TAP top app download banner
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan Produk
Keranjang
Masuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Perkembangan Otak
  • Cari nama bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Parenting
    • Keluarga
    • Doa Islami
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Event

Ayah dan anak selamat saat digulung tsunami Banten, bagaimana kisahnya?

Bacaan 3 menit
Ayah dan anak selamat saat digulung tsunami Banten, bagaimana kisahnya?

Inilah kesaksian seorang ayah yang menjadi korban tsunami, ia dan anaknya berhasil selamat dari tsunami Selat Sunda. 

Kisah korban tsunami di Selat Sunda membuat haru seluruh masyarakat. Jumlah korban terbanyak dan daerah yang kerusakannya paling parah akibat tsunami ini adalah daerah pesisir di Kabupaten Pandenglang.

Daerah ini merupakan kawasan wisata pantai dengan fasilitas hotel dan vila yang berderet di sepanjang pantai. Beberapa dari korban sempat menceritakan kejadian kedahsyatan tsunami tersebut.

Inilah kesaksian seorang ayah yang menjadi korban tsunami, ia dan anaknya berhasil selamat dari tsunami Selat Sunda. 

Korban tsunami yang selamat sudah kembali ke rumah

Senin (24/12/2018) lalu, para korban tsunami Selat Sunda yang selamat, tiba di rumahnya masing-masing. Mereka berasal dari Kacamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Para korban yang selamat ini tiba dengan bus bercat putih pada pukul 07.30 WIB.

Kedatangan para korban tsunami diwarnai isak tangis keluarga dan tetangga. Satu persatu korban turun dari dalam bus. Isak tangis tak terbendung, para korban langsung disambut oleh keluarganya.

Para korban tsunami ini banyak yang mengalami memar, lecet dan luka robek di setiap bagian tubuh. Kebanyakan mereka terkena benturan benda tumpul. Ada juga yang mengalami luka robek di bagian kaki dan kepala.

korban tsunami

Foto: Wisma Putra/detikcom

Salah satu korban selamat, Devin Herginsa (28), mengisahkan bagaimana detik-detik sebelum tubuhnya digulung gelombang tsunami. Saat itu Sabtu, (22/12/2018) malam, ia bersama keluarga besar sedang berada di salah satu vila di kawasan Pantai Carita, Banten.

Menurutnya ketinggian air sekitar lima sampai tujuh meter. Pada waktu kejadian, sebagian ada yang istirahat di dalam vila, sedangkan yang lainnya asyik membakar ikan.

“Vila kami kedua dari bibir pantai, berjarak sekitar 100 meter. Jadi pas tsunami terjadi, vila kami diterjang gelombang tsunami,” ucap Devin.

Bagaimana korban tsunami ini berhasil menyelamatkan anaknya?

Menyadari tsunami terjadi, Devin berteriak sambil menyelamatkan sang anak, Raka Putra (3 tahun). Sedangkan istrinya, Siti (27 tahun), terpisah lantaran tidak berbarengan.

“Saya teriak-teriak ‘ada tsunami…tsunami’. Lalu air sudah menghantam tubuh saya. Kejadiannya sekitar Pukul 21.30 WIB. Saya tidak di pantai, sedang di vila. Saya sadar-sadar sudah terhantam ke bus dan pohon,” ujarnya.

Devin berupaya mengangkat anaknya ke atas meski tubuhnya terseret air. “Saya langsung nyelamatin anak saya. Anak enggak saya lepas. Anaknya terus saya pegang, saya juga enggak sadar keluarga ada dimana. Bahkan istri juga pisah karena pada waktu kejadian tidak bersama. Dari pagi bertemu dengan istri jam dua siang (kemarin),” tuturnya.

Saat air surut, Devin dan anaknya bergegas ke dataran tinggi. Sejumlah orang panik sambil berlarian. 

“Saya langsung lari, untuk menyelamatkan diri,” katanya.

