X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Breastfeeding Week 2023
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Awards
    • TAP x Tokopedia Awards 2023

Longsor Sukabumi menelan banyak korban, evakuasi masih berjalan lambat

Bacaan 5 menit

Belum selesai duka akibat musibah tsunami di Palu dan Banten, masyarakat kembali dihebohkan dengan musibah Longsor Sukabumi. Banyaknya korban yang berjatuhan pada musibah tersebut, membuat munculnya tagar #PrayForIndonesia di media sosial.

Longsor yang terjadi di Sukabumi ini menelan cukup banyak korban, salah satunya karena tertimbunnya pemukiman arga oleh longsoran tanah. Video longsor Sukabumi beredar setelah diunggah oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Senin (31/12/2018).

Dari video amatir yang dirilis BNPB tersebut menunjukkan persitiwa longsor yang terjadi di Kampung Adat Cimapag, Desa Sinaresmi, Cisolok, Sukabumi ini telah menelan banyak korban. Jumlah korban terdampak bencana longsor Sukabumi ini diperkirakan mencapai ratusan jiwa.

Video longsor Sukabumi yang terekam lewat video amatir masyarakat

Puluhan rumah di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat diterjang tanah longsor pada Senin (31/12) petang. Tanah longsor tersebut terjadi akibat hujan deras yang terjadi dari pagi hari. Hujan seharian membuat tanah dari bukit ambles ke pemukiman warga. Diperkirakan ada 30 lebih rumah warga yang tertimbun tanah longsor.

Tim gabungan dari TNI-Polri, BPBD hingga relawan dari berbagai organisasi kemasyarakatan masih melakukan evakuasi korban longsor. Namun pencarian korban berjalan lamban karena hujan dan longsor susulan masih terjadi di lokasi tersebut.

Selain mengalami kendala cuaca hujan lebat, hari yang mulai gelap, serta akses jalan menuju lokasi yang terjal juga menjadi alasan terkendalanya proses evakuasi korban tertimbun longsor Sukabumi. Selain itu, terjadinya pemadaman listrik dan jaringan komunikasi yang buruk juga menjadi penghambat evakuasi korban.

BNPB juga memberikan keterangan terbaru terkait kronologi kejadian, dan jumlah korban longsor Sukabumi. Bencana longsor terjadi pada 31/12/2018 pukul 17.30 WIB. Evakuasi, pencarian dan penyelamatan korban longsor yang menimbun 30 unit rumah terus dilakukan oleh Tim SAR gabungan di Dusun Garehong Desa Sirnaresmi Kecamatan Cisolok Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Pada hari ini hingga pukul 10.00 WIB ditemukan 3 korban meninggal dunia yaitu satu orang laki-laki, satu orang perempuan dan satu orang bayi. Sebelumnya, pada 31/12/2018 malam ditemukan 2 orang korban dalam meninggal dunia dimana satu laki-laki dan satu perempuan, sehingga total korban meninggal hingga saat ini 5 orang.

Longsor Sukabumi

BNPB mengabarkan bahwa pencarian masih dilakukan secara manual karena alat berat sulit didatangkan di lokasi bencana. Tiga alat berat sudah disiapkan namun masih sulit didatangkan ke lokasi karena akses jalan yang sempit, berbukit dan medannya berat.

Bantuan yang terus berdatangan pun terhambat oleh banyaknya masyarakat yang melihat bencana. BNPB menyayanngkan bahwa wisata bencana seperti ini selalu terjadi di saat bencana. Masyarakat berdatangan ingin melihat lokasi bencana. Ada juga ingin menengok dan membantu kerabat yang terkena bencana.

Kondisi jalan yang sempit menyebabkan bantuan, baik personil SAR, logistik, ambulan dan sebagainya terhambat kemacetan. Hal ini menurut BNPB, juga terjadi saat penanganan bencana seperti tsunami di Pandeglang dan Serang, longsor Banjarnegera, longsor Brebes, jebolnya Situ Gintung dan sebagainya.

Longsor susulan masih terjadi meski intensitasnya kecil. Kondisi tanah juga rapuh, terurai dan berlumpur akibat hujan menyebabkan kesulitan tim SAR mencari korban. BPBD Kabupaten Sukabumi, BPBD Provinsi Jawa Barat, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan dan relawan memberikan bantuan logistik dan pelayanan kesehatan.

