TAP top app download banner
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan Produk
Keranjang
Masuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Perkembangan Otak
  • Cari nama bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Parenting
    • Keluarga
    • Doa Islami
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP

Memaksa Anak Minta Maaf Bukan Tindakan Bijaksana, Mengapa?

Bacaan 4 menit
Memaksa Anak Minta Maaf Bukan Tindakan Bijaksana, Mengapa?

Memaksa anak melakukan apapun selalu berakibat kurang baik, meskipun tujuan kita baik.

Memaksa anak bilang ‘maaf’ tidak terlalu bermanfaat

Kita sedang menghadiri arisan RT bersama anak karena tak ada yang menjaganya di rumah. Ketika kita sibuk menggosip, mendadak salah satu anak menangis akibat berebut mainan dengan anak kita. Wah, pasti kita malu rasanya.

Sang ibu biasanya akan buru-buru memaksa anak minta maaf untuk menutupi rasa malunya di depan para tetangga. Sementara ibu-ibu yang lain mungkin memaksa anak bilang ‘maaf’ supaya anak tahu kalau apa yang telah ia lakukan itu salah dan membuat orang lain sedih.

Menurut seorang ahli parenting, memaksa anak minta maaf tidak terlalu ada gunanya meskipun kita bermaksud baik.

“Meminta maaf memang baik untuk memperbaiki hubungan anak dengan teman seusianya, tapi memaksa anak minta maaf adalah kekeliruan besar,” jelas Laura Markham, pengarang buku “Peaceful Parent, Happy Siblings: How to Stop the Fighting and Raise Friends for Live.”

Mengapa demikian? Apapun yang dipaksakan hasilnya tidak akan baik, demikian juga dengan memaksa anak minta maaf. Permintaan maaf yang dipaksakan hanya akan membuat anak merasa marah dan malu, karena saat itu ia belum menyadari bahwa dirinya bersalah.

Bagaimana sebaiknya?

Markham menyarankan agar orangtua terlebih dahulu membuat anak menyadari bahwa tindakan mereka salah dan bersedia melakukan sesuatu untuk memperbaikinya.

“Jika anak Anda telah membuat teman sebayanya menangis (karena merebut mainannya atau lainnya), ajak ia mendekati temannya itu sambil mengatakan sesuatu seperti, ‘Lho kok Adi menangis ya? Yuk kita kasih kue ini biar dia ngga nangis lagi,'” jelas Markham.

Ini bukan berarti kita tak perlu lagi mengajarkan anak minta maaf, Parents. Permintaan maaf yang diucapkan di mulut saja tanpa disertai pemahaman anak tentang makna kata ‘maaf’ tidak akan menyelesaikan masalah. Demikian juga ketika kita memaksa anak minta maaf tanpa menunjukkan apa yang harus ia lakukan untuk memperbaiki kesalahannya.

“Anak-anak belajar dari kita tentang bagaimana menjalin dan memperbaiki hubungan,” kata Markham. “Jadi usahakan agar Andalah yang pertama kali minta maaf dan berusaha mengambil hati anak, ketika Anda dan dirinya terlibat pertengkaran.”

Parents, sudahkah Anda mengajarkan makna kata ‘maaf’ pada anak?

Referensi: Today Parents

 

 

Orang tua yang telah memiliki buah hati tentu juga harus memahami bagaimana cara mendidik mereka dengan baik. Jangan sampai saat mendidik dengan cara tertentu justru akan membuat efek negatif pada anak. Misalnya adalah dengan memaksa sang buah hati untuk melakukan hal hal tertentu. Seperti contohnya adalah memaksa anak untuk minta maaf saat mereka melakukan kesalahan tertentu.

