Sering Masturbasi Membuat Lutut Kopong, Mitos atau Fakta?

Sampai saat ini istilah lutut kopong kerap dikaitkan dengan masturbasi. Apakah berhubungan, bagimana jika dilihat dari kacamata medis?

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Istilah lutut kopong sering dikaitkan-kaitkan dengan kebiasaan masturbasi. Apakah ini fakta atau hanya mitos? 

Dalam dunia medis, tidak ada yang namanya lutut kopong. Istilah ini sesungguhnya berhubungan dengan gejala-gejala atau gangguan yang terjadi pada sendi lutut.

Normalnya, sendi lutut memiliki pergerakan yang mulus seperti engsel pintu. Ini dipengaruhi oleh jumlah cairan sendi (sinovial) yang berfungsi sebagai bantalan dan pelumas persendian.

Bila jumlahnya berkurang, pergerakan sendi lutut akan terganggu. Gangguan bisa berupa keluarnya bunyi-bunyi tertentu ketika lutut digerakkan, hingga timbul kekakuan dan nyeri yang membuat penderitanya sulit berjalan.

Gejala-gejala tersebut dapat muncul karena beberapa kelainan di lutut, seperti osteoartritis, osteoporosis, dan patah tulang. Cedera jaringan lunak seperti akibat keseleo, atau sering berolahraga.  

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Betulkah Masturbasi Membuat Lutut Kopong

Perbincangan soal masturbasi masih tabu di kalangan masyarakat Indonesia. Namun yang pasti, anggapan bahwa masturbasi menyebabkan lutut kopong adalah keliru dan perlu diluruskan. 

Masturbasi adalah aktivitas seksual berupa stimulasi alat kelamin diri sendiri untuk mendapatkan kepuasan seksual, yaitu hingga mencapai orgasme. Aktivitas ini biasanya dilakukan dengan menyentuh, membelai, menggosok serta memijat penis atau klitoris sampai orgasme tercapai. 

Artikel Terkait : Ssst... Ini Lho 5 panduan masturbasi untuk para wanita yang patut dicoba

Bila setelahnya muncul bunyi ‘krek’ atau ‘pop’ pada lutut, itu hanyalah kebetulan semata. Bunyi ini muncul karena ada gelembung udara dalam ruang kosong di sekitar sendi lutut, yang seharusnya terisi cairan sendi. Ketika lutut diregangkan dengan gerakan yang cepat dan menghentak, ruang ini akan meluas sehingga tekanan dalam sendi menurun. Kondisi ini yang kemudian memicu ‘pecahnya’ gelembung-gelembung gas sehingga menimbulkan bunyi.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Bila lutut Anda dirasa tidak biasa, mengeluarkan bunyi-bunyi tertentu atau nyeri, sebaiknya periksakan diri ke dokter untuk dapat dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Di rumah, berikut yang bisa dilakukan untuk mengurangi gejala atau rasa tidak nyaman yang timbul:

  • Turunkan berat badan yang berlebihan.
  • Kompres area yang nyeri dengan air hangat.
  • Bungkus dengan verban elastis untuk mengistirahatkan serta mengurangi pergerakan lutut.
  • Hindari mengangkat beban berat untuk sementara waktu.
  • Lakukan latihan untuk menguatkan otot-otot di sekitar lutut dan hindari olahraga yang banyak menggunakan lutut untuk menopang tubuh.
  • Minum obat pereda nyeri bila nyeri pada lutut terasa sangat mengganggu.

Artikel Terkait : Benarkah Masturbasi Sebabkan Jerawat? Ini Jawaban Pakar

Bukan Lutut Kopong, Ini Dampak dari Sering Masturbasi

Tak bisa dipungkiri bahwa setiap orang, baik pria maupun perempuan, memiliki kebutuhan biologis yang perlu dipenuhi.

Oleh sebab itu, ada anggapan bahwa masturbasi adalah sebagai cara yang aman untuk memenuhi hasrat seksual tanpa merugikan pihak lain. Dalam hal ini, aktivitas masturbasi dapat mengurangi kejadian kehamilan yang tidak diinginkan, mencegah infeksi menular seksual (IMS) serta penularan HIV/AIDS.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Bahkan, beberapa studi menyebutkan bahwa aktivitas ini bermanfaat bagi kesehatan fisik dan mental, seperti:

  • Melepaskan ketegangan dan mengurangi stres
  • Meningkatkan kualitas tidur
  • Memperbaiki suasana hati dan konsentrasi
  • Pada pria, dapat menurunkan risiko kanker prostat dan membantu mengatasi ejakulasi dini

Namun di sisi lain, masturbasi yang dilakukan terlalu sering tentu ada dampak negatifnya. Efek negatif ini lebih mengarah kepada masalah psikis, di mana timbul pikiran yang terus-menerus untuk melakukan masturbasi, yang sampai mengganggu aspek kehidupan lainnya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Di samping itu, aktivitas masturbasi yang terlalu sering juga dapat menyebabkan:

  • Perlukaan dan peningkatan risiko infeksi pada alat kelamin akibat penggunaan benda-benda atau alat bantu yang tidak terjamin kebersihannya
  • Penurunan gairah dan fungsi seksual
  • Gangguan cemas, stres dan depresi
  • Disfungsi ereksi dan impotensi pada pria
  • Rasa bersalah yang terus-menerus

Individu yang mengalami dampak negatif dari masturbasi perlu berkonsultasi dengan psikolog atau dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat. Terapi dapat berupa sesi konseling untuk mengubah dan mengatur perilaku seksual.

Jadi, bisa disimpulkan bahwa masturbasi tidak menyebabkan lutut kopong. Aktivitas ini pun tidak berbahaya bila dilakukan dalam frekuensi yang wajar.

Memang tidak ada aturan yang saklek tentang berapa kali dalam sehari atau seminggu seorang individu boleh melakukannya. Namun yang pasti, masturbasi sudah tidak sehat atau berdampak negatif ketika aktivitas ini menjadi lebih penting ketimbang aktivitas lainnya, seperti sekolah dan bekerja, serta interaksi sosial dengan keluarga dan teman-teman.

Baca juga :

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

id.theasianparent.com/teknik-masturbasi

id.theasianparent.com/masturbasi-di-kamar-mandi

id.theasianparent.com/ciri-pria-kecanduan-seks