fashion di negara Jerman. Dimana seperti pada video dalam ulasan ini, terdapat sebuah mesin penjual otomatis yang menjajakan baju seharga 2 euro. Harga yang sangat murah untuk golongan negara di benua Eropa. Eksperimen sosial tersebut bertujuan untuk menggalakkan aksi revolusi fashion untuk negara Jerman.
Alasan Dibalik Orang Jerman Batal Membeli Baju Seharga 2 Euro
Seperti yang terlihat pada video dalam ulasan ini, banyak masyarakat jerman yang mendatangi mesin penjual otomatis tersebut. Mereka tergiur ketika melihat harga untuk sebuah baju dibanderol dengan sangat murah. Bagaimana tidak tergiur? Sebuah kaos, hanya dijual dibawah standar harga murah di negara tersebut. Maka tidak mengherankan jika akan banyak yang tertarik untuk membelinya.
Akan tetapi ketika mereka telah memasukkan uang ke dalam mesin penjual tersebut dan memilih ukuran baju, kemudian muncullah sebuah video. Dimana dalam video tersebut menampilkan seorang buruh pabrik tekstil dari perusahaan fashion di dunia bernama Manisha. Dia merupakan satu dari jutaan orang yang membuat baju baju dengan harga murah. Dimana buruh tersebut diberikan upah yang sangat kecil, tidak sebanding dengan hasil yang telah dibuatnya.
Bahkan para buruh pembuat baju murah tersebut harus bekerja 16 jam dalam satu hari. Tayangan pada video tersebut, seketika membuat orang orang yang membeli baju murah seharga 2 euro itu menjadi mengurungkan niatnya. Dari raut muka yang diperlihatkan, rasa empati telah muncul pada orang orang tersebut. Pada mesin penjual otomatis itu, kemudian muncul sebuah opsi ingin membeli atau mendonasikan uang 2 euro tersebut.
Tanpa menunggu waktu yang lama untuk berfikir, orang orang yang semula berniat ingin membeli kaos tersebut tidak jadi membelinya. Mereka lebih memilih mendonasikan uang tersebut. Dimana, uang itu digunakan untuk membantu gerakan revolusi fashion di Jerman. Sehingga diharapkan dengan adanya gerakan tersebut, orang orang akan lebih peduli terhadap nasib para buruh pabrik tekstil yang diperlakukan kurang layak.
Pesan Yang Disampaikan Dalam video
Dalam video dengan durasi 1 menit 44 detik tersebut, organisasi revolusi fashion di Jerman mengatakan jika orang orang akan peduli ketika mereka tahu, bantulah mereka untuk memperingatkan dunia. Oleh karena itu, melalui eksperimen sosial tersebut, organisasi di Jerman itu berharap jika orang orang akan sadar bahwa pakaian yang dikenakan mereka merupakan buatan para buruh yang dibayar murah.
Organisasi tersebut berharap dengan melalui eksperimen sosial itu, orang orang akan sadar bahwa banyak perusahaan tekstil di seluruh dunia memperlakukan buruhnya dengan tidak layak. Banyak dari mereka yang dibayar dengan upah yang sangat kecil untuk menekan biaya produksi, sehingga baju yang dijual akan memiliki harga yang murah.
Membeli baju dengan harga yang murah tentu saja merupakan sebuah keberuntungan. Akan tetapi pernahkah Anda terpikirkan, kenapa harga baju tersebut bisa sangat murah? Ada kemungkinan jika harga murah tersebut karena biaya produksinya kecil sebab upah yang dibayarkan dibawah kata layak. Oleh karena itu, video tentang sosial eksperimen tersebut muncul untuk mengingatkan orang orang tentang perlunya revolusi fashion, untuk keadilan para buruh industri tekstil.
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.