Sebuah perusahaan swasta internasional penyedia layanan teknologi informasi untuk industri perjalana dan pariwisata, Amadeus, baru-baru ini merilis hasil surveinya. Dalam laporannya, mereka menyebut bahwa mayoritas respondennya tetap ingin liburan keluar negeri meski dihadapkan dengan kondisi ekonomi yang serba tak pasti.
Mau tahu berita selengkapnya? Simak artikel berikut ini ya, Parents!
Hasil Survei Amadeus 2022
Sumber: Pexels
Beberapa waktu lalu Amadeus membagikan laporan hasil surveinya yang berjudul Consumer Travel Spend Priorites 2022. Dalam studi yang melibatkan 4.500 konsumennya yang berasal dari Perancis, Jerman, Inggris, Amerika Serikat, dan Singapura sebagai responden, Amadeus berusaha untuk membuat prediksi soal prioritas pengeluaran diskresioner masyarakat dunia untuk setahun ke depan.
Sebagai informasi tambahan, pengeluaran diskresioner adalah pengeluaran yang ‘tidak penting’. Dengan kata lain, ini adalah pengeluaran yang digunakan seseorang untuk membiayai keinginannya, bukan kebutuhan. Yang artinya seseorang masih tetap dapat hidup dengan baik meski tak mengeluarkan biaya ini. Contohnya adalah liburan dan makan di restoran.
Artikel Terkait: Destinasi Kuliner Sultan, Ini 7 Restoran Termahal di Dunia!
Yang menarik, Amadeus menemukan fakta bahwa orang-orang lebih memprioritaskan liburan keluar negeri di banding pilihan-pilahan lainnya kalau punya uang berlebih.
Prioritaskan Liburan Keluar Negeri Daripada Makan
Sumber: Pexels
Dengan kata lain, penelitian ini menegaskan sebuah fakta bahwa mayoritas penduduk dunia tetap ingin melakukan perjalanan keluar maupun dalam negeri untuk berlibur. Tak peduli meski kini warga dunia masih harus menghadapi ketidakpastian ekonomi akibat pandemi dan krisis global lainnya.
“Penelitian ini jelas menunjukkan jika konsumen siap mengorbankan pengeluaran di bidang lain dalam hidup mereka untuk mengakomodasi liburan tahun ini,” kata Executive Vice President Amadeus, David Doctor.
Artikel Terkait: 5 Destinasi Liburan Paling Bahagia 2022 Versi Club Med, Bali Peringkat Satu!
Berikut ini adalah hasil survei dari Amadeus.
|
Jenis Pengeluaran Diskresioner |
Prioritas Setahun ke Depan |
Liburan keluar negeri |
42% |
Liburan domestik |
32% |
Langganan online (Netflix, Amazaon Prime, dsb) |
28% |
Makan di luar |
27% |
Fesyen |
25% |
Big ticket item (renovasi rumah, mobil baru, dsb) |
20% |
Gunakan Fintech untuk Mengatur Budget
Sumber: Pexels
Menjadikan liburan keluar negeri sebagai prioritas, nyatanya wisatawan zaman sekarang sudah lebih cerdas.
Hampir dari 50 persennya tak ragu menggandeng fintech yang dipercaya menawarkan berbagai keuntungan, seperti kartu debit prabayar yang melayani banyak mata uang.
Hal ini dilakukan demi menghindari biaya FX (foreign exchange) saat berlibur keluar negeri sebab hampir 75 persen responden mengaku sangat concern dengan biaya tersebut.
Kalau bisa diminimalisir ya kenapa tidak. Lumayan kan Parents selisihnya bisa digunakan untuk beli oleh-oleh?
Tak cuma itu, para wisatawan juga mengaku tertarik dengan co-branded cards yang memiliki program loyalty points. Sebab dengan menukarkan poin yang mereka miliki, pengeluaran saat liburan pun bisa ditekan.
Tantangan Baru bagi Industri Pariwisata
Menurut CEO Amadeus, fenomena ini menjadi tantangan baru bagi dunia pariwisata dan keuangan.
“Tapi itu bukan akhir dari cerita. Industri perlu mencari cara agar fintech dapat membuat biaya liburan lebih transparan serta membantu wisatawanmengelola pengeluaran mereka,” jelasnya.
Pasalnya, responden yang merencanakan keluar negeri tahun depan diprediski siap mengeluarkan uang sebesar USD 2.670 atau hampir Rp 40 juta. Untuk itu, perusahaan fintech dan pariwisata diharapkan bisa menyambut hal ini dengan positif.