Dalam ilmu fisika, terdapat dua jenis tenaga listrik, lho! Yaitu yang sifatnya tetap atau statis dan bergerak atau dinamis. Listrik statis merupakan listrik alami yang berada di alam, contohnya petir yang menyentuh tanah. Sementara itu, listrik dinamis merupakan jenis yang dimanfaatkan untuk kehidupan sehari-hari.
Pengertian Listrik Dinamis
Sumber: Unsplash
Mengutip Sumber Belajar Kemdikbud, dua zat yang bermuatan listrik positif dan negatif dihubungkan dengan penghantar, maka akan memunculkan arus listrik akan mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah. Arus listrik yang dihasilkan lebih dinamis sehingga lebih applicable dalam kehidupan sehari-hari. Listrik dengan sifat tersebut tersebut kemudian disebut dengan listrik dinamis.
Listrik dinamis adalah listrik yang bergerak atau mengalir. Pada listrik dinamis, aliran partikel bermuatan dalam bentuk arus listrik dapat menghasilkan energi listrik. Listrik yang bergerak itu disebut juga sebagai arus listrik.
Arus listrik merupakan aliran muatan listrik yang bergerak (mengalir) melalui penghantar dari sumber listrik dalam tiap satuan waktu. Arus listrik selalu mengalir dari tegangan tinggi ke tegangan yang lebih rendah.
Artikel terkait : 9 Manfaat Gelombang Elektromagnetik dalam Kehidupan Sehari-hari, Apa Saja?
Jenis Arus Listrik
Sumber: Unsplash
Arus listrik berdasarkan arah alirannya dibagi menjadi 2 (dua) kategori, yakni arus searah (direct current/DC) dan arus bolak-balik (alternating current/AC). Berikut penjelasan selengkapnya!
Listrik Searah (Direct Current)
Listrik searah merupakan arus listrik yang arah alirannya dari kutub negatif ke positif. Aliran yang terjadi searah saja sehingga menimbulkan lubang-lubang bermuatan positif yang terlihat mengalir dari positif ke negatif. Arus DC sering dimanfaatkan untuk perangkat elektronika yang bersumber baterai maupun generator DC.
Ada dua jenis sumber listrik DC, yakni elemen primer dan elemen sekunder. Berikut penjelasannya:
- Elemen primer: elemen yang tidak dapat diisi arus listrik kembali bila muatannya habis. Contoh: baterai kering yang hanya satu kali pakai.
- Elemen sekunder: elemen yang dapat diisi muatan listrik kembali apabila telah habis, contohnya: akumulator (aki) dan baterai isi ulang (bisa di-charge).
Artikel terkait : Sejarah Listrik Salah Satu Penemuan Tidak Sengaja yang Berhasil Mengubah Dunia
Arus Bolak-Balik (Alternating Current)
Alternating Current atau AC disebut juga sebagai arus listrik bolak-balik. Arus AC akan membentuk suatu gelombang yang dinamakan dengan gelombang sinus (sinusoida). Di Indonesia sendiri listrik bolak-balik (AC) dimanfaatkan di bawah wewenang Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Listrik yang dikelola PLN memiliki frekuensi 60 Hz dan tegangan 220 volt. Arus listrik AC inilah yang sering digunakan untuk peralatan sehari-hari seperti TV, kompor induksi, kipas angin, kulkas, dan lain sebagainya.
Karakteristik Listrik Dinamis
Jenis listrik ini dimanfaatkan untuk kehidupan sehari-hari karena karakteristiknya yang bergerak. Berikut beberapa karakteristik istimewa jenis listrik tersebut:
- Terdiri dari muatan listrik yang bergerak, dan mereka menghasilkan arus listrik
- Untuk menjaga agar beban tetap mengalir, diperlukan agen untuk melakukan pekerjaan agar beban tetap bergerak
- Dalam Satuan Sistem Internasional, muatan diukur dalam coulomb, disingkat C dan arus dalam coulomb / sekon, satuan yang disebut ampere, yang disingkat A. Arus 1 A berarti luas penampang penghantar mengalir 1 C setiap sekon
- Arus listrik selalu membutuhkan jalur tertutup untuk mempertahankan alirannya. Jalur ini disebut sirkuit dan harus ditutup, karena ketika dibuka arus yang mengalirinya akan berhenti
Artikel terkait : 9 Fakta Michael Faraday, Penemu Listrik yang Tak Pernah Mengenyam Pendidikan Formal
Contoh dalam Kehidupan Sehari-Hari
Mengutip laman Read Physic, ada banyak contoh listrik dinamis dalam kehidupan sehari-hari antara lain:
1. Rangkaian Listrik
Sumber: Unsplash
Untuk menyalakan senter, kompor listrik, telepon, dan semua peralatan elektronik membutuhkan daya listrik. Daya ini didapat dari arus yang mengaliri rangkaian listrik.
2. Sistem Transmisi Listrik
Sistem ini menggunakan arus bolak-balik (AC) karena lebih mudah dikonduksikan pada jarak yang jauh. Pemanfaatannya pun mudah dengan potensi kerugian yang lebih rendah. Misalnya, dari pembangkit listrik ke rumah-rumah maupun konsumen listrik lainnya.
3. Listrik Atmosfer
Atmosfer bumi rupanya menghasilkan jenis arus listrik yang dinamis. Khususnya di ionosfer, radiasi ultraviolet dari matahari berasal dari partikel bermuatan yang mengalir dalam sirkuit besar arus listrik pada ketinggian tinggi.
4. Listrik Terrestrial
Reaksi kimia yang terjadi di lapisan tanah membuat kerak bumi memiliki arus listrik. Bumi juga memiliki medan magnetnya sendiri yang tercipta dari inti besi bumi yang menghasilkan arus listrik.
5. Fenomena Aurora di Kutub
Sumber: Unsplash
Aurora memang fenomena alam yang indah dengan penampakan langit malam berwarbna cerah. Fenomena ini sering terjadi di wilayah kutub yang disebabkan oleh listrik yang dinamis yang terkena aliran partikel bermuatan terus-menerus dari matahari. Ketika partikel-partikel ini mendekati Bumi, medan magnet ini membelokkannya, dan dengan demikian, cahaya dipancarkan, menciptakan efek bercahaya aurora.
Demikian penjelasan tentang listrik dinamis serta contohnya dalam kehidupan sehari-hari. Semoga bisa bermanfaat dan dipahami oleh si kecil ya!
Baca juga:
Mengenal 6 Bentuk Magnet dan Sifat Sifat Magnet yang Sering Digunakan
5 Fakta Penemuan Bola Lampu, Yuk Ajarkan pada Si Kecil!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.