Si Kecil Suka Makan Udang? Ini 4 Manfaat dan Risikonya, Wajib Tahu!
Udang menjadi seafood yang kerap difavoritkan semua kalangan, termasuk anak-anak. Lantas apa manfaat udang serta risikonya jika terlalu banyak dikonsumsi?
Udang merupakan jenis seafood yang populer dan sangat disukai oleh anak-anak. Selain memiliki cita rasa yang lezat, udang pun memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, termasuk kesehatan anak-anak. Lantas, apa saja manfaat udang bagi anak?
Udang memang dikenal sebagai jenis seafood yang bisa memicu kolesterol dalam darah, karena satu porsi udang kecil memiliki 200 mg kolesterol. Namun, selama mengonsumsi udang dalam jumlah wajar, justru manfaatlah yang bisa diraih.
Sebelum membahas manfaat udang, Parents juga perlu tahu, lo, manfaat dari konsumsi seafood atau makanan laut.
Manfaat Seafood untuk Anak
Kandungan zat gizi yang berupa protein dan berbagai mineral di dalam seafood menjadikan makanan hasil laut ini memiliki banyak manfaat terutama untuk lauk makan anak. Apa saja manfaatnya? Simak penjelasan berikut ini.
1. Memiliki Nilai Gizi yang Penting untuk Pertumbuhan Anak
Kandungan protein dan mineral di dalamnya dipercaya mampu membantu tubuh memperbaiki dan memproduksi sel-sel baru. Hal itu menjadi sangat penting karena masa kanak-kanak dan remaja adalah masa penting dalam proses pertumbuhan.
Protein yang ada pada seafood pun dapat membantu tubuh si kecil menghasilkan antibodi yang berfungsi untuk melawan infeksi maupun virus. Asam amino essensial yang terkandung didalam makanan laut pun mampu menjadi pelindung untuk si kecil dari segala penyakit serius.
2. Membantu Perkembangan Otak Anak
Mengonsumsi seafood dapat membantu perkembangan otak si kecil. Manfaat ini didapatkan dari kandungan omega-3 yang ada di dalamnya. Pada sebuah studi menyimpulkan bahwa mengonsumsi ikan yang tinggi lemak, dipercaya dapat membantu perkembangan saraf otak penting pada anak-anak.
Manfaat Udang bagi Kesehatan Anak
Udang merupakan salah satu jenis makanan laut yang kaya nutrisi dan aman dikonsumsi oleh si keci. Pada 85 gram udang matang terkandung 84 kalori dan 20 gram protein.
Hewan laut bercangkang ini pun mengandung berbagai mineral penting yang sangat dibutuhkan oleh tubuh, misalnya kalsium, magnesium, fosfor, kalium dan zinc. Selain itu, mengandug asam lemak omega 3 dan omega 6, antioksidan, serta yodium yang baik untuk tubuh.
Menariknya, jenis seafood ini memiliki kandungan lemak yang tergolong rendah, dan pada cangkangnya bisa diolah menjadi kaldu udang dan chitosan. Kaya akan nutrisi baik yang berlimpah, tidak diragukan lagi manfaatnya pun sangat baik untuk si kecil.
Artikel terkait: Makan udang saat hamil punya banyak manfaat, yakin tidak mau coba?
1. Membantu Pembentukan Sel dan Jaringan Tubuh
Protein yang tinggi pada udang sangat bermanfaat untuk pembentukan sel dan jaringan baru di dalam tubuh. Tak hanya itu, kandungan proteinnya mampu memproduksi berbagai enzim dan hormon.
2. Memproduksi Hormon Tiroid
Kadar yodium yang cukup tinggi dipercaya untuk berperan dalam proses metabolisme tubuh. Sebab, fungsi dari yodium adalah memproduksi hormon tiroid.
Hormon tersebut bekerja dan berperan penting dalam proses metabolisme. Jika si kecil kekurangan yodium dapat terkena penyakit gondok dan parahnya mengalami kemandulan.
3. Menjaga Kesehatan Tulang dan Gigi
Kandungan kalsium di dalam udang dapat membantu menjaga kesehatan tulang dan gigi. Tidak hanya itu, kalsium pun berfungsi untuk membantu kerja otot, meningkatkan produksi hormon, dan mempercepat penyembuhan luka.
4. Menjaga Kesehatan Jantung
Sama halnya dengan ikan, udang juga memiliki asam lemak omega 3 dan 6 yang berperan penting terhadap kesehatan jantung.
Risiko Mengonsumsi Udang yang Perlu Parents Waspadai
Di balik manfaatnya, jika mengonsumsi udang secara berlebihan pun akan meningkatkan risiko. Apa saja risiko mengonsumsi udang? Simak ulasannya berikut ini.
1. Memicu Alergi
Jika memiliki pengalaman alergi pada seafood, sebaiknya hindari makan udang. Namun bisa juga melakukan uji alergi terhadap seafood, seperti check nilai alergi dengan pengambilan sampel darah.
Adapun cara sederhana yang bisa dilakukan yaitu amati si kecil ketika diberikan udang sebagai lauk makan. Apalagi jika itu pengalaman pertamanya.
Apabila pada saat makan udang si kecil tidak memiliki masalah, boleh saja diteruskan. Asalkan tidak menimbulkan gejala gatal, ruam, mual, muntah, sakit perut, atau pembengkakan di sekitar wajah.
2. Menyebabkan Tersedak
Untuk menghindari ini terjadi pada si kecil, Parents perlu hati-hati sekali mengolah udang sebagai lauk makannya. Anda bisa membuang cangkangnya, baik di bagian buntut atau kepala.
Sebab jika si kecil tersedak ekor dan kepala udang dapat melukai tenggorokannya.
