TAP top app download banner
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan Produk
Keranjang
Masuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Perkembangan Otak
  • Cari nama bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Parenting
    • Keluarga
    • Doa Islami
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Event

Lockdown di India, dua ayah tewas karena mudik dan beli susu untuk anak

Bacaan 4 menit
Lockdown di India, dua ayah tewas karena mudik dan beli susu untuk anak

Bukan karena virus corona, dua orang ayah yang meninggal dunia di tengah lockdown di India.

Keputusan untuk melakukan lockdown dinilai sebagai langkah memutus penyebaran Covid-19 yang efektif. Tindakan ini juga dilakukan di India, salah satunya dengan menonaktifkan sarana transportasi publik. Meski dinilai efektif, lockdown pandemi di India justu menyimpan kisah haru bagi warga dengan kelas ekonomi ke bawah.

Lockdown yang dilakukan di India sangat berdampak bagi warga dengan kelas ekonomi ke bawah. Banyak pekerja lepas bahkan harus kehilangan pekerjaan mereka. Lockdown saat pandemi Covid-19 juga sangat memengaruhi perekonomian di India.

Kisah pilu saat lockdown di India

lockdown di India

Kondisi lockdown di India. Foto: AP/India TV

Seperti kisah pilu yang dialami seorang ayah di India. Dilansir dari Times of India, pria bernama Ranveer Singh (39) meninggal dunia akibat berjalanan kaki lebih dari 200 km ke kampung halamannya saat lockdown.

Ayah tiga anak ini meninggal di Agra, saat dirinya sedang dalam perjalanan dari Delhi ke Morena. Menurut polisi, Ranceer tiba-tiba pingsan dan meninggal dunia di dekat Kailash Mod. Seorang pemilik toko yang melihatnya langsung bergegas menolong.

“Korban mengeluh tentang nyeri dada dan juga memanggil saudara iparnya melalui telepon untuk berbagi kondisi kesehatannya. Sekitar pukul 18:30, korban meninggal dan polisi setempat diberi tahu,” kata petugas, Arvind Kumar, dikutip dari Detik.

Kemungkinan, penyebab Ranveer meninggal dikarenakan kelelahan setelah menempuh perjalanan 200 km, yang berujung membuat nyeri dada.

“Ranveer pergi ke desa asalnya dengan berjalan kaki. Kemungkinan kelelahan karena berjalan sejauh 200 km mungkin memicu nyeri dada. Namun, sebelum kematiannya, korban telah mengklaim bahwa untuk jarak tertentu dia telah naik sebuah truk,” ucap Arvind.

Meninggal akibat serangan jantung

lockdown di India

Ilustrasi meninggal dunia.

Setelah melakukan otopsi, baru diketahui kalau Ranveer meninggal akibat serangan jantung. Petugas mengatakan salah satu yang pemicu serangan jantung tersebut adalah kelelahan usai berjalan jauh.

“Otopsi mengungkapkan serangan jantung sebagai penyebab kematian, tetapi mengingat riwayat perjalanannya, kami menganggap bahwa kelelahan karena perjalanan jauh mungkin telah memicu kondisi jantungnya,” kata petugas.

Sang adik, Sonu Singh mengungkapkan kakaknya itu sudah bekerja di Tughlakabad, Delhi selama tiga tahun. Ia meninggalkan seorang istri, dan tiga anak.

“Dia berangkat ke desa pada Kamis pagi sekitar pukul 3 pagi dengan berjalan kaki. Kami adalah petani miskin, tidak tahu bagaimana anak-anaknya akan bertahan hidup tanpa penghasilan ayah mereka,” terang Sonu Singh.

Kondisi lockdown yang dilakukan pemerintah India nyatanya membuat warga panik dan terjadi kekacauan di beberapa daerah.

Mengutip dari Deutsche Welle (DW), setelah pemerintah resmi melakukan lockdown sejak Selasa (24/3/2020), ribuan buruh harian di kota-kota besar justru kehilangan pekerjaan. Mereka akhirnya memilih berbondong-bondong pulang ke kampung halamannya dengan berjalan kaki.

Dan ternyata, kisah memilukan seperti yang dialami Ranveer, dialami juga oleh seorang ayah di Howrah, Bengal Barat, India.

Seorang ayah meninggal dunia diduga karena dipukuli polisi saat keluar membeli susu

lockdown di India

Patroli polisi di India saat lockdown. Sumber foto: SIPA USA/PA Images via Mirror.co.uk

Adalah Lal Swami (32) seorang ayah yang terpaksa keluar dari rumahnya untuk membeli susu untuk anaknya, saat pemerintah India memutuskan untuk lockdown. Malangnya, itu adalah saat terakhir ia bertemu dengan keluarga kecilnya.