View this post on Instagram
Korban Longsor Sukabumi Bertambah: 5 Meninggal, 38 Masih Dicari Evakuasi, pencarian dan penyelamatan korban longsor yang menimbun 30 unit rumah terus dilakukan oleh Tim SAR gabungan di Dusun Garehong Desa Sirnaresmi Kecamatan Cisolok Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Bencana longsor terjadi pada 31/12/2018 pukul 17.30 WIB. Data sementara per 1/1/2019 pukul 10.00 WIB dari Posko Tanggap Darurat di Desa Sirnaresmi tercatat 32 KK (107 jiwa) terdampak longsor dimana: – 5 orang meninggal dunia. – 3 orang luka-luka. – 61 orang selamat dan ditempatkan di pengungsian. – 38 orang belum ditemukan. Pada hari ini hingga pukul 10.00 WIB ditemukan 3 korban meninggal dunia yaitu satu orang laki-laki, satu orang perempuan dan satu orang bayi. Sebelumnya, pada 31/12/2018 malam ditemukan 2 orang korban dalam meninggal dunia dimana satu laki-laki dan satu perempuan, sehingga total korban meninggal hingga saat ini 5 orang. Tim SAR gabungan dari BPBD, TNI, Polri, Basarnas, SKPD, relawan dan masyarakat masih terus melakukan pencarian terhadap 38 orang korban yang diduga masih tertimbun longsor. Pencarian masih dilakukan secara manual karena alat berat sulit didatangkan di lokasi bencana. Tiga alat berat sudah disiapkan namun masih sulit didatangkan ke lokasi karena akses jalan yang sempit, berbukit dan medannya berat. Bantuan terus berdatangan tapi terhambat oleh banyaknya masyarakat yang melihat bencana. Wisata bencana seperti ini selalu terjadi di saat bencana. Masyarakat berdatangan ingin melihat lokasi bencana. Ada juga ingin menengok dan membantu kerabat yang terkena bencana. Kondisi jalan yang sempit menyebabkan bantuan, baik personil SAR, logistik, ambulan dan sebagainya terhambat kemacetan. Hal ini juga terjadi saat penanganan bencana seperti tsunami di Pandeglang dan Serang, longsor Banjarnegera, longsor Brebes, jebolnya Situ Gintung dan sebagainya. Longsor susulan masih terjadi meski intensitasnya kecil. Kondisi tanah juga rapuh, terurai dan berlumpur akibat hujan menyebabkan kesulitan tim SAR mencari korban. BPBD Kabupaten Sukabumi, BPBD Provinsi Jawa Barat, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan dan relawan memberikan bantuan logistik dan pelayanan kesehatan. @sutopopurwo A post shared by BNPB Indonesia (@bnpb_indonesia) on Dec 31, 2018 at 9:20pm PST

Di saat sebagian besar penduduk bersuka cita menyambut tahun baru 2019, bencana longsor ini justru terjadi dan menimbulkan korban jiwa. Kami turut berduka atas musibah ini, mari kita berdoa berharap agar proses evakuasi bisa berjalan lancar, dan tidak ada lagi 

Sumber CNN Indonesia, Tribunnews 

Baca juga: 

Ayah dan anak selamat saat digulung tsunami Banten, bagaimana kisahnya?

 

Cerita mitra kami
Waspada Penyakit Hepatitis Misterius, 3 Anak di DKI Jakarta Meninggal Dunia
Waspada Penyakit Hepatitis Misterius, 3 Anak di DKI Jakarta Meninggal Dunia
Tips Cerdas Hadapi New Normal, Ikuti Cara Berikut
Tips Cerdas Hadapi New Normal, Ikuti Cara Berikut
Bunda bisa jadi pahlawan melawan COVID-19, begini caranya
Bunda bisa jadi pahlawan melawan COVID-19, begini caranya
Momen Spesial S-26 Loyalty Program Mengajak Keluarga Terpilih Ke Singapura
Momen Spesial S-26 Loyalty Program Mengajak Keluarga Terpilih Ke Singapura

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Kiki Pea

  • Halaman Depan
  • /
  • Berita Terkini
  • /
  • Longsor Sukabumi menelan banyak korban, evakuasi masih berjalan lambat
Bagikan:
  • Banjir dan Tanah Longsor di Nganjuk, 4 Anak Dinyatakan Hilang

    Banjir dan Tanah Longsor di Nganjuk, 4 Anak Dinyatakan Hilang

  • Ibu dan Anak Tewas Tertimbun Longsor, Peringatan Bagi Parents!

    Ibu dan Anak Tewas Tertimbun Longsor, Peringatan Bagi Parents!

  • Banjir dan Tanah Longsor di Nganjuk, 4 Anak Dinyatakan Hilang

    Banjir dan Tanah Longsor di Nganjuk, 4 Anak Dinyatakan Hilang

  • Ibu dan Anak Tewas Tertimbun Longsor, Peringatan Bagi Parents!

    Ibu dan Anak Tewas Tertimbun Longsor, Peringatan Bagi Parents!

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.