Setiap orangtua tentunya ingin memberikan pola asuh terbaik dalam mendidik buah hatinya, tak terkecuali pasangan muda Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu. Belum lama, ayah dari Teuku Adam Alfatih, Cut Hawwa Medina Alfatih, dan Cut Shafiyyah Mecca Alfatih ini mengunggah pesan di media sosialnya agar orangtua berlaku adil pada anak.
Pesan Teuku Wisnu pada orangtua: adillah pada semua anak
Parents, apakah Anda memiliki kecenderungan lebih menyayangi bahkan mengistimewakan satu dari beberapa buah hati yang dimiliki? Tak sedikit orangtua yang bersikap seperti ini. Sebut saja lebih memanjakan anak bungsu daripada anak sulung dengan anggapan anak sulung sudah terlatih dengan mental sekuat baja.
Beberapa waktu lalu, Teuku Wisnu membagikan sebuah pesan menyentuh dalam akun Instagram pribadinya. Unggahan ini mengutip pesan salah satu ustadz yang menurutnya berkesan, mengenai pentingnya berlaku adil pada seluruh buah hati. Kendati akui saja, hal ini tentu bukan hal yang mudah untuk dilakukan.
View this post on Instagram
“Adillah pada semua anak, walaupun dalam hati anda cenderung mencintai salah satunya, paling tidak secara fisik bersikap adil. Seperti Anda juga yang menginginkan semua anak memberikan bakti yang sama,” demikian kutipan pernyataan Ustads Budi Ashari yang ia ambil baru-baru ini.
Selanjutnya, pesinetron berdarah Aceh tersebut menuturkan sebuah kisah nyata hubungan seorang anak dan orangtua yang berjalan kurang harmonis. Si anak ini ternyata mendapatkan perlakuan yang kurang baik dari salah satu orangtuanya.
“Pernah ngobrol sama satu orang. Dia punya 2 saudara kandung, dia anak tengah, dia hidup di keluarga yang mapan. Tapi dia merasa ibunya lebih sayang ke kakak dan adiknya daripada dirinya,” ungkap Wisnu memulai ceritanya.
Hal itu terbukti dari perhatian ibunda yang begitu besar pada kakak dan adiknya, namun tak berlaku untuk sang anak tengah. Kala ibunya marah, anak ini merasakan mendapat hukuman yang paling berat.
Pria berusia 35 tahun tersebut beruntung, karena si anak tengah ini tertarik memperdalam agama saat telah beranjak dewasa. Ia bahkan menyadari seberapa besar harus berbakti pada orangtuanya. Beruntung, anak ini menunjukkan perilaku yang diharapkan seluruh orangtua di dunia: menghormati ayah dan ibunya.
Namun saat ditanya apakah ia mencintai kedua orangtuanya, jawaban yang meluncur dari lisannya sungguh tak terduga. Ia mencintai kedua orangtuanya, namun dikemas bekas luka mendalam yang masih dirasakan hatinya.
“Hatinya nggak bisa berbohong dengan apa yang ia alami waktu kecil. Itu betul-betul membekas dan sangat sulit dilupakan. Bahkan, di hatinya posisi sang ibu berada di bawah ayahnya,” tutup Wisnu.
Unggahan ini sontak mendapat beragam reaksi dari follower Instagramnya. Tak sedikit yang berkeluh kesah bahkan tengah mengalami nasib serupa saat ini. Padahal, hati anak ibarat semen basah yang akan merekam setiap perkataan dan perbuatan yang Anda lakukan padanya sejak kecil hingga dewasa nanti.
Berlaku adil pada anak, bagaimana hukumnya dalam Islam?
Ada kalanya dalam sebuah keluarga memilih menyayangi salah satu anak dengan beragam alasan, misalnya karena saat dewasa anak tersebut penurut dan penghasilannya lebih besar sehingga bisa banyak membantu orangtua. Ada orangtua yang hanya mematrinya dalam hati, tetapi tak sedikit yang terang-terangan menunjukkan dalam wujud sikap sehari-hari.
