Saat berpuasa, seseorang tidak boleh makan dan minum selama waktu yang ditentukan. Selain itu, ada beberapa kegiatan yang juga disebut tidak boleh dilakukan saat berpuasa. Misalnya adalah mendonorkan darah saat puasa.
Seperti yang diketahui, proses donor darah dilakukan dengan menyuntikkan jarum ke pembuluh darah sehingga darah bisa keluar dan nantinya akan disimpan di bank darah. Nah, proses penyuntikkan atau memasukkan sesuatu ke dalam tubuh inilah yang disebut dapat membatalkan puasa.
Apakah mendonorkan darah saat puasa tidak diperbolehkan?
Bagi Anda yang rutin melakukan donor darah, tidak perlu merasa khawatir karena ternyata mendonorkan darah saat puasa sama sekali tidak membatalkan. Jadi, Anda masih bisa donor darah meski sedang berpuasa.
Dilansir dari NU Online, donor darah adalah proses melukai tubuh yang tidak mempengaruhi keabsahan puasa. Hal ini sama seperti melukai tubuh dengan batu, jarum, pisau, atau benda-benda lainnya. Kalau jari Anda terluka saat sedang memotong sayuran saja tidak membatalkan puasa, begitu juga dengan donor darah.
Apalagi donor darah tidak termasuk kegiatan haram karena dibenarkan syariat. Melukai tubuh karena kebutuhan yang dibenarkan secara syariat sama sekali tidak haram, berbeda dengan melukai tubuh tanpa tujuan yang jelas hukumnya haram.
Alasan lainnya mengapa orang berpuasa diperbolehkan untuk donor darah
Sependapat dengan NU, MUI yang diwakili oleh Ketua Bidang Dakwah Majelis Ulama Indonesia Cholil Nafis, juga menyebut bahwa mendonorkan darah saat puasa diperbolehkan alias tidak membatalkan.
Cholil mengatakan, hal yang membatalkan puasa adalah memasukkan sesuatu ke pencernaan atau lubang lurusan ke pencernaan.
“Kalau keluar dari diri kita, asalkan menurut dokter itu sehat, tidak bermasalah, sehingga tidak membahayakan dirinya, dipersilakan untuk melakukannya,” jelasnya, seperti yang dikutip dari Kompas.com.
Ulama dari Lembaga Fatwa Mesir Dr Ali Jum’ah menjelaskan, donor darah tidak membatalkan puasa karena jarum yang disuntikkan untuk mengambil darah tidak pada dua jalan—kemaluan dan dubur—dan lubang tubuh yang berpangkal pada organ bagian dalam atau jauf lainnya.
Apa itu jauf? Menurut pengertian ahli fiqih, jauf meliputi lambung, usus, kandung kemih, dan bagian dalam kepala. Jika ada benda yang masuk dalam tubuh melalui telinga, hidung, dan mulut, yang nantinya akan sampai pada jauf, maka ini membatalkan puasa. Karena donor darah tidak melalui jauf, maka tidak membatalkan puasa.
Tips jika ingin mendonorkan darah saat puasa
Karena aman dilakukan saat berpuasa, Anda jadi ingin mendonorkan darah dalam waktu dekat? Boleh saja. Namun, coba lakukan beberapa tips mendonorkan darah saat puasa di bawah ini agar tidak merasa lemas setelah kehilangan banyak darah, yang justru memicu keinginan untuk membatalkan puasa.
Perhatikan waktunya
Saat berpuasa, sebaiknya lakukan donor darah di pagi di saat tubuh masih memiliki cukup cairan dalam tubuh. Jika dilakukan pada siang atau sore hari, tubuh biasanya sudah mengalami kekurangan cairan akibat puasa. Hal ini berisiko menyebabkan tekanan darah menurun sehingga Anda bisa merasakan pusing dan lemas.
Lebih baik lagi, lakukan donor darah di malam hari setelah berbuka puasa. Anda bisa melakukannya di kantor Palang Merah Indonesia (PMI) yang biasanya melayani donor darah selama 24 jam.
Persiapkan tubuh jika ingin mendonorkan darah saat puasa
Seperti yang dilansir dari KlikDokter, dr. Reza Fahlevi menyarankan Anda untuk mempersiapkan diri sejak satu hari sebelum donor darah.
Pilih menu makan sahur yang bergizi dan minum cukup air untuk menjaga daya tahan tubuh dan terhindar dari dehidrasi berlebih. Hindari juga begadang agar kondisi tubuh optimal saat melakukan donor darah.
Jangan melakukan aktivitas berat setelah donor darah
Setelah melakukan donor, tubuh membutuhkan waktu yang cukup untuk mengganti darah yang dikeluarkan. Jadi, hindari aktivitas yang terlalu berat supaya tubuh berkesempatan untuk melakukan proses tersebut.
Selain itu, hal ini juga mencegah agar Anda tidak mengalami penurunan kesadaran atau pingsan.
Pilih menu buka puasa yang tepat
Tidak donor darah saja Anda harus berbuka puasa dengan menu yang tepat, apalagi setelah melakukannya. Agar tidak kekurangan darah, berbukalah dengan makanan kaya zat besi dan vitamin. Misalnya daging merah, hati, ayam, biji-bijian, sayur, buah, atau susu.
Sebaiknya jangan konsumsi makanan yang terlalu pedas atau asam yang bisa membuat diare dan cairan tubuh terkuras dan tubuh semakin lemas. Hal ini tentu saja bisa berbahaya untuk tubuh. khususnya setelah mendonorkan darah saat puasa.
Baca juga:
Pengobatan COVID-19 bisa lewat donor plasma darah? Ini penjelasannya
Ingin Donor Darah Saat Puasa? Perhatikan Hal Berikut Ini Dulu, Parents!