Sindrom Pramenstruasi (PMS/pre menstruation syndrome)
Apakah Anda sering merasa murung dan mudah tersinggung sebelum dimulainya siklus menstruasi Anda? Apakah emosi Anda mudah naik dan turun dalam waktu yang singkat?
Apakah hubungan asmara Anda kerap kali memanas akibat suasana hati yang sering berubah? Jika Anda menjawab ‘ya’ untuk semua pertanyaan ini, maka kemungkinan besar Anda sedang mengalami serangan PMS atau pramenstruasi.
Ketidakstabilan emosi akibat PMS lazim dialami para perempuan. Biasanya gangguan emosi akan terjadi di awal masa menstruasi dan berakhir ketika seorang perempuan sedang berada dalam masa menstruasi.
Ketidakstabilan emosi akibat PMS sesungguhnya merupakan suatu siksaan karena seorang perempuan tiba-tiba mendapati dirinya menjadi sumber masalah dalam keluarga, atau menodai keharmonisan suatu hubungan.
Pada ulasan berikut kami akan membahas mengenai PMS dan cara mengatasi suasana hati yang mudah berubah. Adakah terapi atau penanganan khusus untuk menyembuhkan kelabilan perasaan akibat PMS? Simak terus untuk mengungkap jawabannya!
PMS atau perubahan siklus menstruasi biasanya disertai dengan gejala-gejala depresi, mudah tersinggung, lekas marah, terlalu sensitif, mudah cemas dan mengamuk. Pada fase ini jumlah hormon estrogen dan progesteron memang sedang berfluktuasi sehingga mempengaruhi kestabilan emosi.
Kedua hormon ini, khususnya estrogen, diyakini memiliki pengaruh terhadap kadar serotonin dalam otak. Sedangkan serotonin sendiri berperan dalam mengatur suasana hati, selera makan, daya ingat, aktivitas tidur, gairah seksual dan kemampuan bersosialisasi. Kekurangan serotonin dapat mengakibatkan suasana hati makin memburuk dan berujung pada depresi.
Ada 3 hal yang bisa lakukan agar PMS tak lagi meneror kehidupan pribadi Anda. Ke-3 hal itu adalah:
1. Mengubah gaya hidup
Mengurangi konsumsi kafein dan memperbaiki pola makan bisa jadi awal yang baik untuk mengatasi serangan sindrom pramenstruasi. Minuman berkafein terbukti mempengaruhi sistem saraf yang membuat emosi menjadi tidak stabil.
Anda juga dapat meningkatkan kadar serotonin dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat dan buah-buahan. Berolahragalah secara teratur untuk mengurangi atau menekan stres hingga ke level terendah.
2. Pengobatan alternatif
Anda dapat mengkonsumsi obat-obatan herbal yang dapat menginduksi tubuh untuk memproduksi hormon estrogen sebanyak yang diperlukan tubuh untuk mengatasi ketidakseimbangan hormon. Obat-obatan herbal ini termasuk ginkgo biloba, ginseng dan sari buah kurma.
Untuk meningkatkan kadar estrogen melalui makanan sehari-hari, Anda dapat mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin B3, misalnya ikan, daging (ayam, sapi dan kambing) serta susu dan produk olahannya.
3. Menjalani terapi penggantian hormon (hormonal replacement therapy/HRT)
Hal ini sebaiknya menjadi pilihan terakhir bagi Anda yang hendak mengatasi masalah ketidakseimbangan hormon, karena selain biayanya mahal terapi ini juga mengandung resiko yang tidak main-main.
Dua studi terakhir yang dipublikasikan dalam Journal of the American Medical Association menyebutkan bahwa terapi penggantian hormon berpotensi mengakibatkan kanker payudara.
Kami sarankan Anda untuk mengoptimalkan dua opsi, yaitu merubah gaya hidup dan pengobatan alternatif untuk mengatasi ketidakseimbangan hormon. Apabila suasana hati Anda terlalu cepat berubah, maka opsi ketiga bisa Anda ambil, tentunya setelah berkonsultasi dengan dokter Anda.
Baca juga artikel menarik lainnya:
Kanker Cerviks, Apa Penyebabnya dan Bagaimana Mencegahnya?
Makanan Sehat untuk Mencegah Kanker Payudara