Bayi membutuhkan asupan sayuran yang berguna untuk perkembangan tubuhnya, salah satunya yang berasal dari buncis. Manfaat buncis bisa dirasakan bayi dengan memberikan makanan pendamping ASI untuknya.
Memberi makanan pendamping ASI untuk si kecil seringkali jadi tantangan tersendiri untuk orangtua. Tak jarang, bayi yang baru belajar rasa berbagai macam makanan jadi sulit untuk diberi makanan bergizi yang penting untuk perkembangannya.
Bayi perlu terbiasa pada satu rasa selama minimal tiga hari sampai satu minggu lamanya untuk bisa dicoba dengan makanan lainnya. Hal ini juga penting dilakukan untuk mengetahui reaksi alergi pada bayi.
Sebelum Anda memutuskan untuk memberi bayi buncis sebagai makanan pendamping ASI, simak dulu berbagai manfaat buncis yang perlu Anda ketahui:
1. Sumber vitamin
Buncis kaya akan vitamin A, B1, B2, B6, B12, C dan K Vitamin A baik untuk kesehatan mata, aktioksidan. Vitamin K baik untuk mempercepat penyembuhan luka dan menyumbang kekuatan untuk tulang bayi.
Vitamin C dapat menjaga stamina tubuh bayi dan antioksidan. Vitamin B dapat meningkatkan sistem imun tubuh bayi agar ia tak mudah sakit.
2. Kaya mineral
Bayi membutuhkan banyak mineral penting untuk pertumbuhan tubuhnya. Misalnya seperti kalsium, zat besi, kalium, magnesium, natrium mangan, fosfor dan seng.
3. Protein
Protein dapat membantu mengontrol kadar gula dalam darah dan diabetes. Jika bayi memiliki gen keturunan diabetes pada orangtua maupun kakeknya, maka buncis adalah makanan pendamping ASI yang baik untuknya.
4. Mengandung serat makanan yang tinggi
Sembelit pada bayi akan membuatnya tak nyaman. Buncis adalah makanan pendamping ASI yang tepat agar pencernaannya lancar.
5. Asam Folat
Bayi juga bisa menderita anemia. Asupan asam folat yang terdapat pada buncis akan membuat kualitas darah dan cairan dalam tubuhnya menjadi baik.
Tips memilih buncis yang baik untuk konsumsi bayi
Ada banyak jenis buncis yang beredar di pasaran. Yang paling populer ada buncis biasa dan buncis bayi (baby bean) buncis Kenya.
Sebelum memutuskan untuk memberi bayi makanan pendamping buncis, perhatikan hal-hal berikut ini:
- Pilihlah jenis buncis baby yang segar
- Jika memungkinkan, pilihlah jenis yang organik dari jenis buncis Kenya karena rasanya akan lebih manis dan enak untuk bayi dibanding jenis buncis biasa.
- Hindari adanya bintik coklat pada badan buncis
- Jangan gunakan buncis yang garis pinggirannya terlihat kasar
Petani buncis Kenya organik di daerah Pengalengan, Bandung.
Tips mengolah buncis sebagai makanan pendamping bayi:
- Cucilah buncis sebelum dipotong-potong
- Jika olahan buncis tersebut dikukus, jangan sampai lebih dari 5 menit
- Sesuaikan dengan usia dan kemampuan mengunyah bayi. Beberapa bayi harus diblender sedangkan lainnya hanya perlu dipotong kecil-kecil
Resep makanan pendamping ASI berbahan buncis
Resep I:
- Sediakan buncis yang dipotong kecil-kecil.
- Oseng potongan buncis dalam satu sendok mentega.
- Masukan air dan tutup buncis selama 5 menit agar empuk.
- Angkat buncis. Campur dengan keju atau mayonese agar membuatnya lebih enak
- Bisa divariasikan dengan kentang tumbuk
Resep II:
- Potong buncis kecil-kecil
- Kukus buncis selama 5 menit
- Blender buncis yang telah dikukus tersebut sampai teksturnya halus
- Tambahkan ASI atau susu formula agar teksturnya lebih halus dan enak untuk bayi. Saring bila perlu.
Resep III:
- Cuci beras putih sedikit saja, tiriskan
- Siapkan 5 sendok makan daging giling, bisa menggunakan ayam maupun sapi
- Potong serong kecil-kecil 5 batang buncis baby
- Geprek atau cincang satu siung bawang putih
- Cincang kasar bawang bombay
- Kembang kol, potong kecil-kecil
- 500 ml air kaldu daging
Tumis Bawang putih dan bawang bombay dengan mentega atau sedikit minyak sayur. Masukkan daing cincang hingga matang dan kucurkan air kaldu setelahnya.
Setelah daging mulai empuk dan berubah warna, masukkan sayuran buncis dan kembang kol. Masukkan beras ke dalam adonan daging dan sayur tersebut dan masak hingga jadi bubur.
***
Demikian manfaat buncis beserta resep pendamping ASI untuk bayi. Membiasakan makan sayuran sejak dini akan membuat anak menyukai sayuran saat ia beranjak dewasa nantinya.
Baca juga:
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.