Legenda sepak bola Diego Maradona meninggal karena serangan jantung pada usia 60 tahun setelah memberi tahu keponakannya bahwa ia merasa tidak enak badan.
“Saya merasa sakit,” katanya saat itu, lalu kembali tidur. Ia meninggal di kediamannya yang terletak di mansion yang ada di Tigre, Buenos Aires.
Dua minggu sebelum meninggal, Senin (2/11/2020), Maradona baru saja menjalani operasi akibat pembekuan darah di otaknya (subdural hematoma) di Rumah Sakit Ipensa. Tim forensik menyebut penyebab legenda sepak bola Diego Maradona meninggal adalah serangan jantung.
8 Fakta Diego Maradona Meninggal
1. Sempat Mengeluh Sakit Sebelum Ditemukan Meninggal
Pada Rabu (25/11/2020) pagi, Maradona turun dari kamarnya untuk sarapan. Wajahnya pucat dan ia juga mengeluh kedinginan.
“Me siento mal,” katanya saat itu kepada keponakannya yang artinya “Saya merasa sakit.” Setelah itu ia kembali ke kamarnya dan tidur.
Sesaat sebelum tengah hari, seorang perawat menemukan Maradona di dalam kamarnya sudah tak bernyawa. Ia menelepon untuk meminta bantuan, namun sayang Maradona sudah meninggal sebelum paramedis tiba.
Paramedis tetap melakukan upaya meski sadar tidak akan berhasil untuk menghidupkannya kembali.
Selama beberapa minggu ini Maradona tinggal di Mansion Buenos Aires, San Andres Utara, Argentina. Ia pindah ke sana setelah meninggalkan rumah sakit pada 11 November lalu.
2. Penyebab Maradona Meninggal: Murni Serangan Jantung
Tim paramedis lalu membawa jenazah pensiunan pesepak bola itu ke rumah sakit terdekat untuk diotopsi. Usai otopsi, Kepala kejaksaan John Broyad memberikan keterangannya dengan mengatakan bahwa sejauh ini tidak ditemukan tanda-tanda kriminalitas.
Pemilik ‘Gol Tangan Tuhan’ itu meninggal karena serangan jantung sekitar pukul 12 siang waktu setempat.
Hingga kini belum ada satu pun dari anggota keluarga pesepak bola itu yang memberikan komentar resmi ke publik.
Dan rencananya jenazah Maradona dijadwalkan akan dibawa dan disemayamkan di rumah presiden Argentina, Alberto Fernandez di Casa Rosada, Olivos, Argentina, pada Kamis (26/11/2020) pagi ini.
3. Meninggalkan 8 Orang Anak
Maradona meninggalkan lima orang anak. Mereka adalah Dalma Nerea (33) dan Gianinna Dinorah (31) dari istri pertamanya dan satu-satunya yang dinikahinya, Claudia Villafane (58). Keduanya menikah pada 7 November 1984, dan bercerai pada tahun 2004.
Anak-anak Maradona dari perempuan lain sebenarnya masih banyak. Namun ia tidak mau mengakui mereka. selama ini Maradona memang terkenal suka bermain perempuan.
Namun di tahun 2019 ia baru mengakuinya dan resmi menjadi bapak dari 8 orang anak. Beberapa di antaranya adalah Diego Junior Sinagra (34) anaknya dari Christina Sinagra, Jana (23) anaknya dengan Valeria Sabalain, serta Joana, Lu, dan Javielito yang ibunya berasal dari Kuba dan identitasnya dirahasiakan hingga sekarang.
Maradona sempat tinggal di Kuba saat menjalani rehabilitasi kecanduan narkoba. Dan anaknya yang paling muda adalah Diego Fernando (7), anaknya dari Veronica Ojeda.
Terakhir, Diego Maradona dikabarkan berpacaran dengan Rocio Oliva yang usianya terpaut 30 tahun. Di tahun 2018 keduanya memutuskan berpisah.
4. Tiga Hari Berkabung Argentina
Kematian Diego Maradona meninggalkan duka yang dalam bagi seluruh rakyat Argentina. Orang yang sangat mereka cintai dan banggakan sudah tiada. Presiden Argentina Alberto Fernandez pun menetapkan selama tiga hari ini sebagai hari berkabung.
Setelah mengetahui kepergian sang legenda, ribuan penggemarnya turun ke jalan Buenos Aires dan Napoli di Italia untuk memberikan penghormatan terakhir bagi Kapten tim juara Piala Dunia 1986 itu.
Banyak juga dari antara mereka yang berdiri di pintu masuk Club de Gimnasia y Esgrima La Plata, klub sepak bola di Buenos Aires yang dikelola Maradona sejak September tahun lalu. Mereka menggantungkan spanduk dengan wajah legenda di mana sang ibunda, Dalma Salvadora Franco, juga dilukis di atasnya.
Kemarin malam juga, Rabu (25/11/2020), menjelang pertandingan Liga Champions, semua stadion di seluruh Eropa terdiam.
5. Sebelum Meninggal, Maradona Sempat Bolak-balik Masuk Rumah Sakit
Sejak 2015 ia sudah beberapa kali keluar masuk rumah sakit untuk menjalani operasi. Di tahun itu ia menjalani operasi bypass lambung akibat berat badannya yang berlebih. Lalu 2019 Maradona dua kali masuk rumah sakit karena perdarahan lambung dan masalah pada lutut kanannya. Dan yang terakhir, pada awal November lalu, Maradona menjalani operasi subdural hematoma atau pembekuan darah di otak.
