X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Breastfeeding Week 2023
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Videos
    • Kata Pakar Parenting
    • Plesiran Ramah Anak
    • Pilihan Parents
    • Kisah Keluarga
    • Kesehatan
    • Kehamilan
    • Event
    • Tumbuh Kembang
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Awards
    • TAP x Tokopedia Awards 2023

Dosen ITB ciptakan teknologi mengubah popok bekas jadi rumah, bagaimana caranya?

Bacaan 4 menit
Dosen ITB ciptakan teknologi mengubah popok bekas jadi rumah, bagaimana caranya?

Daur ulang popok jadi rumah adalah inovasi baru yang dilakukan oleh dosen ITB untuk menanggulangi masalah limbah popok sekali pakai di Bandung.

Daur ulang limbah popok jadi rumah adalah cara baru yang dilakukan warga Bandung untuk menangani masalah sampah di kota ini. Dengan menggunakan mesin buatan dosen ITB, limbah popok sekali pakai bisa diubah menjadi pupuk dan batako untuk membuat rumah.

Selama ini, pemerintah kota dan Kabupaten Bandung kesulitan menangani limbah popok, yang dihasilkan oleh semua keluarga di Bandung. Sekitar 90 ton popok dibuang setiap hari, dan berakhir di TPA.

Artikel terkait: Cara Menghentikan Pemakaian Diaper

limbah popok jadi rumah

Daur ulang limbah popok jadi rumah adalah inovasi baru yang dilakukan oleh dosen di ITB.

Inovasi mesin yang membuat limbah popok jadi rumah

Dr. Pandji Prawishuda menciptakan mesin untuk mendaur ulang popok sekali pakai, hingga bisa digunakan sebagai pupuk dan bahan membuat batako. Dosen dan peneliti di Institut Teknologi Bandung ini, menciptakan alat tersebut sejak 2013.

Mesin yang diberi nama Reaktor Torefaksi Basah (Hidrotermal) ini, tidak hanya bisa mendaur ulang popok bekas pakai, namun juga plastik mi instan dan bungkus kopi. Semua sampah ini bisa diolah untuk kemudian diubah menjadi pupuk kompos.

Berikut adalah video cara mengubah popok jadi rumah dari BBC Indonesia:

Cara menggunakan mesin ini adalah dengan memasukkan popok bekas pakai ke dalam tabung kemudian dicampur dengan air. Lalu dipanaskan dengan suhu 200 derajat Celsius, menggunakan listrik 2000 watt selama 30 menit.

Setelah itu, cairan dipisahkan dari bagian yang padat. Cairan ini kemudian akan digunakan sebagai pupuk, dan bagian padat dicampur dengan semen serta pasir untuk dicetak menjadi batako.

Batako yang dibuat dari campuran popok ini cukup kuat sehingga bisa jadi bahan untuk membangun rumah. Mesin buatan Pandji untuk mengolah popok jadi rumah ini menghabiskan dana Rp20 juta untuk merakitnya. Mesin ini sudah disebarkan ke tiga universitas besar di Indonesia.

Pandji ingin mesin inovasinya ini bisa digunakan untuk pengelolaan sampah yang lebih baik dan kebutuhan masyarakat untuk mengurangi limbah. Apalagi limbah popok sekali pakai yang mengandung zat-zat berbahaya jika tidak diolah dengan baik.

Bagaimana dengan Parents, apakah setuju popok bekas si kecil dimanfaatkan menjadi produk-produk di atas?

ini dia popok kain itu

Bagaimana Memilih Popok Sekali Pakai untuk Bayi

Pilihan popok sekali pakai untuk bayi Bunda mungkin tampak tidak ada habisnya. Tidak mungkin untuk mengetahui dari melihat sekilas pada bungkusnya untuk membandingkan bagaimana satu merek dengan merek yang lain dalam hal penyerapan, kecocokan, dan kenyamanan, atau apakah popok yang lebih mahal sepadan dengan harganya.

Artikel yang dikutip dari Baby Gear Lab berikut ini akan memberi Bunda informasi memilih popok sekali pakai.

1. Pertama, pertimbangkan kebutuhan bayi Anda juga prioritas Anda. Setiap keluarga memiliki perbedaan. Pertimbangkan biaya, dampak kesehatan, dampak lingkungan, dan lain-lain. Soal dampak lingkungan, Bunda mungkin juga bisa memilih popok kain atau popok yang bisa dipakai berkali-kali.

