Financial Mentor: Ini 12 Tips Mempersiapkan Dana Darurat untuk Calon Orang Tua Baru

Simak tips mempersiapkan dana darurat dari financial expert berikut ini!

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Mempersiapkan dana darurat adalah hal yang penting. Tak hanya bagi orang tua, namun juga bagi siapa pun yang ingin merasa aman dan nyaman dalam hal finansial. Baik itu tua, muda, sudah menikah, belum menikah, sudah punya anak atau pun belum memiliki momongan. 

Terlebih, bagi para calon orang tua baru, memiliki perencanaan dana darurat adalah hal yang penting dilakukan. Mengingat banyak kemungkinan dan hal-hal tak terduga yang akan terjadi di masa depan. Misalnya, kecelakaan, anggota keluarga sakit, PHK, dan hal-hal tak terencana lainnya. 

Sehingga penting untuk mempersiapkan dana darurat sejak awal agar hal-hal tak terduga tersebut bisa diatasi dengan baik. 

Virtina Thionita, Financial Mentor Bibit, memaparkan kiat-kiat sukses merencanakan dana darurat bagi para orang tua baru. Berikut ini tanya jawab terkait mempersiapkan dana darurat bersama Virtina Thionita. Yuk, simak penjelasannya di ini Parent!

Artikel Terkait: Kakeibo, cara atur keuangan ala Jepang ini bikin Parents tidak boros

Tanya Jawab Tentang Tips Mempersiapkan Dana Darurat untuk Calon Orang Tua Baru

Q: “Kapan waktu yang tepat untuk menyiapkan dana darurat?”

Jawaban: "Waktu yang tepat untuk mempersiapkan dana darurat adalah sedini mungkin. Jadi semakin awal semakin baik. Jika belum mempersiapkan dana darurat, maka sebaiknya siapkan dari sekarang ya karena kita tidak pernah tau kapan kejadian tak terduga akan terjadi. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Q: “Manakah yang harus didahulukan, menyiapkan dana darurat dulu atau investasi dulu?”

Jawaban: "Sebaiknya mempersiapkan dana darurat dulu, karena dana darurat merupakan salah satu fondasi keuangan. Jika tidak mempersiapkan dana darurat dulu dan malah langsung investasi, maka besar kemungkinan investasi kita akan dicairkan saat kebutuhan mendadak terjadi. Bisa saja saat dicairkan investasinya sedang minus / mengalami kerugian.

Jadi, yang tadinya investasi mau untung malah berakhir rugi deh. Namun, tidak menutup kemungkinan untuk menyiapkan dana darurat sambil berinvestasi ya sehingga bisa berjalan dengan bersamaan. Tapi yang terpenting, tetap prioritaskan dana daruratnya. 

Q: “Instrumen investasi apa yang tepat untuk mempersiapkan dana darurat?”

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Jawaban: "Ada beberapa kriteria instrumen yang cocok untuk menyiapkan dana darurat yaitu yang aman, mudah diakses, dan mudah dicairkan (likuid). Beberapa instrumen investasi yang memenuhi kriteria tersebut adalah deposito, emas, dan reksa dana pasar uang. 

Jika masih pemula dalam investasi, kamu bisa coba berinvestasi di reksa dana pasar uang untuk menyiapkan dana darurat. Sebab reksa dana dikelola langsung  oleh pihak profesional, yaitu Manajer Investasi.

Alokasi dananya bisa dibagi-bagi, misalnya 50% di tabungan biasa dan 50% di reksa dana pasar uang. Sebaiknya tetap harus ada porsi untuk tabungan biasanya yang bisa diakses kapanpun (24 jam), jadi ketika ada keadaan darurat terjadi bisa menggunakan tabungan terlebih dahulu". 

Artikel Terkait:  7 Channel YouTube Tentang Keuangan dan Investasi untuk Pemula

Q: “Hal-hal apa saja yang harus diketahui atau dilakukan sebelum dan saat menyiapkan dana darurat?”

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Jawaban: "Yang pertama, tentukan dulu profil / statusnya. Apakah single, sudah menikah, atau sudah menikah dan memiliki anak. Kemudian, buat daftar pengeluaran bulanan untuk kebutuhan primer seperti makan, transportasi, dan kebutuhan primer lainnya, termasuk kewajiban seperti cicilan KPR, motor/mobil, dll.

Setelah itu, hitung dana darurat yang diperlukan:

  • Single: 3 x pengeluaran bulanan
  • Sudah menikah: 6 x pengeluaran bulanan
  • Sudah menikah dan memiliki anak: 9 x pengeluaran bulanan

Dan sebaiknya, buat rekening terpisah saat menyiapkan dana darurat ya! Jadi pisahkan rekening untuk menabung dana darurat dan rekening untuk kebutuhan sehari-hari atau operasional". 

Q: “Bagaimana orang tua yang bekerja lepas atau freelance menyiapkan dana darurat?”

