Suka mengupil adalah satu kebiasaan anak yang membuat orangtua khawatir. Pasalnya, kebiasaan tersebut bisa saja membahayakan kesehatan anak. Bagi Bunda yang memiliki anak yang gemar mengupil, baca artikel ini sampai habis ya!
Mengupil kurang baik untuk kesehatan
Saat tahu si kecil mengupil, berusaha “menggali emas” yang nempel di hidungnya, biasanya kita otomatis berteriak mencegah dan berkata, “Jorok, adik”.
Mengupil memang mengasyikkan, tapi memang sebaiknya anak-anak tidak dibiasakan untuk melakukan hal tersebut terlebih bila di depan banyak orang.
Sebuah riset terbaru menyebutkan membiarkan “gundukan emas” tetap di dalam hidung malah akan membantu mencegah infeksi telinga pada anak-anak.
Riset tersebut menemukan adanya bakteria tak berbahaya pada hidung yang bernama Corynebacterium accolens.
Pada tubuh kita memang terdapat banyak bakteri. Sebagian mungkin akan menjadi pathogen saat keluar dan kontak kembali dengan tubuh seperti Staphylococcus (dapat menurunkan sistem imun tubuh) atau Salmonella (penyebab penyakit tipes).
Tapi jenis bakteri lain, malah bertindak sebagai pertahanan pertama untuk tubuh, seperti Corynebacterium accolens yang terdapat pada hidung anak-anak.
Penelitian yang dilakukan oleh Dr. Lindsey Bomar dan koleganya di Forsyth Institute juga menemukan bahwa hidung anak-anak yang banyak kotorannya justru tidak akan dimasuki Streptococcus pneumoniae; yang merupakan penyebab infeksi telinga, pneumonia, dan meningitis.
WHO melaporkan bahwa setiap tahun ada lebih dari satu juta kematian pada anak-anak di negara berkembang yang disebabkan oleh infeksi S. pneumoniae.
Artikel terkait: 7 Tindakan yang Mengancam Kesehatan Anak
Salah satu syarat adanya infeksi adalah karena adanya kolonisasi dari bakteri penyebab infeksi. Bakteri Corynebacterium accolens ternyata mampu memodifikasi tempat hidupnya dengan melepas asam lemak yang akan membunuh bakteri jahat yang akan masuk ke dalam tubuh melalui pernapasan.
Lalu bagaimana bila upil masuk ke mulut?
Beberapa waktu lalu, seorang profesor biokimia di University of Saskatchewan, menyatakan bahwa makan kotoran hidung sebenarnya memiliki beberapa manfaat bagi kesehatan.
Napper mengatakan bahwa upil berasal dari lendir dan bakteri. Jadi, jika manusia mengonsumsi bakteri dalam upil, maka tubuh dapat membangun kekebalan terhadap bakteri tersebut. Sehingga pada kemudian hari, tubuh akan menjadi lebih kebal terhadap bakteri yang terdapat dalam upil.
Sayangnya, banyak orang yang ragu dengan teori ini.
Lendir atau biasa disebut upil adalah bagian pelindung alami tubuh. Lendir tersebut bertugas untuk menangkap debu, bakteri, virus, dan kotoran sebelum masuk ke saluran pernapasan, lendir di hidung bisa menjadi pelindung.
Karena bertugas menangkap debu, bakteri dan virus, lendir ini tidak boleh dikonsumsi. Sejumlah besar penelitian justru mengungkapan bahwa makan kotoran hidung dapat sangat membahayakan kesehatan.
Sebuah penelitian menyebutkan, makan kotoran hidung dapat menyebabkan seseorang lebih rentan terinfeksi oleh Staphylococcus aureus.
Staphylococcus aureus dapat menyebabkan infeksi kulit, bakterinemia (terdapat bakteri dalam darah) dan osteomielitis (infeksi pada tulang). Mereka yang sering mengupil juga lebih sering mengalami mimisan.
Anak-anak biasanya cenderung suka mengupil dan makan upil, dibanding orang dewasa. Hal ini karena anak belum begitu memahami konsep kotor dan bersih, serta dampaknya bagi kesehatan.
Kebiasaan mengupil dan makan upil pada anak akan meningkatkan risiko terinfeksi virus dan bakteri. Infeksi yang mengintai anak yang sering makan kotoran hidung yaitu pilek dan flu. Selain itu, kebiasaan mengupil juga dapat menyebabkan luka di hidung anak-anak.
Artikel terkait: Mengajarkan Sopan Santun pada Anak
Cara agar anak berhenti makan upil
Jadi, mulai sekarang bila si kecil terlihat mengupil, coba ceritakan bahwa ada manfaat yang bisa ia peroleh dengan membiarkan sebagian kotoran tersebut tetap di hidungnya.
Untuk mendorong anak untuk berhenti makan kotoran hidung, Bunda bisa mulai menjelaskan pada mereka mengenai bahayanya makan kotoran hidung tersebut.
Bunda juga harus menjelaskannya secara sederhana, agar mudah dimengerti anak. Jangan lupa, memberi mereka pujian jika mereka mau disiplin untuk tidak mengupil atau makan kotoran hidung lagi.
Untuk menghentikan kebiasaan mengupil pada anak, jangan lupa jelaskan, seberapa gatal atau tidak nyamannya hidung mereka, mengupil baiknya hanya dilakukan di toilet atau saat sedang mandi. Setelah mengupil, anak juga harus mencuci tangan dengan benar.
Parents, semoga ulasan di atas bermanfaat.
Referensi: fatherly.com, medicaldaily.com
Baca juga:
Ingin Hidung Terlihat Tidak Pesek? Ini 7 Cara Memancungkan Hidung Secara Alami