Memaksa Si Kecil Minta Maaf Bukan Tindakan yang Tepat

Seringkali seorang anak akan menangis akibat hal hal tertentu. Misalnya adalah akibat berebut mainan dengan temannya. Saat mereka berebut mainan tersebut, seringkali para orang tua akan menyuruh sang anak untuk segera meminta maaf. Hal ini dilakukan oleh para orang tua untuk menutupi rasa malu di hadapan orang tua yang lainnya. Tak hanya itu, hal tersebut dimaksudkan agar si kecil mengetahui bahwa ia bersalah.

jangan memaksa anak jujur Anak Mulai Mogok Sekolah

Akan tetapi, menurut Laura Markham hal tersebut merupakan sebuah kekeliruan. Namun memang pada dasarnya seorang anak yang meminta maaf akan memperbaiki hubungannya dengan teman yang lainnya. Karena saat memaksa anak untuk meminta maaf, hal tersebut akan membuat dirinya justru merasa malu dan marah. Si kecil juga belum menyadari bahwa dirinya telah melakukan kesalahan yang mengharuskan ia untuk meminta maaf.

tau memaksa anak untuk jujur

Tindakan yang Sebaiknya Dilakukan Orang Tua

Tindakan yang sebaiknya dilakukan oleh orang tua adalah membuat anaknya menyadari terlebih dahulu mengenai apa yang telah mereka lakukan. Namun hal ini tidak diartikan bahwa orang tua tidak perlu mengajarkan untuk meminta maaf. Saat anak melakukan kesalahan, tunjukkan apa yang sebaiknya ia lakukan untuk memperbaiki kesalahan tersebut. Usahakan bahwa Andalah yang akan pertama kali meminta maaf dan juga mengambil hati si buah hati.

jagan memaksa anak itu

Seorang anak merupakan peniru dari orang tuanya. Anak anak akan belajar dari orang tuanya mengenai banyak hal. Misalnya adalah belajar untuk menjalin dan juga memperbaiki hubungan dengan orang lain. Tanpa memaksa sang anak, Anda bisa memberikan contoh kepada mereka mengenai hal hal yang sebaiknya dilakukan. Misalnya adalah memberikan contoh meminta maaf saat mereka melakukan sebuah kesalahan.

Cerita mitra kami
Bukan Belajar Komputer, Ini Lima Aktivitas Seru untuk Mengenalkan Keterampilan Berpikir Komputasional pada Anak
Bukan Belajar Komputer, Ini Lima Aktivitas Seru untuk Mengenalkan Keterampilan Berpikir Komputasional pada Anak
8 Rahasia Agar Anak Cerdas
8 Rahasia Agar Anak Cerdas
8 Eksperimen Sains Sederhana yang Dapat Dilakukan Anak dan Orang Tua di Rumah
8 Eksperimen Sains Sederhana yang Dapat Dilakukan Anak dan Orang Tua di Rumah
10 Kiat Mendidik Anak Berbakat di Sekolah, Wawasan Orang Tua Penting
10 Kiat Mendidik Anak Berbakat di Sekolah, Wawasan Orang Tua Penting

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

jpqosinbo

  • Halaman Depan
  • /
  • Prasekolah
  • /
  • Memaksa Anak Minta Maaf Bukan Tindakan Bijaksana, Mengapa?
Bagikan:
  • Sepeda Roda Tiga vs Balance Bike, Mana yang Terbaik untuk Anak?

    Sepeda Roda Tiga vs Balance Bike, Mana yang Terbaik untuk Anak?

  • Dyspraxia Pengaruhi Kemampuan Kognitif Anak, Ini Penyebab dan Gejalanya!

    Dyspraxia Pengaruhi Kemampuan Kognitif Anak, Ini Penyebab dan Gejalanya!

  • 5 Jenis Buku Edukasi Anak yang Pasti disukai Balita

    5 Jenis Buku Edukasi Anak yang Pasti disukai Balita

  • Sepeda Roda Tiga vs Balance Bike, Mana yang Terbaik untuk Anak?

    Sepeda Roda Tiga vs Balance Bike, Mana yang Terbaik untuk Anak?

  • Dyspraxia Pengaruhi Kemampuan Kognitif Anak, Ini Penyebab dan Gejalanya!

    Dyspraxia Pengaruhi Kemampuan Kognitif Anak, Ini Penyebab dan Gejalanya!

  • 5 Jenis Buku Edukasi Anak yang Pasti disukai Balita

    5 Jenis Buku Edukasi Anak yang Pasti disukai Balita

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
  • Tumbuh Kembang
  • Parenting
  • Kesehatan
  • Gaya Hidup
  • Home
  • TAP Komuniti
  • Beriklan Dengan Kami
  • Hubungi Kami
  • Jadilah Kontributor Kami
  • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Vietnam flag Vietnam
© Copyright theAsianparent 2025. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti