Mendidik anak di era digital menjadi hal yang gampang susah untuk dilakukan, pernahkah Parents merasakannya? Misalnya, mengajarkan anak cara menjadi perempuan yang selalu percaya diri, kuat dan tangguh menghadapi semua peubahan.
Hal ini diungkapkan secara gamblang oleh Citra Natasya, salah seorang pendiri HOPE (House of Perempuan) akan pentingnya kaum hawa tidak takut berharap.
Manfaat menjalin komunikasi orangtua dan anak.
Mendidik anak di era digital lebih berani berharap
Hingga kini, anggapan bahwa perempuan adalah makhluk lemah dan harus tunduk kepada laki-laki masih saja berembus kencang di kalangan masyarakat.
Padahal, perempuan sejatinya adalah sosok yang kuat dan berperan dalam keberlangsungan hidup keluarga. Mulai dari merasakan kehamilan, melahirkan hingga menumbuhkan anak menjadi pribadi yang tangguh dan berkarakter.
Hal inilah yang mendorong Citra bersama empat sahabatnya tergugah membentuk suatu perkumpulan bernama HOPE dengan tujuan agar perempuan tak lagi ragu untuk berharap dan memiliki impian.
Bukan sekadar ajang berkumpul, HOPE menjadi wadah untuk perempuan berbagi ilmu, bertukar wawasan dan mengembangkan potensi diri. House of Perempuan ini terbuka untuk berbagai lapisan sosial dan profesi, termasuk ibu rumah tangga.
“Ibu rumah tangga sering merasa dirinya hanya berkutat mengurus keluarga. Padahal mereka juga berhak melatih dan memaksimalkan kemampuan diri, mengembangkan skill dan mengapresiasikan diri dengan tetap menjadi diri sendiri,” ungkap Citra saat ditemui dalam Media Gathering sekaligus Peluncuran Kampanye #FearlessBeauty oleh Sariayu Martha Tilaar beberapa waktu lalu.
Citra Natasya, Founder House of Perempuan ungkap cara mendidik anak di era digital agar berani berharap
Perempuan yang tengah hamil anak kedua ini berharap dengan adanya HOPE dapat membuat perempuan merasa dihargai, dihormati dan menyadari bahwa perempuan boleh untuk memiliki harapan dan cita-cita yang tak terbayangkan sebelumnya.
Kepercayaan diri penting untuk dimiliki perempuan sebagai bekal utama mendidik anaknya kelak.
“Sebagai orangtua saya melihat ini sebagai opportunity untuk anak berkembang. Karenanya, orangtua milenial masa kini harus saling terbuka dengan anak karena keterbukaan bisa menjadi celah anak mewujudkan apa yang menjadi mimpinya,” jelas Citra.
Citra pun menegaskan ia tak memaksakan kehendak agar anaknya mengikuti jejak menjadi seperti dirinya.
“Selama impiannya tidak bertentangan dengan nilai dan norma yang ada, orangtua sudah seharusnya mengarahkan dan memberikan support karena kala ia tumbuh dewasa anaklah yang menjalankan apa yang menjadi pilihannya,” Citra menerangkan.
Pada kesempatan yang sama, ia tak lupa mengingatkan agar orangtua selalu mendukung, memfasilitasi dan mengarahkan anak ke arah yang diinginkan.
“Jangan memaksa anak menjadi sesuatu yang bukan keinginan mereka, dengan cara ini anak akan menjadi spirit tersendiri untuk berkarya. Boleh menjadikan orangtua sebagai teladan, ambil sesuatu yang memang baik saja,” pungkas Citra.
Bagaimana Membesarkan Anak Perempuan agar Percaya Diri
Anak perempuan yang kuat dan percaya diri akan merasa nyaman dengan diri mereka sendiri dan tumbuh dengan sikap “bisa melakukan apa saja”. Berikut adalah beberapa gagasan para ahli yang dihimpun PBS for Parents untuk membantu Anda membesarkan anak perempuan yang kuat.
1. Dorong putri Anda untuk mengejar keinginan
Melakukan aktivitas yang dia sukai akan memberinya kesempatan untuk menguasai tantangan, yang akan meningkatkan rasa percaya diri dan ketahanannya. Bantu ia memenuhi keinginan dan hobi seperti berenang, belajar, bermain bola, dan lain-lain.
2. Biarkan dia mengambil keputusan
Kapan pun memungkinkan, biarkan dia membuat pilihan tentang hidupnya. Biarkan dia memilih pakaiannya sendiri. Beri dia suara untuk menentukan kegiatan apa yang ingin dia lakukan sepulang sekolah.
3. Ajarkan nilai-nilai penting
Sampaikan nilai-nilai penting dalam kehidupan Anda. Implementasikan nilai-nilai itu dalam kehidupan sehari-hari. Pastikan nilai-nilai yang ingin Anda tanamkan pada anak tercermin dalam bagaimana Anda menjadi orang tua.
4. Dorong dia untuk mengambil risiko fisik
Anak perempuan yang menghindari risiko memiliki kepercayaan diri yang lebih rendah daripada yang mau menghadapi tantangan. Dorong putri Anda untuk melampaui zona nyamannya.
5. Ajarkan nilai kerja sama
Anak perempuan yang bisa bekerja secara kooperatif di sekolah atau yang memecahkan masalah bersama jauh lebih berani dalam mengambil risiko besar atau menghadapi tantangan. Dorong ia untuk mengikuti organisasi di sekolah.
Baca juga :
Tidak ingin anak jadi juara satu di sekolah, ini 4 pola asuh miliarder, Jack Ma
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.