Padahal, tanpa sadar tidak adil dapat menimbulkan kecemburuan, iri, dan dengki yang merupakan penyakit hati berbahaya. Jangan kaget jika nantinya anak menjadi sulit diatur dan kurang rasa hormatnya terhadap orangtua karena perlakuan tidak adil yang sudah lebih dulu ditanamkan orangtua.
Hal ini sejatinya diatur dalam Islam, orangtua dilarang mengistimewakan anak yang satu dengan anak yang lain kecuali ada alasan tertentu. Sebagai contoh, anak memiliki kebutuhan khusus dan tidak bisa melakukan aktivitas harian layaknya anak normal maka orangtua diperbolehkan lebih mencurahkan kasih sayang lebih daripada yang lain.
Sebagaimana sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim dari kisah An-Nu’man bin Basyir, bahwasannya ayahnya datang membawanya kepada Nabi Muhammad SAW. dia berkata:
“Sungguh aku telah memberi pemberian berupa seorang budak milikku kepada anakku ini.” Kemudian Rasulullah SAW. bersabda: “Apakah semua anakmu kau beri seperti (anakmu) ini?” Dia menjawab: “Tidak.” Maka Rasulullah SAW. bertanya : “Apakah engkau senang apabila mereka (anak-anakmu) semuanya berbakti kepadamu dengan sama?” Dia menjawab: “Aku mau (wahai Rasulullah).” Lalu Rasulullah SAW. bersabda: “Kalau begitu, jangan kau lakukan (pilih kasih).” (HR. Bukhari kitab al-Hibah : 12, Muslim kitab al-Hibah : 9, 10, 17 dan Tirmidzi kitab’al-Ahkam 30.).
Bagaimana cara berlaku adil pada anak?
Semua orangtua akan berusaha memahami dan berlaku seadil mungkin dengan sekuat tenaga, sayangnya hal ini tidak selalu mendapatkan respon positif dari buah hati. Jangan berkecil hati, ini hal yang bisa Anda lakukan:
-
Berikan penjelasan konkret
Era modern seperti sekarang berjalan rasional, anak akan lebih menghargai dan menghormati jika diberi penjelasan. Jika mereka kerap menolak perintah, bisa jadi karena tidak adanya manfaat jelas dari tindakan tersebut.
Tempatkan posisi sebagai anak, kemudian berikan penjelasan logis mengapa hal tersebut harus dilakukan anak serta apa manfaat dan dampak jika hal itu tidak dilakukan.
-
Jadilah orangtua yang fleksibel
Parents, pahamilah bahwa anak juga memiliki perasaan, Mereka tentu akan tersinggung jika mendapat penolakan terhadap permintaan mereka tanpa pertimbangan berarti. Alih-alih langsung menolak, berikan anak kesempatan untuk menjelaskan mengapa mereka menginginkan sesuatu. Menjadi orangtua kaku dan kolot hanya akan mengikis respect anak terhadap Anda.
“Kakak sih nakal, nurut dong sama mama kayak adik tuh mau diatur”. Akrab dengan pernyataan ini Parents, atau pernah melakukannya? Bukannya menurut, kalimat ini akan membuat anak merasa diperlakukan tidak adil.
Agar anak merasa lebih dihargai, kemas labelling ini dalam wujud tindakan nyata. Semisal daripada menyebut adik rajin tetapi tidak kepada adik dalam hal membantu pekerjaan rumah tangga, akan lebih masuk akal jika Parents memberikan tugas rumah tangga sesuai porsi dan kemampuan masing-masing.
Sumber: Instagram @teukuwisnu, Dalam Islam, Onetimethrough
Baca juga :
Ini Cara Zaskia Mecca Mendidik Anak-anaknya agar Tidak Manja
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.