Membangun kepribadian positif pada anak tentu perlu dilakukan. Namun, tahukah Bunda bahwa mengajarkan dasar dari sikap positif tersebut bisa dimulai ketika si kecil masih dalam kandungan? Bagaimana caranya? thAsianparent sudah merangkumnya khusus untuk Anda.
4 Cara menerapkan dasar kepribadian positif anak sejak dalam kandungan
Saat mengabarkan kehamilan kita kepada sanak dan kerabat, tak jarang kita mendapat nasehat untuk selalu menjaga emosi dan menghindari stress. “Kasihan bayinya, “ itu alasan yang selalu kita dengar.
Nasehat seperti diatas, tidaklah salah. Karena bayi dalam kandungan sesungguhnya memang dapat merasa, mendengar, dan merekam aktivitas emosi ibu. Bila sang ibu tenang selama kehamilannya, maka kemungkinan bayi yang dilahirkan juga akan tenang . Ketenangan inilah yang kemudian akan menjadi dasar kepribadian positif pada anak.
Arti kepribadian positif
Kepribadian positif dapat diartikan sebagai sifat atau sikap positif pada seseorang yang ia tunjukkan sebagai hasil dari reaksi atau tanggapan terhadap peristiwa disekitarnya. Sifat ini dapat berupa cara pandang yang luas, penuh solusi, mudah diajak kerja sama, mudah diajarkan disiplin dan lain sebagainya. Pada bayi, kepribadian ini dapat mulai dilihat dari ketenangan emosi bayi, seperti mudah diatur, mudah ditidurkan, atau mudah ditangani saat menangis.
Apa yang harus dipersiapkan
Guna membangun dasar kepribadian positif pada anak, maka rencanakan dan persiapkan kehamilan dengan sebaik-baiknya. Tak hanya secara fisik namun juga kematangan psikis. Sadari bahwa akan ada hal-hal yang berbeda bila nanti kehamilan terjadi. Menerima perubahan tubuh dengan baik, menghindari stress dengan mengenali kemungkinan gangguan yang mungkin timbul akan membantu ibu untuk menstabilakn emosi.
Jika perlu lengkapi dengan persiapan financial untuk kehamilan dan pasca melahirkan tentu sangat membantu ketenangan ibu dalam menghadapi dan menjalani kehamilan.
Artikel terkait: Menjaga Awal Kehamilan
4 Tips dan trik untuk selalu berpikir positif
1. Dekatkan diri pada Tuhan
Manusia pada dasarnya memang selalu membutuhkan Tuhan. Dengan selalu mendekat diri padaNYa, pikiran seorang ibu akan lebih tenang terutama pada saat ia mendapat permasalahan yang melingkupi dirinya. Lakukan hal ini dengan cara memperbanyak ibadah dan selau bersyukur pada apa yang dikaruniakan Tuhan akan membuat ibu selalu bahagia. Kabahagiaan ibu akan menjadi sebuah rekaman pikiran di alam bawah sadar. Inilah yang akan membentuk kepribadian positif pada ibu dan janin.
2. Tenangkan pikiran
Tahukah ibu beberapa praktisi kehamilan percaya bahwa ketenangan pikiran akan sangat membantu ibu menjauhkan diri dari morning sickness, mencegah dari datangnya ngidam yang berlebihan, hingga mengurangi rasa sakit saat melahirkan. Hal semacam ini tentulah sangat baik bagi pembentukan mental janin. Bisa ibu bayangkan bagaimana kondisi seorang ibu yang mengalami morning sickness atau ngidam yang berlebihan. Jadi cobalah untuk selalu berpikir tenang.
3. Minta dukungan lingkungan sekitar terutama suami
Dukungan dan perhatian suami adalah hal terpenting bagi ibu hamil. Untuk itu lah mengapa banyak ahli menyarankan bahwa kehamilan seharusnya merupakan hal yang direncanakan berdua. Sehingga bila kehamilan terjadi, beban atau gangguan yang mungkin timbul dapat dihadapi bersama. Suami dapat memberikan dukungan dengan cara menyediakan diri sebagai teman ngobrol, menyiapkan makanan, selalu siap mengantarkan istri ke dokter kandungan dan lain sebagainya.
4. Bila stres tak dapat dicegah
Kesibukan ibu di luar rumah atau permasalahan keluarga besar yang kadang tidak dapat dicegah, dapat menimbulkan stress bagi ibu hamil. Jika ibu mengalami hal sedemikian, cobalah untuk meluangkan waktu sejenak untuk menenagkan diri dengan mendengarkan musik, mandi berendam dengan aroma terapi, jalan-jalan, atau menonton film bergenre komedi. Jangan memendam semua permasalahan sendirian, berbagilah dengan suami agar perasaan ibu lebih ringan.
Artikel terkait: Olahraga untuk Ibu Hamil
Dengan melakukan beberapa hal diatas, diharapkan janin akan selalu mendapat “suplai” energi positif, sebagai modal kepribadian positifnya kelak. Meskipun kepribadian positif juga dipengaruhi lingkungan, namun dengan memberikan lingkungan yang kondusif kepada janin dan ibu, secara tidak langsung kita sudah memberikan dasar kepribadian positif pada anak.
***
Baca juga:
Bumil, ini alasan mengapa mengajak ngobrol bayi dalam kandungan itu penting