Virus Omicron disebut-sebut lebih cepat menular daripada virus corona varian lainnya. Beberapa laporan mengatakan bahwa virus ini memiliki gejala yang lebih ringan. Meski demikian, mata rantai penularannya tentu saja harus diputus. Salah satunya menggunakan masker untuk mencegah virus omicron.
Artikel terkait: Promil Sehat Selama Pandemi: Cek Infertilitas hingga Vaksinasi Covid-19
Masker Kain Tidak Efektif
Melansir dari NPR, para ahli mengatakan bahwa masker untuk mencegah virus Omicron adalah masker tipe N95 atau respirator filter tingkat tinggi. Hal ini disampaikan oleh Linsey Marr, seorang peneliti di Virginia Tech yang mempelajari bagaimana virus menular melalui udara. Ia pun mengatakan bahwa masker kain tidak dapat mencegah penularan virus corona Omicron.
“Masker kain tidak akan memutus penularan Omicron,” Kara Marr.
Marr mencatat bahwa data awal dari para ilmuwan di Universitas Hong Kong telah menunjukkan bahwa Omicron dapat menyebar 70 kali lebih cepat di dalam jaringan saluran pernapasan manusia daripada varian delta. Studi itu juga menemukan bahwa Omicron mencapai tingkat yang lebih tinggi di jaringan saluran pernapasan 48 jam setelah infeksi, dibandingkan dengan delta.
Lebih lanjut, Dr. Abraar Karan, seorang dokter penyakit menular di Universitas Stanford mengatakan bahwa partikel virus dari orang yang menular dapat bertahan di udara di dalam ruangan selama beberapa menit atau bahkan berjam-jam setelah mereka meninggalkan ruangan dalam beberapa situasi.
“Saya pikir orang perlu menyadari bahwa penularan di sini dapat terjadi bahkan ketika Anda tidak berada di dekat seseorang,” katanya.
Artikel terkait: Bersiap Parents, Vaksinasi COVID-19 Anak 6-11 Akan Dimulai 24 Desember 2021
Masker untuk Mencegah Virus Omicron
Mengingat semua ini, seseorang perlu masker yang dapat memblokir partikel virus. Tidak seperti masker kain, respirator N95, KN95, dan KF94 semuanya terbuat dari bahan dengan muatan elektrostatis, yang benar-benar menarik partikel-partikel ini saat mereka mengambang dan mencegah Anda menghirup partikel-partikel itu.
Bahan dalam masker bedah juga memiliki muatan elektrostatis. Namun, masker bedah cenderung longgar, tidak seperti masker tipe respirator N95, KN95, dan KF94 yang pas, tanpa celah ketika digunakan.
KN95 cenderung sedikit lebih nyaman daripada N95, tetapi produk palsu terus menjadi masalah. Untuk perlindungan maksimal, pastikan N95 Anda juga pas, memblokir di sekitar mulut dan hidung Anda. Meski demikian, masker bedah lebih murah daripada respirator. Jika biaya merupakan faktor yang dipertimbangkan dalam membeli masker, setidaknya pertimbangkan untuk menggunakan masker secara dobel dengan masker kain.
Kapan Sebaiknya Menggunakan Masker?
Waktu yang tepat untuk memakai masker adalah ketika Anda melakukan perjalanan dengan menggunakan angkutan umum, termasuk ketika berada di bandara dan pesawat terbang. Selain itu, Anda juga harus memakai masker saat berada di dalam ruangan di toko kelontong atau tempat umum lainnya.
Selain mengenakan masker, Anda juga tetap harus melakukan jaga jarak, mencuci tangan, mengurangi mobilitas, dan menjauhi kerumunan. Cara ini sangat efektif untuk memutus mata rantai penularan virus Omicron yang saat ini juga sudah masuk di Indonesia.
Artikel terkait: Sembuh dari COVID-19, Choi Siwon Super Junior Siap Beraktivitas Lagi
***
Demikian masker untuk mencegah virus Omicron yang meliputi N95, KN95, dan KF94. Harga ketiga jenis masker tersebut memang bisa dibilang cukup mahal. Jika biaya menjadi hal yang Anda pertimbangkan, pakailah masker bedah dengan dilapisi masker kain di bagian luarnya. Cara ini juga terbukti cukup efektif untuk mencegah penularan virus corona baru varian Omicron.
Baca juga:
DKI hingga Papua Barat, 6 Provinsi Ini Alami Kenaikan Kasus COVID-19 Jelang Nataru
Waspada! Penggunaan Masker Katup Bisa Picu Penularan Varian Covid-19 Omicron