Penelitian: Menunda Anak Masuk Sekolah di Usia Dini Memiliki Manfaat Tak Terduga

Penelitian yang dilakukan di Universitas Stanford ini mengungkapkan manfaat menunda anak memulai sekolah di usia dini pada kesehatan mental anak.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Seringkali orangtua bingung usia berapa sebaiknya anak dimasukkan ke sekolah, apakah ia sudah cukup bermain? Sudah siapkah anak untuk memasuki dunia sekolah? Penelitian berikut ini bisa membantu Anda memahami, bahwa menunda anak memulai sekolah di usia dini ternyata memiliki manfaat pada kesehatan mental anak.

Artikel Terkait: Kapan Anak Mulai Sekolah?

Melansir dari situs Quartz, sebuah studi terbaru dari Universitas Stanford menunjukkan bahwa anak-anak di Denmark yang ditunda untuk masuk TK hingga setahun, menampakkan kemampuan untuk mengendalikan diri yang lebih tinggi.

Thomas Dee, salah satu peneliti dan juga profesor di Stanford Graduate School of Education memberikan pernyataan, “Kami menemukan bahwa menunda anak masuk sekolah TK satu tahun, mengurangi tingkat hiperaktifitas dan kurangnya fokus perhatian anak hingga mencapai 73%. Hal ini terjadi pada rata-rata anak yang berusia 11 tahun.”

Thomas Dee melakukan penelitiannya bersama Henrik Sievertsen dari Pusat Penelitian Sosial Nasional Denmark. Henrik mengungkapkan bahwa dampak yang ditunjukkan pada penelitian ini sangatlah kuat dan berlangsung dalam jangka panjang.

“Kami agak terkejut betapa tangguh efeknya bekerja,” ujar Henrik.

Efek yang dimaksud adalah penundaan masuk sekolah yang memberi dampak pada hiperaktifitas dan kurangnya fokus perhatian anak. Dampaknya tidak berkurang seiring berjalannya waktu, namun malah meningkat.

Kurangnya fokus perhatian dan hiperaktifitas (kelainan yang sering disebut ADHD), melemahkan kemampuan anak untuk mengendalikan diri.

Baca: Pelajari Gejala, Penyebab dan Cara Merawat Anak yang ADHD

Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa, tingkat kemampuan anak mengendalikan diri terhubung dengan prestasi yang pernah mereka raih.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Negara-negara maju seperti Finlandia dan Jerman sudah menerapkan usia yang lebih tua untuk memasuki sekolah. Anak-anak di sana tidak terlihat mengalami hal yang buruk karena mulai bersekolah pada usia yang lebih tua.

Anak-anak di Amerika biasa mulai masuk sekolah TK pada usia lima tahun. Mengacu pada studi ini, sekarang di Amerika ada sekitar 20% anak yang bersekolah TK berusia enam tahun.

Perubahan ini terjadi karena beberapa orang memajukan tanggal lahir, atau malah orangtua yang menahan anaknya masuk sekolah terlalu dini, agar anak bisa lebih mandiri saat memasuki sekolah nanti. Karena anak yang lebih tua lebih memiliki rasa percaya diri yang mereka kembangkan sendiri.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Studi ini juga menyatakan bahwa orangtua yang lebih kaya, dan orangtua yang memiliki anak lelaki juga memiliki kecenderungan untuk menunda anaknya masuk sekolah hingga lebih tua satu atau dua tahun.

 

Di Denmark, anak-anak dianjurkan untuk memasuki sekolah pada tahun dimana ia memasuki usia enam tahun. Para peneliti menggunakan sensus dan data menteri pendidikan, untuk melihat data kelahiran anak yang diteliti.

Akan tetapi, studi ini memiliki beberapa kekurangan. Anak-anak Denmark yang menunda masuk sekolah memiliki akses universal pada kegiatan sebelum masuk TK yang bagus. Sebuah hal yang masih jarang ada di negara lain, termasuk di Indonesia.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Bagi keluarga yang tidak memiliki akses tersebut, kemungkinan mereka akan menerima manfaat dari memasukkan anak ke sekolah TK lebih dini.

Meski demikian, studi ini memberi catatan penting. Penelitian psikologis tentang tumbuh kembang anak menekankan pentingnya permainan imajinasi untuk membantu anak mengendalikan emosi dan membangun intelektualitas diri yang regular.

Studi ini menyimpulkan bahwa, anak-anak yang menunda masuk sekolah sesuai usia yang dianjurkan, kemungkinan akan memiliki waktu lebih lama dan lebih cukup untuk memahami dunia sekitarnya.

Jadi, Parents tidak peduli apa kata orang, atau bagaimana bagusnya iklan sebuah sekolah. Membiarkan anak bermain lebih lama di rumah tanpa terbebani urusan sekolah, justru bisa membantunya melesat lebih unggul saat sekolah nanti.

Tak mengapa bila kemudian ia menjadi lebih tua dari teman-teman sekolahnya, yang terpenting dia tidak kebingungan atau menemui masalah untuk beradaptasi pada dunia sekolah.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Semoga bermanfaat.

 

Baca juga:

Penelitian: Terlalu Sering Menonton Televisi Menurunkan Tingkat Kesiapan Anak Masuk Sekolah TK

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Penulis

Fitriyani