3. Menimbulkan Keracunan Makanan
Keracunan setelah mengonsumsi udang bisa terjadi apabila udang kurang fresh atau cara memasaknya kurang tepat. Seafood, salah satunya udang, yang dimasak kurang matang atau tidak bersih saat dicuci akan menimbulkan keracunan. Gejala yang ditimbulkan bisa berupa sakit kepala, mual, muntah, dan diare.
4. Meningkatkan Kadar Kolesterol Dalam Darah
Masalah yang umum terjadi dan alasan ahrus membatasi konsumsi udang yaitu karena udang menyebabkan kolesterol. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa dalam satu porsi kecil udang, terdapat 200 mg kolesterol.
Di mana jumlah tersebut sudah melebihi batas asupan kolesterol per-hari. Kadar kolesterol yang tinggi dapat menyebabkan penyakit jantung dan stroke. Oleh karena itu, Parents perlu aware tentang pemberian udang sebagai lauk makan si kecil.
Jenis Seafood yang Baik untuk Anak
Selain udang, masih ada beragam seafood lainnya yang baik diberikan kepada buah hati Parents, dan tentunya memberikan manfaat jika dikonsumsi dalam jumlah wajar. Berikut ini daftarnya.
1. Ikan
Parents sudah bisa mengenalkan ikan kepada si kecil sejak mulai MPASI. Berikan ikan sebanyak 2-3 porsi dalam seminggu. Kandungan gizi di dalam ikan laut banyak mengandung protein, zat besi, dan mineral berkualitas tinggi.
Ada juga beberapa jenis ikan laut seperti, sarden, salmon, dan teri, yang mengandung asam lemak omega 3, DHA, dan vitamin D. Zat-zat tersebut memiliki manfaat untuk kesehatan jantung, tulang, gigi, dan mengembangkan pertumbuhan otak dengan baik.
Artikel terkait: Kapan waktu yang tepat memberikan udang untuk bayi?
2. Cumi-cumi
Cumi-cumi baiknya mulai diberikan kepada anak pada usia 1-3 tahun. Protein dan mineral banyak terkandung pada jenis seafood ini.
Selain itu, cumi-cumi mengandung vitamin B12, B6, vitamin E, serta selenium. Kandungan gizi itulah yang dapat memperbaiki sel-sel rusak, menjaga kesehatan saraf dan darah, melindungi jantung, sebagai antioksidan, serta membantu pertumbuhan dan menjaga kesuburan.
3. Lobster
Sama dengan cumi dan udang, lobster memang baiknya diberikan kepada anak di usia 1 tahun, tetapi lebih baik di usia 3 tahun. Konsumsi lobster pada anak-anak pun perlu dibatasi, yakni 2-3 porsi dalam seminggu.
Lobster merupakan seafood yang kaya akan zinc, fosfor, vitamin B12, dan vitamin E. Selain itu, juga mengandung protein, vitamin A, kalsium, zat besi, dan omega 3.
Bermanfaat untuk melindungi anak terhadap penyakit tiroid, depresi, dan anemia. Manfaat lain adalah sebagai sumber utama protein yang membantu memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak.
4. Kepiting
Jenis seafood ini memang cukup lezat dan sangat digemari. Dagingnya gurih dan kaya akan kalsium, fosfor, vitamin B2, selenium, omega 3, dan tembaga.
Memiliki banyak manfaat untuk menjaga kesehatan tulang, meningkatkan aktivitas, melindungi jantung, menghilangkan peradangan, meningkatkan kekebalan tubuh, sirkulasi darah.
5. Scallop (Kerang Kampak)
Kerang kampak merupakan jenis seafood yang aman dikonsumsi si kecil. Selain enak dan lezat, kandungan gizinya pun kaya akan manfaat baik untuk tubuh. Gizi yang terdapat di dalamnya adalah selenium, zinc, tembaga, protein, omega 3, vitamin B12, magnesium, fosfor dan zat besi.
Scallop memiliki manfaat untuk menjaga sistem kekebalan tubuh, menjaga fungsi tiroid dan juga fungsi otak. Manfaat baik lainnya adalah membantu pertumbuhan yang sehat dan melindungi dari beberapa penyakit, misalnya kanker, diabetes, dan jantung.
6. Oyster (Kerang Laut)
Oyster adalah jenis seafood berupa kerang laut yang berbentuk pipih. Anak-anak disarankan mengonsumsi ini pada usia 1 tahun, atau baiknya usia 3 tahun.
Kandungan zinc, protein, kalsium dan vitamin B, yang terkandung dalam oyster mampu mencegah anemia dan sebagai antioksidan. Selain itu, bermanfaat juga untuk kesehatan jantung, meningkatkan imunitas, melawan infeksi, memperkuat tulang dan mempercepat pertumbuhan luka.
Artikel terkait: Cari ide masak udang? Ini 7 resep lezatnya untuk Anda contek!
Nah, itulah penjelasan seputar manfaat konsumsi udang serta risikonya bagi anak. Tak luput, berbagai seafood lainnya yang baik dikonsumsi untuk buah hati Parents.
Meskipun manfaat udang bagi anak memang sangat baik, tetapi ada baiknya tidak dikonsumsi secara berlebihan apalagi jika si kecil memiliki risiko alergi. Jika hal itu terjadi, segera konsultasi dengan dokter untuk mendapat penanganan yang tepat.
Artikel telah ditinjau oleh:
dr. Gita Permatasari, MD
Dokter Umum dan Konsultan Laktasi
Baca juga:
8 Jenis Perawatan Tubuh Ibu Hamil di Trimester Pertama yang Aman Dilakukan
8 Jenis Perawatan Tubuh Ini Bisa Bunda Lakukan di Kehamilan Trimester Kedua