Jawaban: "Untuk yang freelance, biasanya penghasilannya tidak menentu. Tapi untuk kebutuhan utama dan kewajiban (cicilan / bayar utang) itu sifatnya tetap dikeluarkan setiap bulannya. Jadi caranya bisa menghitung kebutuhan dana daruratnya terlebih dahulu sesuai dengan pengeluaran rutin bulanannya. Kemudian coba hitung rata-rata penghasilan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Caranya, jumlah penghasilan dalam setahun dibagi 12. Nanti akan mendapatkan jumlah penghasilan rata-rata per bulan. Setelah itu, sisihkan 10% dari penghasilan rata-rata per bulan setiap bulannya atau bisa langsung sisihkan 10% saja dari setiap penghasilan yang didapatkan. Namun, 10% bukan patokan khusus ya, bisa disesuaikan dengan kebutuhan, kalau bisa lebih besar lebih baik". 

Q: “Bagaimana tahapan menyiapkan dana darurat untuk orang tua yang masuk dalam kategori sandwich generation?”

Jawaban: "Buat daftar pengeluaran bulanan untuk kebutuhan primer seperti makan, transportasi, dan kebutuhan primer lainnya, kewajiban seperti cicilan KPR, motor/mobil, dan lainnya. Karena sandwich generation, jadi biaya untuk orang tua juga dihitung ya. Setelah itu, hitung dana daruratnya sebesar 6x atau 9x pengeluaran rutin bulanan". 

Q: “Bisakah orang tua baru menyiapkan dana darurat sambil membayar cicilan KPR?”

Jawaban: "Bisa. Yang penting memiliki niat dan disiplin untuk menyisihkan sebagian dari penghasilan untuk dana darurat. Paling tidak 10% disisihkan untuk dana darurat, bukan disisakan". 

Q: “Berapa persentase jumlah dana darurat yang harus disisihkan setiap bulannya?”

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Jawaban: "Sebenarnya tidak ada patokan khusus berapa persen untuk disisihkan ke dana darurat. Tapi, menurut saya setidaknya 10% dari penghasilan bisa disisihkan untuk dana darurat. Namun kalau bisa, lebih besar maka lebih baik sehingga dana daruratnya bisa lebih cepat tercapai". 

Q: “Bagaimana menyiapkan dana darurat saat gaji berkurang di tengah pandemi?”

Jawaban: "Bisa menggunakan persentase 10% tadi, walaupun berkurang namun setidaknya tetap bisa diusahakan untuk menyiapkan dana daruratnya. Selain itu, bisa mencoba untuk mencari penghasilan tambahan lainnya untuk menambah dana daruratnya".

Artikel Terkait: 6 Tips Pengelolaan Keuangan setelah Bercerai yang Perlu Diketahui

Q: "Manakah yang harus didahulukan, melunasi hutang atau menyiapkan dana darurat?"

Jawaban: "Kalau menurut saya bisa mempersiapkan dana darurat tapi sambil dicicil untuk membayar utangnya. Jadi, bisa paralel saja atau dijalankan bersama". 

Q: “Bagaimana pengaturan keuangan agar bisa menyiapkan dana darurat saat suami/istri mengalami PHK?”

Jawaban: "Sebaiknya dana darurat dipersiapkan sedini mungkin sebelum hal-hal yang tak terduga terjadi, jadi dana darurat ini sebagai antisipasi untuk hal-hal yang tidak diinginkan. Alokasi keuangannya bisa disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing, bisa pakai 50% untuk kebutuhan, 30% untuk keinginan, dan 20% untuk tabungan dan investasi.

Dari 20% tabungan dan investasi tersebut bisa disisihkan sebagian, misalnya 10% untuk dana darurat. Atau bisa pakai aturan 80% untuk pengeluaran apa saja, dan 20% untuk tabungan dan investasi. Dari 20% tabungan dan investasi tersebut juga bisa disisihkan sebagian, misalnya 10% untuk dana darurat". 

Q: “Bolehkah menggunakan dana darurat untuk wirausaha?”

Jawaban: "Boleh atau tidak sebenarnya kembali ke diri masing-masing, karena uang kita merupakan tanggung jawab kita. Kalau menurut saya, boleh saja tapi perlu diketahui alasan apa yang membuat dana darurat tersebut digunakan untuk wirausaha. Apakah memang darurat, mendesak, atau ada kesempatan usaha yang membutuhkan dana cepat atau saat ini juga.

Akan lebih baik jika bisa menyisihkan dana khusus untuk wirausaha. Namun jika memang kebutuhannya mendesak dan tidak ada tabungan lain, maka bisa menggunakan dana darurat tapi hanya sebagian. Jadi jangan digunakan semua, tetap harus ada cadangan dana daruratnya.  Dan jangan lupa dicicil lagi untuk mengumpulkan dana daruratnya ya". 

Itulah tanya jawab seputar tips merencanakan dana darurat bagi para calon orang tua baru. Apakah Parents tertarik untuk mencoba tips di atas? 

Baca Juga:

Jadi Istri Cerdas Sekaligus Manajer Keuangan Keluarga

Tips agar kompak mengatur keuangan bersama pasangan

7 Tips Mengatur Keuangan Keluarga di Tengah Resesi, Jangan Panik!

Penulis

lolita