Memberi nama bayi tentunya tidak bisa sembarangan. Parents harus memikirkan dampak jangka panjang pada kehidupan si anak ketika hendak memilih nama untuknya.
Memberi nama bayi harus dipertimbangkan dengan matang, agar nanti si buah hati tidak membenci namanya sendiri di masa depan. Selain itu, nama juga dianggap sebagai doa untuk kehidupan si kecil di masa yang akan datang.
Untuk itu, sebelum Parents memberikan nama untuk buah hati tercinta, alangkah lebih baik mengetahui beberapa hal yang harus dihindari. Demi menghindari penyesalan di kemudian hari.
Kesalahan dalam memberi nama bayi yang harus dihindari
Beragam kesalahan dalam memberi nama si buah hati. Patut Parents perhatikan.
Berikut adaah beberapa kesalaham dalam memberi nama untuk si kecil yang harus orangtua hindari.
1. Memberi nama anak laki-laki dengan nama perempuan
Sebuah penelitian yang terbit di Jurnal Education Finance and Policy, banyak anak laki-laki diberi nama yang mengindikasikan anak perempuan. Sehingga seringkali menghadapi masalah perilaku dengan anak laki-laki yang memiliki nama maskulin.
Meskipun Anda termasuk orang yang percaya kesetaraan gender, namun, memberi nama bayi laki-laki dengan nama perempuan bisa menjadi masalah di masa depan. Anak Anda bisa menjadi bulan-bulanan teman-temannya, dan menjadi korban bully.
Begitupun sebaliknya, hindari memberi nama bayi perempuan dengan nama anak laki-laki. Karena bisa menimbulkan masalah ketika dia mulai berkenalan dengan teman sebaya.
Parents tidak mau kan, perkara nama tapi bisa membuat kehidupan si kecil ‘susah’? Dengan demikian, berikan nama anak sesuai dengan jenis kelamin mereka.
2. Memilih nama yang terlalu sulit ditulis atau diucapkan
Hindari pemberiaan nama yang terlalu sulit untuk si kecil. Karena, ini juga berdampak pada rentannya salah penulisan ejaan nama.
Mungkin Anda melihat sebuah nama di novel atau televisi yang kelihatannya bagus, dan ingin memberi nama buah hati dengan nama tersebut. Akan tetapi, perhatikan juga ejaan dan pengucapan nama itu sebelum memutuskan menyematkannya pada anak Anda.
Nama yang terlalu sulit diucapkan, atau terlalu rumit ditulis. Bisa menyebabkan kesalahan penulisan di akta kelahiran, ijazah, salah panggil, atau kesulitan-kesulitan lain yang bersifat administratif.
Berilah anak nama yang mudah dieja dan penulisannya pun tidak rumit. Agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari.
Lagi pula, selain memiliki arti yang memang indah atau bagus, nama yang baik yaitu ketika kita atau orang lain dapat dengan mudah membaca dan menuliskan ejaan namanya.
3. Terlalu keukeuh memberi nama bayi sesuai rencana
Memberi nama pada anak harus dipikirkan dengan matang.
Banyak orang yang sudah merencanakan nama anaknya, bahkan ketika mereka belum menikah dan belum tahu kapan akan hamil. Namun, ketika bayi sudah lahir dan nama yang direncanakan dirasa tidak cocok, jangan terlalu keukeuh memilih nama tersebut untuk bayi Anda.
Diskusikan dengan pasangan, nama terbaik untuk bayi. Jika nama yang sebelumnya dipilih kurang klik, maka Anda harus bisa melepaskannya dan menerima nama baru yang mungkin tidak pernah terpikirkan sebelumnya.
Anda dan pasangan dapat mencari nama bayi dari berbagai sumber, seperti mencari di online maupun di buku. Tak luput, ketika sudah mendapatkan nama baru yang sekiranya cocok, nikmati feelnya memanggil anak dengan nama tersebut.
4. Terlalu banyak kosa kata dalam satu nama
Giasinta Angguni Pranandhita Ningsih, nama ini mungkin terlihat indah, mudah diucapkan dan ejaannya pun gampang. Namun, pikirkan juga kosa kata nama anak. Jika terlalu panjang, dia bisa kesulitan nanti saat menulis nama lengkap di lembar ujian sekolah, atau saat hendak membuat KTP.
Begitupula dengan nama yang memiliki banyak singkatan, hingga membuat namanya sendiri menjadi ambigu dan kadang malah bergeser dari makna nama yang diberikan orangtuanya.
***
Itulah beberapa kesalahan dalam pemberian nama anak yang harus orangtua hindari. Semoga informasi ini bermanfaat.
Baca juga:
Cara kreatif memilih nama bayi yang unik, Parents wajib coba!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.
