Mencegah penyakit sebelum datang jauh lebih baik dan mudah dilakukan daripada mengobatinya. Setuju, kan, Bunda? Oleh karena itu, penting bagi setiap orangtua untuk mengetahui kebiasaan-kebiasaan apa saja yang harus dilakukan sebagai upaya mencegah anak sakit.
Ini dia yang harus dilakukan untuk mencegah anak sakit akibat paparan bakteri dan virus pembawa penyakit:
-
Menerapkan pola hidup bersih dalam keluarga
Hal sederhana seperti mencuci tangan dan mandi secara rutin memiliki dampak sangat besar dalam mencegah anak sakit, terutama akibat penularan infeksi. Tangan dan permukaan kulit lainnya sangat mudah terpapar kuman penyakit, hasil dari kegiatan kita sehari-hari di luar.
Apalagi pada anak-anak yang sangat aktif bermain dan senang memegang apapun yang ada di sekitarnya. Hasil survei yang dilakukan oleh Center for Disease Control and Prevention bahkan menemukan fakta bahwa kebiasaan mencuci tangan mampu melindungi 1 dari 3 anak dari diare dan 1 dari 5 anak dari risiko penyakit infeksi saluran napas.
Oleh karena itu, menjaga kulit tetap bersih adalah langkah penting untuk menghentikan penyebaran bakteri dan kuman penyakit, misalnya ke mata, hidung, atau mulut. Virus dan bakteri yang sudah masuk ke dalam tubuh akan lebih mudah menginfeksi dan menimbulkan penyakit.
Jadi, pastikan si kecil dan seluruh anggota keluarga lainnya mencuci tangan setiap kali usai beraktivitas dan sebelum makan menggunakan sabun dan membilasnya sampai bersih di bawah air mengalir.
-
Imunisasi rutin dan lengkap
Imunisasi adalah salah satu cara untuk melindungi si kecil dari penyakit berbahaya. Bahkan, data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa imunisasi telah menyelamatkan nyawa 2-3 miliar anak di dunia setiap tahunnya dari kematian akibat penyakit infeksi.
Pastikan Bunda memenuhi jadwal imunisasi si kecil dengan tepat waktu. Selain imunisasi wajib, ada pula imunisasi tambahan yang bisa diberikan untuk melindungi si kecil dari penyakit-penyakit lainnya. Silakan konsultasikan dengan dokter anak mengenai jadwal dan jenis imunisasi untuk si kecil, ya.
-
Cek kesehatan rutin untuk seluruh anggota keluarga
Cek kesehatan rutin bisa dilakukan dengan melakukan medical checkup, terutama pada orang dewasa.
Hasil medical checkup memang lebih sering menunjukkan penyakit-penyakit non infeksi yang tak bergejala, tapi hal ini tetap diperlukan untuk menimbang dan menakar risiko penyakit yang mungkin diderita oleh si kecil. Misalnya penyakit yang diturunkan secara genetik, atau penyakit akibat kesamaan gaya hidup dan pola makan.
Pada orangtua yang memiliki pola makan buruk dan terdeteksi mengalami diabetes saat medical checkup, bisa segera beralih ke pola makan sehat untuk meminimalkan risiko si kecil terkena penyakit yang sama di masa depan.
-
Pemberian gizi lengkap dan seimbang
Si kecil membutuhkan nutrisi lengkap dan seimbang untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Ia membutuhkan semua elemen nutrisi mulai dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan serat. Jadi, Bunda wajib pastikan semua itu ada dalam makanan dan minumannya sehari-hari.
Pola makan yang bervariasi dan bergizi dapat membantu melengkapi semua kebutuhan nutrisinya. Tapi, memang adakalanya si kecil hanya mau mengonsumsi makanan yang itu-itu saja.
Solusinya, Bunda harus penuhi kekurangan nutrisinya dari sumber yang lain. Salah satunya susu pertumbuhan NANKID pHPro 3 untuk anak usia 1–3 tahun yang diformulasikan oleh Nestlé Research Centre, Switzerland. Keunggulannya, NANKID mengandung protein whey terhidrolisis parsial yang mudah dicerna dan membantu pembentukan otot si kecil.
Selain itu, kandungan kalsiumnya juga dapat membantu dalam pembentukan dan mempertahankan kepadatan tulang dan gigi. Ditambah kandungan asam lemak esensial LA dan ALA, 12 vitamin, 9 mineral, dan probiotik Bifidobacterium lactis, membuat NANKID dapat membantu Ibu untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan optimal si kecil.
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.