Menurut pihak keluarga, Swani tewas karena dipukuli oleh polisi, yang mendapat tugas menertibkan warga yang masih berada di luar rumah. Dikabarkan, para polisi itu tanpa tendeng aling dan berpikir panjang, memukul siapapun yang masih ada di luar rumah, termasuk Swami.

Tapi, kabar ini dibantah oleh polisi setempat. Dilansir dari India Today, polisi mengaku kalau Swami meninggal karena serangan jantung. Ia menghembuskan napas terakhir saat perjalanan ke rumah sakit.

Sampai berita ini diturunkan, belum diketahui apakah dilakukan otopsi pada jenazah Swami, untuk mengetahui penyebab kematiannya. Namun, keluarga sangat berduka atas kejadian menyedihkan ini.

Melihat kondisi lockdown di India ini, ternyata kebijakan pemerintah justru membuat ricuh di beberapa titik. Warga yang kehilangan pekerjaan dan takut akhirnya menyebar dari kota yang terjangkit, ke desa yang belum terkena.

Cerita mitra kami
Perut Sehat, Anak Smart: Ini Manfaat Yogurt untuk Pencernaan dan Tumbuh Kembang Si Kecil!
Perut Sehat, Anak Smart: Ini Manfaat Yogurt untuk Pencernaan dan Tumbuh Kembang Si Kecil!
Anak Aktif, Orang Tua Tenang:  Era Baru Rawat Luka dengan Betadine Bening Antiseptik
Anak Aktif, Orang Tua Tenang: Era Baru Rawat Luka dengan Betadine Bening Antiseptik
“Kumara Holiday Program" Kembali Hadir di Akhir Tahun Ini Program di Alam Terbuka untuk Anak Usia 2-12 Tahun
“Kumara Holiday Program" Kembali Hadir di Akhir Tahun Ini Program di Alam Terbuka untuk Anak Usia 2-12 Tahun
Seminar Edukasi Tenaga Kesehatan dalam Memperingati Hari Prematur Sedunia 2025
Seminar Edukasi Tenaga Kesehatan dalam Memperingati Hari Prematur Sedunia 2025

Hal ini justru sangat meningkatkan risiko penularan pada warga lainnya di desa yang belum terjangkit. Kondisi ini juga membuat sejumlah pakar khawatir India akan menghadapi kondisi yang lebih berat dalam dua pekan kedepan.

Sampai Minggu, (29/3/2020), India telah melaporkan ada sekitar 1000 kasus warga yang terkena virus korona, dan diperkirakan jumlah tersebut bisa lebih meningkat lagi.

***

Referensi: Detik

Baca juga

Tidak menerapkan lockdown, ini 7 kebijakan pemerintah cegah penyebaran Corona di Indonesia

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Fadhila Afifah

  • Halaman Depan
  • /
  • Berita Terkini
  • /
  • Lockdown di India, dua ayah tewas karena mudik dan beli susu untuk anak
Bagikan:
  • Gerakan Ayah Ambil Rapor Anak, Ini Manfaatnya Kata BKKBN!

    Gerakan Ayah Ambil Rapor Anak, Ini Manfaatnya Kata BKKBN!

  • Perut Sehat, Anak Smart: Ini Manfaat Yogurt untuk Pencernaan dan Tumbuh Kembang Si Kecil!
    Cerita mitra kami

    Perut Sehat, Anak Smart: Ini Manfaat Yogurt untuk Pencernaan dan Tumbuh Kembang Si Kecil!

  • Anak Aktif, Orang Tua Tenang:  Era Baru Rawat Luka dengan Betadine Bening Antiseptik
    Cerita mitra kami

    Anak Aktif, Orang Tua Tenang: Era Baru Rawat Luka dengan Betadine Bening Antiseptik

  • Gerakan Ayah Ambil Rapor Anak, Ini Manfaatnya Kata BKKBN!

    Gerakan Ayah Ambil Rapor Anak, Ini Manfaatnya Kata BKKBN!

  • Perut Sehat, Anak Smart: Ini Manfaat Yogurt untuk Pencernaan dan Tumbuh Kembang Si Kecil!
    Cerita mitra kami

    Perut Sehat, Anak Smart: Ini Manfaat Yogurt untuk Pencernaan dan Tumbuh Kembang Si Kecil!

  • Anak Aktif, Orang Tua Tenang:  Era Baru Rawat Luka dengan Betadine Bening Antiseptik
    Cerita mitra kami

    Anak Aktif, Orang Tua Tenang: Era Baru Rawat Luka dengan Betadine Bening Antiseptik

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
  • Tumbuh Kembang
  • Parenting
  • Kesehatan
  • Gaya Hidup
  • Home
  • TAP Komuniti
  • Beriklan Dengan Kami
  • Hubungi Kami
  • Jadilah Kontributor Kami
  • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Vietnam flag Vietnam
© Copyright theAsianparent 2025. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti