Mewabahnya virus corona membuat masyarakat panik dan tak sedikit yang berinisiatif memborong masker mulut dan hand sanitizer di supermarket sebagai langkah pencegahan.
Fenomena ini tak pelak membuat harga masker melonjak hingga 10x lipat dari harga normal. Menyikapi kelangkaan masker di pasaran akibat harga yang tidak masuk akal, Presiden Joko Widodo menginstruksikan polisi menindak tegas oknum tidak bertanggung jawab yang mengambil keuntungan pribadi dari wabah yang sedang terjadi.
Melansir laman Kompas.com, polisi menggerebek 12 lokasi yang diduga menimbun masker dan hand sanitizer untuk kemudian dijual dengan harga fantastis. Lokasi penimbunan tersebar di delapan titik di Indonesia yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten, Kepulauan Riau, Sulawesi Selatan, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Timur.
Mirisnya, lima dari 12 kasus yang terungkap ditemukan di Jakarta untuk kemudian diekspor ke luar negeri. Dari penggerebekan ini, polisi menyita jutaan lembar masker aneka merk yang siap dijual melalui platform media sosial. Kendati masih diragukan efektivitasnya, pencarian masker mulut meningkat tajam sejak virus jenis baru Covid-19 tersebut merebak.
Penelitian: Terlalu sering menggunakan masker mulut sebabkan kulit lebih sensitif
Belum lama, penelitian menunjukkan penggunaan masker terlalu lama membuat kulit seseorang lebih sensitif dan rawan jerawat di area kulit yang tertutup masker. Zhou Ke Jia, seorang dokter asal Paragon Medical Center mengemukakan risiko sensitivitas kulit akan meningkat jika mengenakan masker berpori.
Saat kita mengenakan masker dan bernapas, suhu dan kelembapan kulit meningkat sehingga menciptakan lingkungan ideal untuk bakteri berkembang biak. Inilah yang membuat kulit lebih mudah sensitif dan tersumbat kotoran.
Memakai masker dalam waktu lama juga dapat meninggalkan bekas pada kulit. Dr. Zhou menganjurkan pentingnya melakukan perawatan kulit secara rutin selama pemakaian masker sekali pakai ini.
Lantas, kondisi kulit seperti apa yang sudah siap menggunakan masker?
Rutin memakai pelembap setiap hari, hal ini dapat mengurangi kemungkinan kulit sangat kering atau berminyak. Terutama karena Indonesia adalah negara tropis yang secara alami menghasilkan lebih banyak minyak dan rentan berjerawat.
Selain itu, pelembap membantu menyamarkan noda pada kulit. Perlu diketahui bahwa waktu terbaik untuk menggunakan pelembap adalah setelah mandi atau setelah terjadi pengelupasan kulit.
Pilihlah pelembap berbahan dasar air yang ringan, juga gunakan alas bedak yang lebih ringan untuk mencegah pori-pori tersumbat.
Artikel terkait: Masker langka dan mahal, ayah dan anak penyintas kanker: “Kami sangat butuh”
Pemakaian masker mulut untuk cegah virus corona, sejauhmana bisa dilakukan?
Pasca diumumkannya dua warga negara Indonesia positif terjangkit virus corona, orang rela membeli masker dengan harga setinggi langit. Namun, perlu diketahui orang sehat yang memakai masker tidak dianjurkan. Hal ini justru berisiko membuat seseorang terinfeksi virus.
“Centers for Disease Control and Prevention tidak merekomendasikan orang dalam kondisi sehat menggunakan masker untuk melindungi diri dari penyakit pernapasan, tak terkecuali Covid-19,” demikian pernyataan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat dalam laman resminya.
Masker sekali pakai lebih dianjurkan dipakai orang yang telah menunjukkan gejala sakit sehingga tidak menularkannya pada orang lain. Penggunaan masker juga diutamakan untuk petugas kesehatan dan orang yang menunggui pasien yang sedang dirawat di rumah sakit akibat virus, baik itu di rumah maupun di fasilitas layanan kesehatan.
Melansir laman Forbes, Eli Perencevich selaku profesor kedokteran dan epidemiologi di Fakultas Kedokteran Universitas Iowa menekankan kebanyakan orang menggunakan masker tidak mengikuti prosedur. Bukannya melindungi diri dari penyakit, pengguna malah rentan terserang infeksi.
“Rata-rata orang sehat tidak perlu memakai masker. Tidak ada bukti bahwa memakai masker pada orang sehat dapat melindunginya dari penyakit,” jelas Perencevich. Hal ini disebabkan orang yang memakai masker akan lebih sering menyentuh wajah sehingga risiko infeksi meningkat.
Artikel terkait: Jangan sembarangan! Ini etika batuk dan bersin, cegah penularan virus corona
Untuk pencegahan virus, CDC menyarankan bagi orang yang sakit sebaiknya tetap tinggal di rumah dan menghindari kontak dekat dengan orang lain. Daripada sibuk di mana bisa mendapatkan masker mencuci tangan dengan sabun dan air bersih secara teratur merupakan cara terbaik melindungi diri dari virus.
Karen Fleming, PhD, seorang profesor biofisika di Johns Hopkins University menjelaskan virus corona adalah virus yang memiliki pelindung atau lapisan membran lipit luar.
Mencuci tangan secara teratur ampuh melarutkan lapisan lemak berminyak tersebut sekaligus membunuh virus. Jika memungkinkan bawalah cairan pembersih tangan sebagai antisipasi Anda sulit mendapat air bersih di tempat umum setelah menyentuh wajah atau permukaan lain yang mengandung kuman (seperti gagang pintu).
Semoga informasi ini bermanfaat.
Sumber: Laman resmi CDC, theAsianparent Singapura
Baca juga :
Cara memakai masker yang benar menurut WHO untuk cegah penyebaran virus corona