Salah satu problem yang hampir dirasakan oleh semua ibu adalah bagaimana agar si kecil hobi makan sayuran atar paling tidak, mau makan sayur. Ya, persoalan ini masih menjadi perbincangan di kalangan ibu muda sekalipun yang sudah berpengalaman. Bagian tersulitnya adalah bagaimana cara mengajari anak makan sayur tanpa perlu marah-marah atau stres sendiri.
Mengenalkan anak pada sayur harus dilakukan sedini mungkin. Waktu yang tepat adalah ketika MPASI. Saat MPASI anak, saya selalu menggunakan menu empat bintang, yang mana disana terdapat sayur dan protein agar si kecil memahami rasa dari sayuran tersebut. Agar lidahnya juga terbiasa.
Pentingnya mengenalkan anak pada sayuran sejak dini juga diperuntukkan ketika beranjak dewasa mereka tidak menjadi pemilih makanan. Meskipun sulit, tapi jika anak terbiasa dengan sajian sayur di piringnya, perlahan akan terbiasa. Tapi cara ini juga harus didukung oleh kedua orang tua dan sekitarnya. Jangan sampai di piring makan anak terdapat beraneka ragam sayur namun di piring orangtua tidak. Di sini anak merasa hanya dirinyalah yang wajib makan sayur.
Berikut ini cara mudah mengajari anak makan sayur tanpa harus jadi emosional:
1. Jangan memaksa, tetapi terus memberi contoh
Sayuran dianggap sebagai makanan paling tidak enak oleh anak-anak. Untuk itu, kita sebagai ibu harus mengenalkan mereka sejak dini, bahkan sejak mereka pertama kali MPASI. Kemudian, jangan pernah memaksa anak untuk makan sayur jika Anda sendiri tidak nampak mengonsumsi makanan serupa di depan mereka. Jadikanlah makan sayur merupakan kebiasaan baik di keluarga.
Anak saya berusia 4 tahun, saat makan bersama kami semua mengonsumsi menu yang sama. Yakni sayuran dan lauk pauk. Anak melihat orangtuanya mengonsumsi sayuran, sehingga akhirnya dia pun ikut memakannya, meski terkadang banyak alasan yang diperbuat. Tetapi, dengan memberikan contoh kepada anak, mereka jadi ikut makan sayur tanpa perlu memancing emosi para ibu.
Artikel terkait: Anak susah makan sayur dan buah? Ini saran dari ahli gizi untuk Parents
2. Hidangkan sayuran sejak MPASI
Seperti yang dikatakan sebelumnya bahwa mengajarkan anak makan sayur tidak bisa instan. Mereka harus dikenalkan sayur sejak dini yakni pada saat MPASI. Menu empat bintang cukup ideal untuk mengajarkan anak makan sayur sejak mereka berusia 6 bulan. Lakukan kebiasaan makan sayur ini secara terus menerus.
Setiap hari saya selalu menyajikan sayur yang berbeda. Tujuannya agar anak merasa tidak bosan mengonsumsi sayur tersebut. Karena jika bosan si kecil ogah memakannya.
3. Jangan sembunyikan sayuran di makanan yang lain
Inovasi menyajikan sayuran bersama dengan makanan lain itu penting. Namun secara berkala Anda perlu menyajikan sayuran dalam bentuk aslinya. Misalkan sayur bayam campur wortel, sayur sop brokoli telur puyuh, dan sebagainya.
Anak saya awalnya tidak suka brokoli, tetapi setelah saya olah ke dalam sayur sop, dia malah sekarang ini mejadikan brokoli sebagai sayuran favoritnya.
Artikel terkait: Catat! 9 Sayur Kaya Nutrisi Ini Perlu Diberikan Sejak Awal MPASI
4. Masak sayuran bersama-sama
Ajak si kecil ketika Anda memasak di dapur. Tujuannya agar dia mengetahui bentuk asli sayur tersebut dan proses pengolahannya. Minta pendapat si kecil hari itu ingin dibuatkan sayuran apa. Dengan keterlibatannya mereka merasa senang dan jadi bersemangat memakannya.
Artikel terkait: 10 Cara Atasi Anak Susah Makan Sayuran
5. Selalu ingatkan pentingnya makan sayur
Anak-anak tidak pernah bisa ditebak mood makannya. Misalkan saja hari ini dia bersemangat makan sayur, besok belum tentu. Apalagi jika mereka melihat tayangan di televisi yang menampilkan menu makanan bermacam-macam. Sudah pasti mereka ingin mencoba menu makanan tersebut. Sebagai seorang ibu, Anda perlu mengingatkan anak untuk selalu makan sayur dan jelaskan manfaatnya untuk tubuh. Meskipun saat itu mereka ingin makan ayam goreng, tetap tambahkan sayur di dalam menu makan mereka.
Ditulis oleh Gemini Sagita, UGC Contributor theAsianparent.com
Artikel UGC Contributor lainnya:
Meminta Suami Terlibat dalam Program Kehamilan Istri, Bagaimana Caranya?
"Aku Disarankan Berhubungan 3 Kali Sehari", Ini Perjuanganku Lawan Mitos Progam Hamil