Permainan lompat tali karet mungkin pernah menjadi bagian dari masa kecil Parents. Bagaimana dengan si kecil di masa sekarang? Apakah Parents juga mengenalkan jenis permainan ini padanya?
Lompat tali karet termasuk salah satu jenis permainan tradisional. Menurut situs dinas kebudayaan Jakarta, permainan ini berasal dari Betawi dan kebanyakan dimainkan oleh anak perempuan, meski terkadang anak lelaki juga ikut terlibat.
Cara Main
Cara bermain lompat tali karet, menggunakan tali yang terbuat dari sambungan karet gelang yang panjangnya kira-kira 5 meter. Kedua ujung karet dipegang oleh dua orang, mereka memutar karet secara bersamaan dan ada satu orang yang melompat-lompat mengikuti gerak naik turun karet tersebut.
Jika orang yang melompat itu terjatuh atau kakinya tersangkut karet, maka giliran temannya yang melompat. Tidak ada kejelasan tentang dari mana asal-usul permainan karet ini. Konon, sejak zaman Belanda permainan karet sudah ada dan awalnya hanya dimainkan oleh anak-anak Belanda.
Sebuah sumber menyebutkan kemungkinan permainan karet berasal dari benua Eropa yang menyebar hingga ke wilayah Asia Tenggara. Namun ada juga yang menyatakan bahwa permainan ini berasal dari Mesir, China, dan bahkan Australia.
Artikel terkait: 11 Jenis Olahraga Tradisional dari Permainan Jadul Anak Indonesia
Manfaat Permainan Lompat Tali Karet
Gerakan melompat dari permainan karet melibatkan ketangkasan. Dengan memainkan permainan ini, dapat melatih otot kaki dan koordinasi tubuh, meningkatkan fungsi kognitif, serta meningkatkan kepadatan tulang.
Lompat tali bisa juga termasuk jenis olahraga ringan. Gerakan melompat tergolong sebagai aktivitas kardio yang baik untuk jantung.
Bagi anak-anak, lompat tali dapat melatih perkembangan motorik yang sifatnya masih kasar. Anak-anak yang bermain lompat tali akan memiliki otot-otot yang padat dan kuat.
Nilai Moral dari Permainan Lompat Tali Karet
Selain memeroleh manfaat berupa kesenangan dan kesehatan, permainan karet sebenarnya memiliki pembelajaran moral.
Jurnal yang ditulis oleh Tria Paradisa berjudul ‘Permainan Tradisional Lompat Tali Merdeka Sebagai Media Pelaksanaan Proses Game Stage di SD Negeri 94 Pekanbaru’ menjelaskan beberapa nilai moral yang bisa diperoleh dari permainan lompat tali karet.
Nilai-nilai moral tersebut mungkin tidak terlihat secara nyata namun terlindung dalam simbol-simbol ketika anak bermain.
Nilai moral (moral value) ini yang sangat bermanfaat bagi pengembangan jiwa anak untuk membentuk karakter, sikap, pribadi anak. Selanjutnya pesan moral ini akan menjadi bekal dan modal dasar bagi anak dalam berinteraksi dengan anggota masyarakat lainnya sesuai dengan norma yang berlaku.
Berikut ini adalah penjelasan tentang nilai-nilai moral yang terkandung dalam permainan tradisional lompat tali.
Artikel terkait: 10 Resep Kue Basah Tradisional yang Enak dan Mudah Dibuat
1. Nilai Kebersamaan
Permainan lompat tali mengajarkan kepada anak-anak pentingnya kebersamaan. Ini terletak pada saat anak bermain yang melibatkan jumlah anggota lebih dari dua orang.
Artinya, permainan ini merupakan kerja kelompok yang butuh koordinasi yang baik dengan teman-teman, bukan satu orang atau sendirian.
2. Nilai Tradisional dan Kesederhanaan
Nilai ini terlihat dari alat yang digunakan hanya berupa karet gelang. Permainan yang sangat sederhana namun mendatangkan kesenangan.
3. Nilai Kepemimpinan dalam Permainan Lompat Tali Karet
Nilai kepemimpinan dibuktikan bahwa permainan ini dapat mengasah kemampuan mengatasi konflik yang dimiliki anak, karena seorang pemimpin harus mampu berpikir bijak dalam mengatasi masalah baik yang terdapat di dalam kelompok maupun diluar anggota kelompok.
Artikel terkait: Klewang, Senjata Tradisional Riau Berbentuk seperti Golok
4. Nilai Tanggung Jawab
Permainan tradisional lompat tali yang dimainkan anak di SD Negeri 94 Pekanbaru terdapat nilai tanggung jawab yaitu peran atas status yang mereka miliki.
5. Nilai Berlapang Dada dalam Lompat Tali Karet
Nilai berlapang dada dalam permainan tradisional lompat tali merdeka ditunjukkan di saat anak-anak yang sedang bermain menghormati atau menghargai setiap tindakan yang akan dilakukan atau yang telah terjadi di dalam kelompoknya. Contoh sikap berlapang dada dalam permainan ditunjukkan saat melakukan suit untuk memulai permainan.
6. Nilai Kejujuran
Dalam permainan tradisonal lompat tali merdeka terdapat nilai-nilai kejujuran yang secara tidak langsung terkandung di dalamnya.
Contoh nilai kejujuran tersebut adalah dimana saat pelompat tali mengenai tali pada saat ketinggian tali berada di atas lutut, akan tetapi pelompat menyatakan dia tidak mengenai ( bersentuh dengan tali karet ) artinya anak tersebut berbohong, curang dan tidak sportif dalam bermain.
Itulah informasi tentang permainan lompat tali karet. Ternyata permainan tradisional yang sederhana ini tak hanya menyenangkan tapi juga memberikan pembelajaran bagi anak.
Baca juga:
Kaya Budaya! 123 Jenis Tarian Tradisional dari Berbagai Daerah di Indonesia
16 Alat Musik Tradisional Indonesia yang Mendunia, Ada Rebab dan Kecapi
Mengenal Senjata Tradisional di 38 Provinsi Tanah Air, Bukti Indonesia Kaya