6 Manfaat bahagia bagi kesehatan, bisa bikin umur lebih panjang!

Ternyata rasa bahagia ada kaitannya dengan kesehatan. Penelitian membuktikan manfaat bahagia mulai dari kesehatan jantung sampai kekebalan tubuh.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Bahagia pangkal sehat. Mungkin ini bisa menjadi peribahasa baru dalam kamus kita. Bagaimana tidak, ketika sedang merasa bahagia, itu akan memberikan pengaruh positif bagi tubuh. Lalu, apa saja manfaat bahagia itu?

Emosi bahagia adalah perasaan yang hebat. Apakah itu disebabkan oleh momen besar (seperti pernikahan atau kelahiran) atau sesuatu yang sederhana. Menemukan buah yang sempurna di pasar, misalnya.

Pada tingkat emosional, kita mungkin merasakan kebahagiaan dalam berbagai cara - menangis, gembira, dengan rasa kepuasan yang mendalam, dan banyak lagi. Pada tingkat ilmiah, kita merasakan kebahagiaan dalam neurotransmitter, yang merupakan sel "pembawa pesan" kimiawi kecil yang mengirimkan sinyal antara neuron (saraf) dan sel tubuh lainnya.

Neurotransmitter tersebut bertanggung jawab dalam proses dan perasaan di hampir setiap aspek tubuh, dari aliran darah hingga pencernaan.

Artikel terkait: Temukan Bahagia Dengan Membahagiakan Orang Lain

Penelitian tentang manfaat bahagia bagi kesehatan

Studi ilmiah telah mengungkapkan sejumlah manfaat kesehatan fisik terkait kebahagiaan termasuk sistem kekebalan yang meningkat, ketahanan yang lebih baik dalam menghadapi stres, jantung yang lebih kuat dan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.

Ditambah lagi waktu pemulihan yang lebih cepat ketika melawan penyakit atau pasca operasi. Bahkan ada badan penelitian yang mengindikasikan bahwa bahagia dapat membantu kita hidup lebih lama.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Para peneliti telah berspekulasi tentang mengapa ada kaitan antara bahagia dengan kesehatan. Banyak yang percaya itu karena individu yang paling bahagia, lebih cenderung berperilaku positif untuk kesehatan mereka secara keseluruhan. Termasuk latihan fisik, makan sehat, tidak merokok, tidur nyenyak, dan bahkan meditasi.

6 Manfaat bagi kesehatan ketika kita merasa bahagia

1. Kesehatan jantung meningkat

Beberapa penelitian telah menghubungkan kebahagiaan dengan peningkatan kesehatan jantung dan risiko penyakit jantung yang lebih rendah sebesar 13-26%.

2. Kemampuan untuk menghadapi stres menjadi lebih efektif

Stres yang berlebihan menyebabkan tingkat kortisol yang lebih tinggi - hormon stres - yang dapat menyebabkan sejumlah kondisi kesehatan. Berbagai penelitian telah menemukan bahwa individu yang lebih bahagia secara konsisten menurunkan kadar kortisol dalam darah mereka.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

3. Sistem kekebalan tubuh yang lebih kuat

Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa merasa lebih bahagia dapat mendukung sistem kekebalan yang kuat, yang mengarah pada kesehatan yang lebih baik secara keseluruhan. Juga, kemampuan untuk melawan infeksi atau penyakit secara lebih efektif.

4. Manfaat bahagia: Gaya hidup sehat secara keseluruhan

Bahagia juga telah dikaitkan dengan beberapa kebiasaan sehat yang positif dan sangat bermanfaat, yang mendukung kesehatan yang lebih luas. Ini termasuk makan makanan yang lebih sehat, melakukan lebih banyak aktivitas fisik, dan mengatasi kebiasaan tidur yang buruk.

5. Dapat membantu mengurangi rasa sakit

Para peneliti percaya bahwa individu yang lebih bahagia, memiliki perspektif yang lebih baik dan dapat menerima pikiran baru dengan mudah, yang dapat mengarah pada pengalaman rasa sakit yang lebih rendah terutama terkait dengan kondisi kronis seperti radang sendi.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel terkait: Keluarga akan makin bahagia bila istri bahagia, Bunda setuju?

6. Manfaat bahagia: Umur lebih panjang

Salah satu penemuan paling menarik dari penelitian mengenai manfaat bahagia bagi kesehatan adalah hubungannya dengan umur panjang. Para peneliti percaya bahwa karena dampak kebahagiaan pada semua manfaat kesehatan di atas, pada akhirnya dapat membantu kita menjalani hidup yang lebih lama.

Penelitian yang meneliti hubungan antara kebahagiaan dan manfaat kesehatan positif masih relatif baru, dan semakin banyak penelitian yang terus bermunculan. Namun demikian, tampaknya dari data saat ini bahwa menjadi lebih bahagia akan memiliki banyak manfaat kesehatan.

Apakah kita bisa memanipulasi tubuh agar merasa bahagia?

Menurut Diana Samuel, MD, asisten profesor psikiatri klinis di Columbia University Medical Center, bisa saja kita melakukannya.

Bahkan sesederhana senyum dapat membantu. Dia menjelaskan, “Senyum dapat memanipulasi otak dengan meningkatkan suasana hati, menurunkan detak jantung, dan mengurangi stres. Senyum tidak harus didasarkan pada emosi nyata, karena berpura-pura pun bisa bekerja juga. "

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel terkait: Jangan sampai terlambat! Ini ciri-ciri depresi pada anak yang perlu diwaspadai

Cara lain menggunakan fisiologi untuk meningkatkan keadaan emosi adalah dengan olahraga. 

Diana mengatakan bahwa olahraga dapat membantu mengurangi depresi dan kecemasan dengan melepaskan endorfin yang baik dan bahan kimia otak alami lainnya (neurotransmiter) yang meningkatkan kesehatan.

"Berolahraga juga dapat mengalihkan pikiran dari kekuatiran dan pikiran negatif yang dapat memberi makan depresi dan kecemasan."

***

Jika Parents merasa sedih, kegiatan sederhana seperti berjalan-jalan di alam bebas, mengelus anjing atau kucing, mencium orang yang dicintai, dan ya, bahkan memaksa diri untuk tersenyum, dapat membantu neurotransmiter melakukan pekerjaan mereka dan mengangkat suasana hati.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sekarang setelah Parents tahu bagaimana tubuh dan emosi dapat bekerja bersama-sama, mungkin sedikit lebih mudah untuk "meretas" suasana hati sehingga Parents dapat merasa lebih bahagia setiap hari.

Jadi demi mendapat manfaat di atas, sudahkah Parents berbahagia hari ini?

Sumber: healthline, positivepsychology

Baca juga:

id.theasianparent.com/perbedaan-depresi-dan-stres