Berbeda dengan perayaan tahun baru global yang perhitungannya berdasarkan penanggalan Masehi, dalam agama Islam tahun baru menggunakan sistem penanggalan Hijriyah. Diperingati setiap tannggal 1 Muharram. Selain itu, ada makna tahun baru Islam menarik yang penting untuk diketahui.
Nilai yang terkandung dalam tahun baru Islam ini pun tak ada salahnya jika diketaui dan dikenalkan untuk si kecil.
Menjadi satu momen spesial bagi umat Muslim, biasanya akan diadakan banyak kegiatan perayaan yang melibatkan lapisan masyarakat mulai dari anak-anak hingga dewasa, baik laki-laki ataupun perempuan melebur jadi satu.
Lantas, seperti apa umat Muslim memaknai perayaan ini?
5 Makna Tahun Baru Islam
1. Momentum Pergantian Tahun
Dilihat dari sejarah kalender Islam pertama kalinya, tahun baru Islam memiliki makna pergantian tahun Islam dari tahun awal menuju tahun berikutnya.
Tahun baru Islam memakai sistem perhitungan Masehi dengan matahari yang sudah dimulai sejak zaman Nabi Isa A.S. Dengan kata lain, metode penanggalan ini sudah berlangsung lama tepatnya sejak Nabi Muhammad SAW berhijrah dari Mekkah menuju Madinah.
2. Makna Tahun Baru Islam: Dimulai Saat Nabi Muhammad SAW Hijrah
Hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah pada tahun 622 Masehi menjadi peristiwa penting yang menandai tahun baru Islam Kendati demikian, peristiwa tersebut tidak langsung menjadi peringatan spesial. Momentum tahun baru Islam baru dimulai setelah wafatnya Rasulullah.
Momen hijrah inilah awal lahirnya Islam sebagai agama besar dan berjaya. Dari sini, Islam berkembang sangat pesat. Penganutnya semakin luas hingga Madinah dan beberapa daerah di sekitarnya.
Nabi Muhammad SAW sendiri melakukan hijrah bukan tanpa alasan. Beliau memperoleh wahyu dari momen ini. Hijrah seolah menjadi jawaban untuk menanggapi masyarakat Arab yang kala itu tidak terlalu berkenan dengan ajaran Islam.
Peristiwa hihrah inilah yang menjadi awal agama Islam dapat diterima berbagai kalangan. Daulah Islamiyah di zaman Nabi Muhammad sangat menjunjung tinggi toleransi yang termaktub dalam Piagam Madinah.
Nilai ini yang dimaknai sebagai semangat perjuangan tanpa putus asa. Diharapkan, umat Islam memiliki optimisme yang tinggi dalam berhijrah menuju kebaikan dan menjauhi segala hal berbau maksiat. Hal ini seperti yang ditunjukkan Rasulullah SAW dan para sahabat yang tidak gentar berhijrah, meskipun harus bersedih meninggalkan tanah kelahiran dan harta benda yang dimiliki.
3. Keadilan Allah Nyata
Seperti telah dibahas sebelumnya, tahun baru Islam amat berbeda dengan tahun baru Masehi. Jika pergantian hari Masehi terjadi tepat pukul 00:01, maka tahun baru Islam baru dimulai sejak matahari terbenam atau munculnya bulan. Makna inilah yang menunjukkan bahwa Allah SWT adil untuk semua umat-NYA.
Momen pergantian tahun ini membuat tahun memiliki nama berbeda. Tahun Masehi dari Isa Al Masih dalam Islam dinamakan Tahun Syamsyiah, sementara tahun Hijriah atau tahun Islam dinamakan tahun Qimariah.
Bukti keadilan juga bisa terlihat pada daerah yang melintasi garis khatulistiwa sebut saja Indonesia, Malaysia, dan beberapa negara Arab yang merupakan negara dengan penduduk beragama Islam terbesar. Seluruh negara ini memiliki durasi waktu berpuasa yang tidak jauh berbeda. Berbeda dengan belahan bumi lainnya, waktu berpuasa bisa jadi lebih singkat atau jauh lebih panjang dari seharusnya.
4. Sebagai Momen Introspeksi Diri atau Muhasabah, Makna Tahun Baru Islam untuk Umat
Di samping berjuang, sudah seharusnya tahun baru Islam menjadi teguran bagi kita berintrospeksi diri atau dalam agama Islam disebut muhasabah. Pergantian tahun menunjukkan kita sudah meninggalkan tahun yang sudah berlalu dan siap memasuki fase baru.
Dalam penyambutan tahun baru Islam, kita dapat merayakannya sesuai anjuran Rasulullah SAW. Yaitu merenung untuk kita berkaca pada diri sendiri. Ukurlah apa saja amalan positif yang sudah kita perbuat selama ini. Tak lupa, adakah dosa atau hal maksiat yang bisa jadi lebih banyak kita lakukan sebagai manusia. Ini bisa menjadi gambaran agar kita tidak mengulanginya lagi dan memperbanyak amal saleh.
Ini membuat tujuan Allah SWT menurunkan Islam sebagai agama yang rahmatan lil alamin, sebagaimana tertuang dalam Al Quran:
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang ” (QS. Al-Baqarah : 218)
5. Pengingat Pentingnya Akhlak Mulia
Makna tahun baru yang penting untuk dimaknai ialah hari pengingat pentingnya akhlak mulia. Bahwa ada beberapa hal yang sebaiknya kita jauhkan karena dilarang oleh Allah. Sebagai contoh meninggalkan minuman beralkohol dan judi.
Kebiasaan seperti berzinah, mencuri, korupsi, mengonsumsi narkoba, dan semua hal yang melanggar ketentuan Allah SWT dan menggantinya dengan melaksanakan perintah Allah Taala.
Itu dia Parents ragam makna tahun baru Islam yang sangat penting untuk kita ketahui bersama, sudahkah Anda menerapkannya dalam kehidupan?
Baca juga:
Wajib Tahu! Ini Peristiwa Penting dalam Sejarah Tahun Baru Islam
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.