Selain itu, sejak dulu ia juga punya masalah dengan ketergantungan kokain. Ia menggunakan kokain pertama kali tahun 1983 di Barcelona.
6. Maradona Meninggal, Banjir Ucapan Duka dari Para Pesepak Bola Dunia
Ucapan bela sungkawa mengalir dari berbagai pihak, terutama para pesepak bola dunia. Berikut ini ucapan duka mereka untuk sang legenda.
“Sebuah hari menyedihkan untuk rakyat Argentina dan bagi dunia sepak bola. Dia meninggalkan kita, tetapi tidak akan menghilang, karena Diego itu abadi. Saya menyimpan kenangan indah bersamanya dan saya ingin menggunakan kesempatan untuk mengirim belasungkawa kepada semua keluarga dan rekannya.” -Lionel Messi, Barcelona-
“Saya akan merindukanmu, Diego. Namun bagi saya, kamu tidak mati. Saya tak bisa mengungkapkan perasaan saya dengan kata-kata….” -Eric Cantona, Legenda Sepak Bola Manchester United-
“Hari ini saya mengucap selamat tinggal kepada seorang sahabat, dan dunia mengucap selamat tinggal kepada sosok jenius. Salah satu dari yang terbaik sepanjang sejarah. Sosok penyihir yang tak bisa dibandingkan. Ia pergi terlalu cepat, tapi meninggalkan warisan yang tak terbatas dan kehampaan yang tak bisa terisi. Istirahatlah dalam damai, jagoan. Anda tak akan pernah terlupakan.” -Christiano Ronaldo, Juventus-
“Betapa kabar yang menyedihkan. Saya kehilangan sahabat yang luar biasa dan dunia kehilangan legenda. Ada banyak yang bisa dikatakan. Namun, saat ini, semoga Tuhan memberikan kekuatan kepada anggota keluarganya. Saya harap, suatu hari nanti, kami bisa bermain sepak bola bersama di langit.” -Pele, Legenda Sepak Bola Brazil-
7. Keinginan Maradona Sebelum Meninggal
Diego Armando Maradona Franco lahir pada 30 Oktober 1960. Ia tumbuh dan tumbuh di Villa Fiorito, sebuah kota kumuh di selatan Ibu Kota Buenos Aires.
Sejak dini ia sangat suka bermain bola dan berniat untuk menjalani uji coba di klub Argentinos Juniors. Namun ayahnya yang seorang buruh pabrik melarangnya, dengan alasan tak punya cukup uang untuk membiayai perjalanan. Sedangkan sang ibu, Dona Tota, ingin sekali agar anak sulungnya itu bisa menjadi seorang akuntan.
Legenda sepak bola itu pernah membuat pengakuan yang menakjubkan dalam sebuah wawancara TV 15 tahun lalu. Saat itu ia mengungkapkan, “Menjadi tua dengan cucu-cucunya akan berarti kematian yang damai baginya.”
Saat itu wartawan yang berhadapn dengannya juga bertanya, apa yang akan dikatakannya di batu nisannya jika ia meninggal nanti.
“Terima kasih telah bermain sepak bola karena olahraga itulah yang memberi saya kebahagiaan dan kebebasan paling besar dan itu seperti menyentuh langit dengan tangan saya. Berkat bolanya.” Itu jawaban Maradona.
“Ya, batu nisan saya akan bertuliskan, “Berkat bolanya,” tegasnya lagi saat itu.
8. Karier Diego Maradona di Sepak Bola
Diego Maradona adalah pesepakbola terbaik dalam sejarah sepakbola dunia. Selain “Si Tangan Tuhan” ia juga dijuluki “El Pibe de Oro” (Anak Emas), julukan yang melekat hingga akhir kariernya.
Ia terkenal karena kemampuan bermainnya yang menakjubkan. Sepanjang kariernya ia beberapa kali pindah klub sepak bola. Di antaranya adalah Argentinos Juniors (1976), Barcelona (1982, Napoli (1984), Sevilla (1992), Newell’s Old Boys (1993), Argentina Boca Juniors (1995). Sudah
Ia tercatat mendapat banyak trofi bergengsi di level klub. Di antaranya Copa del Rey (1983), Supercopa de Espana (1983), Serie A (1987, 1990), Coppa Italia (1987). UEFA Cup (1989), dan Supercoppa Italiana (1990).
Catatan prestasi Maradona timnas Argentina juga luar biasa. Tahun 1977 merupakan awal kariernya di timnas dengan bergabung di timnas Argentina U-20 selama dua musim. Tahun 1989 ia berhasil membawa timnas Argentina U-20 juara Piala Dunia.
Setelah itu, mewakili negaranya ia tercatat tampil di empat edisi Piala Dunia (Spanyol 1982, Meksiko 1986, Italia 1990, Amerika Serikat 1994). Dan puncak kesuksesannya tatkala ia berhasil membawa Timnas Argentina senior menjuarai Piala Dunia 1986 di Meksiko, mengalahkan Inggris berkat ‘Tangan Tuhannya’.
Diego Maradona yang gantung sepatu pada 1997.
***
Itulah beberapa fakta tentang Maradona yang meninggal. Kepergiannya menyisakan duka bagi keluarga juga para fansnya dari seluruh dunia. Selamat jalan Maradona, semoga jiwamu tenang di sisi Tuhan.
Baca juga:
Sean Connery, Aktor Legendaris Pemeran James Bond Meninggal Dunia
10 Tahun Melawan Kanker, Gitaris Legendaris Eddie Van Halen Meninggal Dunia
Sobat Ambyar berduka, Didi Kempot meninggal dunia pagi ini
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.