Setelah berjuang 10 tahun melawan kanker, gitaris grup band Van Halen, Eddie Van Halen meninggal dunia karena kanker pada usia 65 tahun. Adalah Valerie Bertinelli, mantan istri dan ibu dari anak tunggal mereka, yang mengabarkan berita ini pertama kali. Ia mengunggah berita memilukan ini di akun pribadi Instagramnya, Selasa (6/10/2020).
“40 tahun yang lalu hidup saya berubah selamanya ketika saya bertemu kamu. Kamu memberi saya satu cahaya sejati dalam hidup saya, putra kita, Wolfgang. Kamu melewati semua perawatan menantang untuk kanker paru-paru dengan semangat dan senyuman nakal itu. Saya dan Wolfie sangat bersyukur ada di saat-saat terakhirmu. Sampai jumpa di kehidupan kita selanjutnya, Cintaku,” tulis Valerie.
Berikut ini berita lengkap tentang Eddie Van Halen meninggal karena kanker paru.
Eddie Van Halen Meninggal karena Kanker Setelah Berjuang 10 Tahun
Mengembuskan Napas Terakhir Ditemani Orang Terkasih
Pada laman TMZ disebutkan, laki-laki bernama lengkap Edward Lodewijk Van Halen itu meninggal karena kanker paru di Rumah Sakit St. John di Santa Monica, Amerika Serikat, pada Selasa, 6 Oktober 2020.
Saat mengembuskan napas terakhirnya, Eddie ditemani istrinya, Janie Liszewski, putranya dari istri pertamanya, Wolfgang, Valerie Bertinelli yang merupakan istri pertamanya (bercerai 2007), serta Alex, drummer dan saudara lelaki Eddie.
Seperti yang sudah ketahui, Eddie telah berjuang melawan kanker selama lebih dari satu dekade. Selama setahun ini ia sering keluar masuk rumah sakit, termasuk pada November lalu karena masalah usus dan pencernaan, untuk menjalani program kemoterapi.
Kanker Bukan karena Kebiasaan Merokok, Katanya
Tahun lalu TMZ juga melaporkan, Eddie bolak-balik terbang dari Amerika Serikat ke Jerman selama 5 tahun lamanya untuk mendapatkan perawatan radiasi.
Disinyalir, Eddie menderita kanker karena kebiasaannya merokok selama bertahun-tahun. Namun, hingga akhir hayatnya ia bersikukuh bahwa rokok bukanlah penyebab penyakitnya. Pemicu sel kanker katanya disebabkan kebiasaannya meletakkan pick besi gitar elektrik di mulut selama lebih dari 20 tahun.
“Saya menggunakan pick logam (terbuat dari kuningan dan tembaga) yang selalu saya pegang di mulut saya, tepat di tempat saya mendapatkan kanker di lidah. Maksud saya, saya merokok dan menggunakan banyak obat-obatan dan banyak hal lainnya, tetapi pada saat yang sama paru-paru saya benar-benar bersih. Ini hanya teori saya sendiri, tetapi para dokter mengatakan itu mungkin saja,” Jelas Eddie pada sebuah kesempatan di tahun 2015.
Dalam 72 jam terakhir hidupnya, ia terus berjuang karena kesehatannya menurun drastis. Menurut dokter yang merawatnya, sel kanker pada paru-parunya telah menyebar ke bagian otak dan juga organ lainnya.
Dari Miras, Narkoba, Patah Tulang, Hingga Kanker
Eddie mulai merokok dan minum minuman keras di usia 12 tahun. Sejak itu ia berjuang melawan alkohol dan penyalahgunaan narkoba.
Di tahun 2007 ia direhabilitasi dan menyatakan benar-benar bebas dari narkoba pada 2008. Dan karena alkohol juga ia mengalami nekrosis avaskular kronis di tahun 1995.
Ulah Eddie di atas panggung juga sering menyebabkan masalah. Akibat pertunjukan akrobatik yang dilakukannya di atas panggung, pada tahun 1999 ia mengalami cedera dan harus menjalani operasi penggantian pinggul.
Lalu di tahun 2000 ia mulai menerima pengobatan untuk kanker pada lidahnya. Operasi mengakibatkan ia harus kehilangan sepertiga dari lidahnya. Pada tahun 2002 ia dinyatakan bebas kanker.
Penghormatan dari Orang-orang Terkasih
Kabar kepergian Eddie juga diumumkan putranya, Wolfgang. Wolfgang mengonfirmasikan kabar duka itu lewat akun Twitter di hari kematian ayahnya.
“Saya tak percaya harus menuliskan ini, tetapi ayah saya Edward Lodewijk Van Halen telah kalah dalam perang panjang dan sulitnya melawan kanker pagi ini,” tulis Wolfgang di akun Twitter-nya.
“Dia adalah ayah terbaik yang saya miliki. Setiap momen yang saya bagikan dengannya di dalam dan di luar panggung adalah sebuah hadiah. Hati saya hancur dan saya rasa saya tidak akan pulih sepenuhnya dari kehilangan ini. Aku sangat mencintaimu, Pop,” katanya di akun Instagramnya @wolfvanhalen.
David Lee Roth, vokalis pertama Van Halen, menulikan pesan singkat yang dalam kepada sahabatnya itu di Instagram, “Perjalanan panjang yang begitu hebat….”
“Patah hati dan tidak bisa berkata-kata. Cintaku pada keluarga,” tulis Sammy Hagar yang pernah menggantikan David Lee Roth di posisi vokalis tahun 1986.
Eddie Van Halen yang Meninggal karena Kanker Merupakan Pendiri Band
Eddie adalah gitaris legendaris yang juga salah satu pendiri grup band Van Halen. Ia dan abangnya, Alex, membentuk band pertama mereka bersama dengan tiga anak laki-laki lainnya pada tahun 1972 di Pasadena, Calofornia, AS. Mereka menamakan band tersebut The Broken Combs. Ia bermain gitar, abangnya drum, Michael Anthony pada bass, dan David Lee Roth sebagai vokalis.
Dua tahun kemudian, ia mengganti nama bandnya menjadi Van Halen. Pada waktu itu mereka sering bermain di klub-klub terkenal seperti Whiskey a Go Go. Pada tahun 1977, Warner Records menawarkan Van Halen kontrak rekaman. Eddie lah yang sebagian besar menuliskan lagu-lagu mereka di album pertama.
Setelah merilis album pertamanya, Van Halen mulai dikenal. Single mereka mencapai nomor 19 di tangga musik pop Billboard dan menjadi salah satu debut rock yang paling sukses secara komersial. Albumnya juga dianggap sebagai album heavy metal dan hard rock.
Di awal 1980-an, Van Halen merupakan salah satu artis rock paling sukses. Satu per satu penghargaan mereka dapatkan, bahkan album 1984 meraih lima kali platinum setahun setelah dirilis.
Sejak itu, ia dikenal sebagai salah satu gitaris terbaik dan paling berpengaruh sepanjang masa.
Kini, Eddie Van Halen telah meninggal karena kanker. Meski begitu, karya-karyanya tentu akan selalu dikenang oleh kerabat dan penggemar. Selamat jalan, Legend!
Baca Juga:
Pengalaman buruk membuat Indro 'Warkop' dan Melly Goeslaw putuskan berhenti merokok
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.