Simak, Berbagai Masalah Menstruasi pada Anak Perempuan yang Wajib Parents Ketahui!

Ketahui lebih lanjut penyebab masalah menstruasi yang sering terjadi.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Apakah Parents memiliki anak perempuan berusia 11-14 tahun? Umumnya, pada rentang umur tersebut, perempuan akan mengalami menstruasi sebagai salah satu tanda pubertas. Sayangnya, tidak semua siklus menstruasi berjalan normal. Ada beberapa anak perempuan yang mengalami masalah menstruasi.

Pada tahun-tahun pertama menstruasi, sering terjadi siklus anovulasi, dapat mencakup 50% siklus, tetapi kebanyakan siklus biasanya dalam kurun waktu 21-45 hari, dan berlangsung 2-7 hari (rata-rata 5 hari). Pada siklus menstruasi normal, seorang perempuan akan kehilangan sekitar 30-40 mL darah, atau menggunakan sekitar 3-6 pembalut atau tampon sehari. Kehilangan darah lebih dari 80 mL atau perdarahan yang persisten lebih dari 7 hari, dapat mengindikasikan adanya abnormalitas pada siklus menstruasi.

Namun tahukah, sebelum membahas lebih lanjut mengenai haid pada anak perempuan, ada beberapa masalah menstruasi yang wajib Parents ketahui. 

Berikut penjelasan dr. Kelby Lesmana, seorang embriologist dari Pusat Fertilitas Bocah Indonesia (@bocahindonesia_) dalam Kulgram theAsianparent bertajuk “Seputar Menstruasi yang Wajib Parents Ketahui”.

Inilah Berbagai Masalah Menstruasi yang Sering Terjadi

Dr. Kelby menyebutkan ada beberapa masalah menstruasi yang sering terjadi pada perempuan. Umumnya, yaitu:

  1. Amenorrhea
  2. AUB (Abnormal Uterine bleeding)
  3. Dysmenorrhea (rasa nyeri yang berlebihan pada saat menstruasi).

Penyebab Masalah Menstruasi

1. Amenorrhea

Amenore atau amenorrhea adalah tidak adanya menstruasi, sering didefinisikan sebagai hilang satu atau lebih periode menstruasi. Jenis gangguan menstruasi ini memiliki 2 tipe. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Amenore primer merupakan kondisi tidak terjadi menstruasi setelah menginjak usia 15 tahun (atau 3 tahun setelah munculnya ciri seks sekunder), dengan pertumbuhan pubertas yang normal. Bahkan bisa juga, tidak tumbuh ciri seks sekunder pada usia 13 tahun. Penyebab paling umum dari amenore primer berhubungan dengan kadar hormon, meskipun masalah anatomi juga dapat menyebabkan amenore.

Sementara, amenore sekunder adalah kondisi tidak terjadinya menstruasi dalam 6 bulan. Kehamilan adalah penyebab paling umum dari amenore sekunder, meskipun masalah dengan hormon juga dapat menyebabkan amenore sekunder.

Dilansir dari laman Mayo Clinic, amenore dapat terjadi karena berbagai alasan. Beberapa normal, sementara yang lain mungkin merupakan efek samping dari pengobatan atau tanda masalah medis.

Amenore Alami

Selama perjalanan hidup Anda yang normal, Anda mungkin mengalami amenore karena alasan alami, seperti:

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan
  • Kehamilan
  • Menyusui
  • Menopause

Kontrasepsi

Beberapa orang yang mengonsumsi pil KB (kontrasepsi oral) mungkin tidak mengalami menstruasi. Bahkan setelah menghentikan pil KB, mungkin diperlukan beberapa waktu sebelum ovulasi teratur dan menstruasi kembali. Kontrasepsi yang disuntikkan atau ditanamkan juga dapat menyebabkan amenore, seperti halnya beberapa jenis alat kontrasepsi.

Obat-Obatan

Obat-obatan tertentu dapat menyebabkan periode menstruasi berhenti, termasuk beberapa jenis:

  • Antipsikotik
  • Kemoterapi kanker
  • Antidepresan
  • Obat tekanan darah
  • Obat alergi

Faktor Gaya Hidup

Terkadang, faktor gaya hidup berkontribusi terhadap amenore, misalnya:

  • Berat badan rendah

Berat badan yang terlalu rendah, sekitar 10% di bawah berat normal dapat mengganggu banyak fungsi hormonal dalam tubuh, berpotensi menghentikan ovulasi. Perempuan yang memiliki gangguan makan, seperti anoreksia atau bulimia, sering kali berhenti menstruasi karena perubahan hormonal yang tidak normal ini.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan
  • Olahraga berlebihan

Perempuan yang berpartisipasi dalam aktivitas yang membutuhkan latihan keras, seperti balet, mungkin mengalami gangguan siklus menstruasi. Beberapa faktor bergabung untuk berkontribusi pada hilangnya periode pada atlet, termasuk lemak tubuh rendah, stres dan pengeluaran energi yang tinggi.

  • Stres 

Stres mental untuk sementara dapat mengubah fungsi hipotalamus atau area otak yang mengontrol hormon yang mengatur siklus menstruasi. Ovulasi dan menstruasi dapat berhenti sebagai hasilnya. Periode menstruasi yang teratur biasanya dilanjutkan setelah stres berkurang. 

