Cara Ajarkan Anak Berbagi ala Komedian Azis Gagap, Layak Parents Tiru!

Bukan ceramah panjang, komedian Azis Gagap ajarkan buah hatinya berbagi dengan cara ini.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Kiprah artis yang tengah berada dalam puncak ketenaran selalu menarik untuk menjadi bahan perbincangan, salah satunya komedian Azis Gagap. Pelawak berjambul kuning nan khas itu belum lama membagikan cerita inspiratif melalui vlog miliknya, yakni bagaimana cara mengajarkan anak untuk berbagi.

Cara Mengajarkan Anak untuk Berbagi ala Azis Gagap

Tak hanya sibuk menghibur masyarakat tanah air, dalam beberapa kesempatan Azis Gagap tak sungkan mengunggah kesibukan yang ia lakukan dalam vlog pribadinya. Salah satunya serial terbaru bertajuk "Izin, Sementara kembali ke TV // Kawan banyak terdampak ekonomi Covid-19".

Dalam video tersebut, terlihat ahli komedi kelahiran Jakarta 46 tahun lalu tersebut berada di dalam rumahnya yang dipenuhi sembako. Azis mengemas paket sembako tersebut bersama sang putri, Fatimah Azzahra atau akrab disapa Imey.

"Pintar. Lagi bantuin ayah, ya? Bantuin ngapain, sih? Bungkus-bungkusin, ya. Buat siapa?" ucap Azis mengajak Imey mengobrol, seperti dikutip dari kanal YouTube Gagap Official, Rabu (20/5).

Rupanya, kegiatan sederhana ini menjadi ajang Azis untuk mengajarkan putrinya bersedekah dan berbagi kepada sesama. Sembari merapikan paket, Azis mengajak putrinya mengobrol layaknya orang dewasa.

"Ini buat saudara-saudara kita, nih, Mey untuk buka puasa sama sahur," kata Azis.

"Jadi nanti kalau Imey punya rezeki, jangan lupa ya bagi-bagi rezekinya. Biar rezekinya makin berkah, rezekinya makin banyak," sambungnya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Kepada putri ciliknya tersebut, Azis tak luput menerangkan bahwa berbagi adalah aktivitas yang menyenangkan. Sebab dengan berbagi, aura positif akan terpancar dalam kehidupan kita, karena dampaknya terasa untuk kehidupan orang lain.

Artikel terkait: "Bersikap adil pada anak penting bagi tumbuh kembangnya," ungkap Teuku Wisnu

"Kalau kita sudah sering bantu orang, itu enak Mey. Kita didoain, rezeki kita lancar, kita dikasih sehat," lanjutnya.

Nasehat pun diberikan agar anaknya rajin menimba ilmu di sekolah dan bekerja keras agar kelak bisa berbagi di masa depan kepada orang yang membutuhkan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Seperti telah diketahui, Azis mengundurkan diri dari reality show Opera Van Java yang telah membesarkan namanya, dan kini kerap tampil dalam acara lainnya.

Hal yang mengejutkan, Azis kemudian meminta izin pada keluarganya bahwa seluruh honor yang didapatnya dari acara tersebut akan dipakai untuk membeli sembako dan dibagikan kepada orang-orang yang membutuhkan. Total akan ada 250 paket yang akan ia salurkan kepada yang berhak menerimanya.

Selain terjun di dunia hiburan, Azis Gagap diketahui telah mendirikan pondok pesantren di kawasan Leuwiliang, Bogor, Jawa Barat.

Mengajarkan Anak untuk Berbagi, Apa yang Bisa Parents Lakukan?

Terdengar positif, nyatanya berbagi masih merupakan konsep yang asing dalam dunia balita. Kendati bermanfaat untuk tumbuh kembangnya, keterampilan berbagi membutuhkan proses yang panjang agar dirasakan dampaknya untuk si kecil.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

"Balita akan lebih tertarik mengucapkan 'ini punyaku' karena dunianya masih seputar dirinya. Mengajarkan berbagi akan meningkatkan skill sosial, emosional, dan kognitif di masa mendatang," ungkap Betsy Mann, edukator parenting berbasis di Ottawa.

Usia tiga tahun merupakan fase di mana anak mulai mengenali konsep berbagi dalam lingkup pergaulannya. Kendati begitu, ia belum cukup sabar dalam praktiknya sehingga dibutuhkan kesabaran ekstra orangtua. Berikut cara yang bisa Parents lakukan.

1. Jadilah Contoh

Saat bertumbuh, otak anak ibarat spons yang mampu menyerap hal di sekitarnya dengan cepat. Ajarkan anak berbagi dengan cara ikut terlibat saat aktivitas bermain. Bawalah satu jenis mainan, lalu ucapkan perlahan pada anak, "mainannya gantian, ya, sama teman kamu nanti baru main lagi".

Parents juga dapat menyisipkan konsep berbagi ini di rumah, misalnya ketika waktunya makan. "Ini ada dua buah roti bakar, satu berikan ke kakak, ya". Contoh kecil seperti ini akan menanmkan kepada anak bahwa berbagi berarti peduli dengan orang lain.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel terkait: "Anakku tidak harus selalu berbagi mainan dengan anak lain," curahan hati seorang ibu

2. Terlibat dalam Kegiatan Bermain

Sedapat mungkin, Parents sebaiknya meluangkan waktu kala tiba waktunya anak bermain. Si kecil biasanya akan bersikap baik saat ada seorang dewasa yang mendampingi, termasuk saat timbul perselisihan karena memperebutkan sesuatu.

Jadilah mediator yang bijak kala anak masih sulit untuk berbagi, jangan membela atau cenderung menyudutkan salah satu anak agar situasi tidak semakin keruh. Bukannya mau berbagi, anak malah semakin enggan bersikap demikian.

3. Strategi Bertukar Mainan

"Nah, sekarang coba gantian mainannya. Pasti menyenangkan.” selalu gunakan kalimat bermakna positif untuk mendorong anak mau berbagi. Atau kalimat semacam, "waktunya lima menit, ya, nanti tukar mainan dengan teman".

Kalimat demikian akan terpatri dalam otak anak bahwa berbagi tidak berlaku selamanya, sehingga anak bisa melakukannya tanpa keterpaksaan.

4. Berikan Pujian

Berbagi kerap menjadi kesulitan tersendiri bagi sebagian orang dewasa, apalagi untuk anak berusia dini yang masih dalam tahap mengenal dunia. Oleh karena itu, jangan segan memberikan pujian jika buah hati Anda berhasil dan bersedia berbagi dengan teman sebaya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Alih-alih "bagus, kamu anak yang baik", berikan pujian yang juga membangun seperti "tuh lihat, Randy senang banget waktu kamu kasih pinjam mainannya". Kalimat semacam ini selain membangun kepercayaan diri juga akan membuat anak tak akan bosan berbuat baik hingga dewasa.

Parents, itulah cara-cara mengajarkan anak untuk berbagi yang bisa dilakukan. Semoga bermanfaat.

Sumber: YouTube, Today's Parent

Baca juga : 

id.theasianparent.com/keahlian-anak-paling-sulit