7 Cara bangunkan anak sahur tanpa drama, si kecil jadi semangat puasa

Yuk. lakukan beberapa cara berikut ini supaya si kecil tidak melewatkan sahur bersama.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Minggu pertama menjalani puasa, apakah Parents dan keluarga masih perlu beradaptasi? Atau malah, si kecil masih sulit dibangunkan ketika sahur? Kalau begitu, coba Parents terapkan beberapa cara membangunkan anak sahur di bawah ini.

Membangunkan anak menjelang jam matahari terbit memang jadi tantangan tersendiri. Maklum saja, ketika saat itu memang waktunya untuk terlelap. Meski susah-susah gampang, namun tentu saja tetap perlu dilakukan. Pasalnya, mengajak anak makan sahir juga menjadi bagian mengajarkan atau mengenalkan konses berpuasa.

Jadi, tak perlu merada tak tega untuk membangunkan si kecil sebelum waktu subuh, ya, Parents. 

Untuk mempermudah, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membangunkannya dan membuat ia lebih bersemangat saat sahur. Apa saja ya?

7 Tips membangunkan anak sahur

1. Menjelaskan makna dan pentingnya puasa dan sahur

Sebelum benar-benar mempraktikkan ibadah puasa, hendaknya Parents menjelaskan terlebih dahulu mengenai makna berpuasa dan melakukan sahur. Jelaskanlah dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh anak.

Mulailah dengan mencoba menanyakan hal yang si kecil ketahui mengenai ibadah berpuasa. Setelah ia mencoba mengungkapkan hal yang ia tahu, Parents bisa menambahkan penjelasan dengan lebih sederhana.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Beritahu pada si kecil bahwa makna dari puasa ialah menahan diri dari hawa nafsu, seperti makan, minum, serta dari melakukan hal-hal yang tidak baik. Selain itu, jelaskan bahwa selama Ramadhan seseorang yang berpuasa disunahkan atau dianjurkan untuk sahur.

Islam mengajarkan berpuasa namun tidak dengan cara menyiksa diri sehingga sahur menjadi salah satu hal yang sebaiknya dilakukan agar kita tetap bertenaga dalam menjalani hari. Setelah ia memahaminya, beritahu jam ketika dia harus bangun sahur dan berhenti makan maupun minum hingga waktu ia berbuka saat magrib tiba.

Bila si kecil banyak bertanya terkait hal ini, hendaknya memfasilitasi dengan memberi jawaban yang mudah dimengerti dengan kalimat sederhana.

Artikel Terkait : Perkembangan sosial anak jauh lebih penting ketimbang nilai A, ini alasannya!

2. Atur jam tidur anak

Tak bisa dipungkiri bahwa sahur membuat jam tidur kita menjadi berubah karena harus bangun lebih awal sebelum shalat subuh. Untuk menyiasatinya, sebaiknya Parents dan si kecil mulai mengatur ulang jadwal tidur.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Cobalah untuk membiasakan si kecil tidur lebih awal, misalnya setelah ibadah shalat tarawih. Hal ini dilakukan agar kualitas tidur anak tetap terjaga sehingga ia bisa lebih segar saat melaksanakan sahur.

Selain jam tidur malam, sebaiknya atur juga jam tidur siang si kecil. Usahakan agar ia tidak tidur terlalu lama karena akan membuatnya lebih sulit tidur pada malam hari.

3. Bangunkan ia dengan lembut

Coba perhatikan, saat membangunkan si kecil sahur, apa yang Parents lakukan? Niat baik untuk membangunkan anak ketika sahur tentu, niat baik tersebut akan bisa tersampaikan esensinya bila dilakukan dengan cara yang baik. Misalnya, dengan membangunkan anak dengan cara yang lembut.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Saat waktunya sahur, Anda bisa mencium si kecil sambil membangunkannya. Bila ia masih setengah siuman, gendong ia perlahan sambil posisikan duduk. Supaya ia lebih segar, ajak ia untuk mencuci wajahnya sebelum sahur, lalu tuntunlah ke meja makan.

Dalam membangunkan si kecil, sebaiknya kita tidak terpancing emosi. Tak hanya bisa mengurangi esensi berpuasa, si kecil pun bisa merasa terpaksa atau kapok bila dibangunkan dengan cara dimarahi atau dibentak.

4. Berikan ia pujian

Saat anak sudah mau ikut sahur, sebetulnya hal tersebut sudah menjadi pencapaian sendiri untuknya. Jangan ragu untuk memujinya agar ia merasa perbuatan baiknya diapresiasi oleh orang sekitar.

Kalimat positif yang senantiasa diberikan pada si kecil bisa membuatnya tidak kapok menjalani puasa. Pujian tersebut juga bisa membuatnya termotivasi untuk berpuasa dan sahur pada hari-hari berikutnya.

Artikel Terkait : Sejauh mana faktor keturunan pengaruhi perkembangan anak? Ini penjelasan para ahli

5. Buatkan masakan kesukaannya

Hal lain yang bisa membuatnya lebih bersemangat saat sahur ialah saat Parents menyiapkan makanan kesukaannya. Oleh karena itu, tak ada salahnya jika Bunda mendiskusikan jadwal menu dengan si kecil.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Anda bisa menanyakan menu yang ingin ia konsumsi saat sahur agar bisa termotivasi untuk makan yang cukup saat sahur.

Menjelang berbuka nanti, jangan lupa melibatkan si kecil untuk membuat menu berbuka seperti takjil dan camilan. Tak hanya memperkuat bonding, kegiatan ini bisa membuat dirinya menjadi lebih antusias dalam menjalankan ibadah Ramadhan.

Namun, tetap pastikan bahwa si kecil mengonsumsi makanan bergizi seimbang dalam menu sahur dan berbuka, ya.

6. Menonton acara kesukaannya

Agar saat sahur ia lebih segar dan bersemangat, Parents juga bisa mengajaknya makan sambil menonton serial kartun favoritnya. Kini, sudah banyak kartun edukasi yang bisa ditonton bersama si kecil, khususnya serial yang mengajarkan mengenai akhlak dan moral.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Selain bisa menghiburnya, memilihkan tayangan yang tepat bagi si kecil pun bisa menjadi sarana edukasi yang lebih menyenangkan saat Ramadhan.

7. Tidah usah terburu-buru

Selain menjadi salah satu hal yang dianjurkan, tidak terburu-buru atau terlalu cepat membangunkan sahur bisa membantu si kecil untuk tidur dan merasa kenyang lebih lama. Disarankan untuk membangunkannya sekitar setengah jam sebelum azan subuh, Parents.

Nah, Parents tentunya dengan mengajarkan esensi berpuasa sejak dini bisa membantunya terbiasa untuk menjalankan perintah agama hingga dewasa kelak. Konsep yang paling penting dalam mengajarkan ibadah pada si kecil ialah dengan lemah lembut, pembiasaan, dan tidak dengan paksaan.

Dengan begitu, si kecil pun bisa belajar memahami bahwa ibadah merupakan kewajiban agar lebih dekat dengan Allah tanpa merasa terpaksa melakukannya. 

Baca Juga :

Telat bangun sahur? Ini 10 kreasi menu praktis, mudah, cepat dibuat dan enak

 

 

Penulis

nisya