2. AUB (Abnormal Uterine Bleeding)

Pendarahan uterus abnormal atau Abnormal Uterine Bleeding (AUB) adalah perdarahan dari rahim yang lebih lama dari biasanya atau yang terjadi pada waktu yang tidak teratur. Pendarahan mungkin lebih berat atau lebih ringan dari biasanya dan sering terjadi atau secara acak. AUB dapat terjadi:

  • Seperti bercak atau pendarahan di antara menstruasi
  • Setelah berhubungan seks
  • Untuk hari yang lebih lama dari biasanya
  • Lebih berat dari biasanya
  • Setelah menopause

Dr. Kelby menyebutkan, ada beberapa penyebab masalah menstruasi ini, yaitu:

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan
  • Gangguan ovulasi
  • Sindrom polikistik ovarium atau polycystic ovarian syndrome (PCOS)
  • Perdarahan menstruasi berlebihan (menorrhagia), seperti kehilangan darah >80 mL atau perdarahan >7 hari pada setiap siklus menstruasi. Bahkan, dapat terjadi karena defisiensi faktor pembekuan darah. 
  • Perdarahan di antara siklus menstruasi, seperti kehamilan, infeksi menular seksual (Chlamydia, Trichomoniasis, Gonorrhoeae, Herpes SImplex, Human papillomavirus), hingga iatrogenik (seperti penggunaan kontrasepsi oral atau steroid).

Karena ada begitu banyak penyebab perdarahan menstruasi yang tidak normal, dokter akan menggunakan kerangka kerja yang disebut “PALM-COEIN” untuk membantu menentukan penyebab masalah menstruasi. 

PALM-COEIN adalah singkatan dari polip, adenomiosis, leiomioma, keganasan, koagulopati, disfungsi ovulasi, endometrium, iatrogenik, dan belum terklasifikasi. Lebih dari satu penyebab perdarahan uterus abnormal dapat muncul pada satu waktu. 

3. Dysmenorrhea

Dismenore adalah rasa nyeri yang berlebihan pada saat menstruasi. Masalah menstruasi ini ditandai dengan kram menstruasi yang parah dan sering serta nyeri selama periode Anda. Dismenore mungkin primer atau sudah ada sejak awal periode. Mungkin juga sekunder atau terjadi karena kondisi yang mendasarinya.

Perempuan dengan dismenore primer memiliki kontraksi rahim yang tidak normal karena ketidakseimbangan kimia dalam tubuh. Misalnya, zat kimia prostaglandin mengontrol kontraksi rahim.

Sedangkan, dismenore sekunder disebabkan oleh kondisi medis lain, paling sering endometriosis. Ini adalah kondisi di mana jaringan endometrium tertanam di luar rahim. Endometriosis sering menyebabkan perdarahan internal, infeksi, dan nyeri panggul.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Penyebab lain dari dismenore sekunder bisa saja penyakit radang panggul (PID), fibroid rahim, kehamilan abnormal (keguguran atau hamil di luar rahim atau ektopik), atau infeksi, tumor, atau polip di rongga panggul.

Gejala dismenore yaitu:

  • Kram di perut bagian bawah
  • Sakit di perut bagian bawah
  • Nyeri punggung bawah
  • Nyeri menjalar ke kaki
  • Mual
  • Muntah
  • Diare
  • Kelelahan
  • Kelemahan
  • Pingsan
  • Sakit kepala.

Perempuan yang mengalami haid sebelum usia 11 tahun berisiko mengalami masalah menstruasi ini. Gangguan haid ini dapat terjadi pada siklus menstruasi yang normal, atau berkaitan dengan AUB.

Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan

Dr. Kelby menyarankan, bagi Parents yang memiliki anak perempuan di usia subur ini wajib memerhatikan hal-hal berikut:

  • Pertumbuhan seks sekunder normal, tetapi belum menstruasi hingga usia 15 tahun, atau 3 tahun setelah payudara mulai tumbuh
  • Tumbuhnya ciri seks sekunder laki-laki pada perempuan (hirsutisme)
  • Usia menstruasi atau menarche yang terlalu dini
  • Pola siklus menstruasi 12 bulan terakhir
  • Durasi dan beratnya perdarahan menstruasi
  • Nyeri pinggang terkait menstruasi
  • Riwayat aktivitas seksual
  • Riwayat penyakit kronik, konsumsi obat-obatan dan/atau suplemen
  • Riwayat gangguan perdarahan pada individu/keluarga
  • Riwayat penggunaan kontrasepsi hormonal
  • Riwayat tindakan pembedahan dan komplikasi yang pernah terjadi
  • Tanda dan gejala keganasan (discharge vagina yang berbau menyengat, berat badan turun tanpa sebab yang jelas, lemas)
  • Pertumbuhan yang tidak sesuai dengan anak-anak remaja yang seusianya.

Jika anak mengalami salah satu atau beberapa hal tersebut, lebih baik konsultasikan kepada dokter spesialis kandungan dan kebidanan atau Obgyn guna mencegah terjadinya masalah menstruasi di kemudian hari.

Semoga informasi tersebut bermanfaat ya, Parents!

***

 

Baca Juga:

Jangan Remehkan Nyeri Haid Karena Endometriosis, Perempuan Butuh Support System yang Kuat

Simak! Inilah Cara Mengatasi Nyeri Haid yang Mengganggu

Waspada, ini tanda sakit menstruasi yang tidak normal!