2. Kedua, jangan membeli dalam jumlah besar sampai Anda puas dengan kinerja dan kesesuaian popok tertentu.

tau Kok Popok Anak Bocor Terus

3. Ketiga, tunggu untuk membeli popok bayi pertama sampai tepat sebelum atau setelah dia lahir dan Anda tahu beratnya. Karena setiap popok memiliki ukuran sesuai dengan berat badan bayi Anda. Setelah mengetahui beratnya, Bunda bisa memesan popok secara online dan popok akan tiba di depan pintu bahkan sebelum Anda pulang dari rumah sakit.

4. Terakhir, biaya. Pertimbangkan berapa harga popok yang akan Anda beli dan berapa biaya yang hendak Anda keluarkan untuk popok sekali pakai. Membeli popok akan terasa mahal setelah Anda membeli dalam jumlah besar.

Salah satu pertimbangan penting lain adalah daya serap. Penyerapan mencakup seberapa banyak cairan yang dapat ditampung popok, seberapa baik cairan itu menjauh dari bayi dan menyebar ke seluruh inti popok, dan seberapa baik cairan itu terus menjaga kelembaban dari kulit bayi.

Penyerapan yang buruk dapat menyebabkan kulit bayi lembab terus-menerus dan menyebabkan ruam popok. Anda bisa melakukan tes dengan cara membaca klaim pada bungkus popos dan membandingkannya dengan merek lain. Jika Anda tidak yakin, Anda bisa membeli dalam jumlah kecil terlebih dahulu kemudian membuktikannya.

 

Referensi: BBC, Tribunnews

Baca juga:

Cara pintar memisahkan sampah organik dan sampah anorganik

Cerita mitra kami
Waspada Penyakit Hepatitis Misterius, 3 Anak di DKI Jakarta Meninggal Dunia
Waspada Penyakit Hepatitis Misterius, 3 Anak di DKI Jakarta Meninggal Dunia
Tips Cerdas Hadapi New Normal, Ikuti Cara Berikut
Tips Cerdas Hadapi New Normal, Ikuti Cara Berikut
Bunda bisa jadi pahlawan melawan COVID-19, begini caranya
Bunda bisa jadi pahlawan melawan COVID-19, begini caranya
Momen Spesial S-26 Loyalty Program Mengajak Keluarga Terpilih Ke Singapura
Momen Spesial S-26 Loyalty Program Mengajak Keluarga Terpilih Ke Singapura

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Fitriyani

  • Halaman Depan
  • /
  • Berita Terkini
  • /
  • Dosen ITB ciptakan teknologi mengubah popok bekas jadi rumah, bagaimana caranya?
Bagikan:
  • Keren! Pabrik ini mendaur ulang limbah popok bayi bekas jadi pupuk dan bata

    Keren! Pabrik ini mendaur ulang limbah popok bayi bekas jadi pupuk dan bata

  • Popok kain dan popok sekali pakai, mana yang lebih baik ya?

    Popok kain dan popok sekali pakai, mana yang lebih baik ya?

  • 8 Pompa ASI Elektrik Terbaik 2023, Berkualitas dan Praktis untuk Bunda Sibuk

    8 Pompa ASI Elektrik Terbaik 2023, Berkualitas dan Praktis untuk Bunda Sibuk

  • 10 Artis yang Tak Malu Gendong Anaknya dengan Kain Jarik

    10 Artis yang Tak Malu Gendong Anaknya dengan Kain Jarik

  • Keren! Pabrik ini mendaur ulang limbah popok bayi bekas jadi pupuk dan bata

    Keren! Pabrik ini mendaur ulang limbah popok bayi bekas jadi pupuk dan bata

  • Popok kain dan popok sekali pakai, mana yang lebih baik ya?

    Popok kain dan popok sekali pakai, mana yang lebih baik ya?

  • 8 Pompa ASI Elektrik Terbaik 2023, Berkualitas dan Praktis untuk Bunda Sibuk

    8 Pompa ASI Elektrik Terbaik 2023, Berkualitas dan Praktis untuk Bunda Sibuk

  • 10 Artis yang Tak Malu Gendong Anaknya dengan Kain Jarik

    10 Artis yang Tak Malu Gendong Anaknya dengan Kain Jarik

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.