Devin berujar sebelum kejadian tsunami itu tidak ada gempa dan tanda peringatan berupa sirine. “Tidak ada, cuman ada gemuruh seperti pesawat,” ucapnya.

Dia mengatakan para korban selamat rata-rata mengalami luka robek. Empat orang yang merupakan anggota keluarga Devin yaitu Ita Purnama Sari (27 tahun), Rida (40 tahun), Feni (30 tahun) dan Fico (4 tahun) tewas karena tertimpa reruntuhan bangunan.

Menurut Devin sebagian anggota keluarga yang tidak sempat menyelamatkan diri tersebut ada yang sedang tidur, menonton tv, dan berada di ruang tengah. 

Selain melanda daerah pesisir di pantai barat Provinsi Banten yaitu Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Serang, bencana tsunami ini juga berdampak di pantai selatan Provinsi Lampung meliputi Kabupaten Lampung Selatan, Tanggamus, dan Pesawaran.

Cerita mitra kami
Perut Sehat, Anak Smart: Ini Manfaat Yogurt untuk Pencernaan dan Tumbuh Kembang Si Kecil!
Perut Sehat, Anak Smart: Ini Manfaat Yogurt untuk Pencernaan dan Tumbuh Kembang Si Kecil!
Anak Aktif, Orang Tua Tenang:  Era Baru Rawat Luka dengan Betadine Bening Antiseptik
Anak Aktif, Orang Tua Tenang: Era Baru Rawat Luka dengan Betadine Bening Antiseptik
“Kumara Holiday Program" Kembali Hadir di Akhir Tahun Ini Program di Alam Terbuka untuk Anak Usia 2-12 Tahun
“Kumara Holiday Program" Kembali Hadir di Akhir Tahun Ini Program di Alam Terbuka untuk Anak Usia 2-12 Tahun
Seminar Edukasi Tenaga Kesehatan dalam Memperingati Hari Prematur Sedunia 2025
Seminar Edukasi Tenaga Kesehatan dalam Memperingati Hari Prematur Sedunia 2025
Sumber: Detik.com 
Foto: Wisma Putra/detikcom

Baca juga: 

Jelaskan pada anak-anak bagaimana cara menghadapi tsunami

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Kiki Pea

  • Halaman Depan
  • /
  • Berita Terkini
  • /
  • Ayah dan anak selamat saat digulung tsunami Banten, bagaimana kisahnya?
Bagikan:
  • Niat Puasa Qadha, Ketentuan dan Tata Caranya yang Benar

    Niat Puasa Qadha, Ketentuan dan Tata Caranya yang Benar

  • 100 Ayat Alkitab tentang Kasih yang Tulus dan Tanpa Batas

    100 Ayat Alkitab tentang Kasih yang Tulus dan Tanpa Batas

  • Sering Diucapkan saat Ada Figur Publik Meninggal, Ini Arti Rest in Peace

    Sering Diucapkan saat Ada Figur Publik Meninggal, Ini Arti Rest in Peace

  • Niat Puasa Qadha, Ketentuan dan Tata Caranya yang Benar

    Niat Puasa Qadha, Ketentuan dan Tata Caranya yang Benar

  • 100 Ayat Alkitab tentang Kasih yang Tulus dan Tanpa Batas

    100 Ayat Alkitab tentang Kasih yang Tulus dan Tanpa Batas

  • Sering Diucapkan saat Ada Figur Publik Meninggal, Ini Arti Rest in Peace

    Sering Diucapkan saat Ada Figur Publik Meninggal, Ini Arti Rest in Peace

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
  • Tumbuh Kembang
  • Parenting
  • Kesehatan
  • Gaya Hidup
  • Home
  • TAP Komuniti
  • Beriklan Dengan Kami
  • Hubungi Kami
  • Jadilah Kontributor Kami
  • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Vietnam flag Vietnam
© Copyright theAsianparent 2025. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti