Dipaksa split saat latihan menari, anak 6 tahun mendadak lumpuh

"Dia dulu suka menari. Sebagai orang tua, aku melakukan yang terbaik untuk mendukungnya. Sekarang dia mungkin tidak akan pernah berdiri atau menari lagi," pungkas orangtua Tongtong.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Seorang gadis kecil di Cina dikabarkan mengalami lumpuh karena olahraga split yang dipaksakan oleh instruktur tarinya. Akibat kejadian itu, gadis kecil berusia enam tahun itu harus menerima kenyataan pahit untuk mengubur mimpinya sebagai seorang penari profesional.

Kisah Tongtong yang lumpuh karena olahraga split

Dilansir dari Asia One, gadis kecil yang dikenal dengan sapaan Tongtong itu dikabarkan mengalami cedera saat mengikuti kelas dansanya, di Henan, Cina, pada 6 Oktober lalu.

Menurut rekaman CCTV yang ada di lokasi kejadian, awalnya Tongtong mengikuti kelas tari seperti biasa. Seorang instruktur kemudian datang dan membantu mendorong kaki kirinya hingga ke atas kepala untuk melakukan gerakan split.

Awalnya Tongtong masih bisa berdiri dan berjalan setelah kejadian itu. Namun ia terlihat pincang dan tidak stabil.

Beberapa saat kemudian, Tongtong yang tengah duduk di lantai terlihat kesusahan untuk berdiri. Ia tidak bisa menggerakan kedua kakinya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Instruktur tari Tongtong kemudian menyadari ada sesuatu yang salah dari gadis malang tersebut. Ia mencoba membantu Tongtong berdiri tetapi tidak bisa. Kaki Tongtong tidak bisa menahan berat badannya.

Artikel terkait: Mengapa jatuh terduduk bisa akibatkan anak lumpuh?

Tongtong didiagnosis mengalami cedera tulang belakang

Setelah dibawa ke rumah sakit, dokter mendiagnosis Tongtong mengalami cedera tulang belakang. Sejak kejadian itu, Tongtong yang sudah mengikuti kelas tari selama dua tahun tersebut tidak bisa lagi berjalan.

"Dokter mengatakan kepada saya untuk tidak terlalu berharap. Mereka mengatakan bahwa dia (Tongtong) memiliki risiko 2 banding 3 untuk lumpuh selamanya, kecuali terjadi keajaiban," ujar Li, ibu Tongtong.

Li kemudian menjelaskan bahwa Tongtong mungkin mengalami cedera kecil akibat gerakan backbend yang telah dia dipraktikkan kelas sebelumnya. Lalu cedera itu semakin diperparah ketika dia dipaksa untuk melakukan split.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Seorang juru bicara akademi tari, yang dikenal sebagai Wang, mengatakan kepada wartawan, "Situasi ini berlangsung di kelas yang normal, saya pikir anak itu mungkin telah memiliki beberapa masalah sebelumnya."

"Kami telah membayar semua biaya medis anak itu di awal. Dengan niat baik tetapi akan sulit untuk terus melakukan itu di masa depan," jelas Wang.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Li mengklaim bahwa akademi tari itu telah membantu ketika Tongtong pertama kali terluka. Namun mereka berhenti mengunjungi dan menerima teleponnya setelah mengetahui bahwa kondisi Tongtong tidak membaik.

"Dia dulu suka menari. Sebagai orang tua, aku melakukan yang terbaik untuk mendukungnya. Sekarang dia mungkin tidak akan pernah berdiri atau menari lagi," pungkas Li.

Bahaya memaksakan olahraga split

Dalam laman Alo Dokter, dr Devika Y mengatakan bahwa latihan berguna untuk melatih kelenturan tubuh terutama bagian lipat paha. Namun untuk bisa melakukan split diperlukan latihan secara bertahap dan tidak boleh dipaksakan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

"Jika split dilakukan denan paksaan dan terlalu berlebihan justru beresiko menimbulkan cedera dan rasa nyeri baik pada tungkai, lutut, maupun lipat paha," ujarnya.

Untuk itu, ia menyarankan bila seseorang ingin melakukan split sebaiknya jangan lupa untuk melakukan pemanasan terlebih dahulu. Selain itu mintalah bantuan instruktur yang terlatih.

***

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan
Referensi: Asia One, Alo Dokter

Baca juga

id.theasianparent.com/anak-matahari-kakak-beradik-yang-lumpuh-tiap-matahari-tenggelam